-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar



Kamis, Maret 02, 2023

Anggaran DAU 200 Juta Perkelurahan Namun 12 Kelurahan di Enrekang Tidak Terima Kucuran Anggaran

METRO ONLINE, ENREKANG - Rapat dengar pendapat (RDP) para Camat dan Lurah SE kabupaten Enrekang (Sulsel) bersama komisi I dan komisi II DPRD Enrekang dipimpin ketua sidang Umar SH cukup mengejutkan.

Dari 12 kelurahan yang ada sedari tahun 2022 tak nerima kucuran anggaran memadai, padahal anggaran DAU kelurahan diploting 200 juta per kelurahan sesuai peraturan pemerintah tapi tak terwujud. 

"Terkait komunikasi kelurahan yang menjerit untuk membayar listrik dan honor,jasa lingkungan supaya dihitung kebutuhan riil dan anggaran operasional kelurahan saat ini sangat lah minim,"Kata Camat Maiwa Andi Asruddin,MAP. Rabu (1/3/23).

Hadir beberapa Camat dan para lurah, Dinas terkait dan Kabid anggaran BPKD, Bappelitbangda,Asisten I Sutrisno,Plt. Kabag pemerintahan Budiman dan pejabat Inspektorat Enrekang Sutomo.

Para lurah menyoroti anggaran 200 juta rupiah diluar kebutuhan kategori pemberdayaan yang harus dikelola di tingkat kelurahan tidak terealisasi. Anggaran kelurahan melekat dengan anggaran setiap kecamatan yang punya lurah.

"Tahun 2022 operasional kelurahan dan pembayaran listrik,air dengan kebutuhan sekitar 70 juta sampai saat ini belum ada realisasinya,"keluh para Lurah.

Sorotan komisi I, kegiatan wajib tidak menjadi diurus Pemda tapi lebih pada mengurusi kegiatan fisik. Peruntukan dana DAU sebesar lebih 300 milyar untuk kelurahan tidak maksimal diterima oleh para kelurahan.

Anggota komisi I Sudarmin Tahir mengatakan, terkait komunikasi kelurahan menjerit untuk membayar listrik dan honor,jasa lingkungan supaya dihitung kebutuhann riil.  Angka 200 juta rupiah diluar kebutuhan kategori pemberdayaan.

Sementara wakil ketua DPRD Ikrar Eran Bati ungkap hal darurat sehingga opresional kelurahan menjadi lumpuh dan perlu diberi ruang penyelesaian melalui dana parsial yang katanya parsial terbatas tak ada penutupan, buka lagi parsial kedua.

Lalu anggota komisi I H.Chaerul Tahir menepis DPRD menghadapi persoalan ini tidak ada persoalan, hanya perlu terkomunikasi dengan tim anggaran dan keuangan , masih ada ruang atas situasi darurat ini melalui penyelesaian parsial.

"kalo parsial pertama sudah ditutup buka lagi parsial tahap 2 yang harus diselesaikan oleh Pemda,"katanya.

Komisi I atas situasi ini akan mengevaluasi langkah Pemda dan keuangan (BPKD) setelah dana kelurahan sebelumnya tahun 2022 belum diselesaikan pembayarannya.

"Ini menjadi pertanyaan dewan, dana kelurahan pada tahun 2023 ini menjadi hilang, dan bagaimana penyelesaian hutang itu terjadi di tingkat kelurahan keseluruhan sekitar 1,2 milyar,"ucap Dedi Abrar Hamsir.(mas)


Edior: Muh. Sain

Minggu, Februari 26, 2023

Dalam Rangka Hari Jadi Enrekang, Gubernur Sulsel bersama Bupati dan Forkopimda Lalukan Jalan Santai Anti Mager

METRO ONLINE, ENREKANG - Gerakan Anti Mager yang di usung Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama pemprov Sulsel melalui beberapa event mulai tersosialisasi dikalangan masyarakat.

Gubernur Sulsel berharap kegiatan ini menjadi budaya olahraga masyarakat Sulsel. Seperti jalan santai, bersenam atau even olahraga, jogging dan lainnya yang mengedepankan gerak aktifitas sehingga tak membuat tubuh jadi malas. 

Ditengah ribuan masyarakat jalan santai saat itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman menjajal jalanan kota Enrekang bersama Bupati Muslimin Bando dan Wabup Asman beserta pejabat daerah Enrekang yang digelar dalam rangka hari jadi kabupaten Enrekang.

Kalangan OPD Pemkab Enrekangpun merespon positif gerakan Anti Mager seperti Dinkes Entekang, UPT RSU Maspul, Dispora, Kadis PUTR, kadis Kominfo, Sekda Enrekang, Inspektorat dan Kadispora bersama OPD lainnya disaat Gubernur Sulsel jalan santai di kota Enrekang.

"Semangat acara jalan santai ini mendukung gerakan Anti malas gerak (Anti Mager) baik untuk kebugaran tubuh dan beraktifitas lebih giat,sehat lebih baik dalam mengerakkan ekonomi masyarakat," ujar Direktur UPT RSU Maspul drg. Ira Desti Saptari, M.Adm.Kes. (Mas)


Editor: Muh. Sain

Sabtu, Februari 25, 2023

Momen HUT Enrekang Ke-63, Gubernur Sulsel Tinjau Proyek Destinasi Bambapuang Park

METRO ONLINE Enrekang -- , Perjalanan darat Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tanpa didampingi istri tiba di kabupaten Enrekang setelah penerbangan mendarat dilapangan udara Tana Toraja. 

Rombongan Gubernur Sulsel di agenda sebelum acara puncak HUT ke 63 di kota Enrekang , melakukan jalan santai mendukung tagline Anti Mager (anti malas bergerak) dan door prize sejumlah hadiah.

Gubernur Andi Sudirman dijadwal bermalam di Enrekang, sudah dijemput Bupati Muslimin Bando, Wabup Asman serta Sekda Dr.H.Baba, SE. MM di kecamatan Anggeraja tepat di pintu masuk lokasi Buttu Macca "Bambapuang Park". 

Hampir seluruh kepala OPD berada di lokasi penjemputan. "Di lokasi ini, sudah dibangun sejumlah sarana dan akses jalan beton yang dibangun dibiayai Pemprov Sulsel,"ujar ketua panitia HUT ke 63 H.Baba.

Proyek senilai 3 milyar tak seluruhnya rampung tersebut, tampak 5 unit bangunan berukuran kecil rangkanya besi bukan beton. 

"Jalan kelokasi dari datar dan pendakian bukit ini masih sebagian besar berupa tanah," ujar warga setempat Karman.

Karena kondisi tidak ada hujan, jalan menuju ke lokasi saat dilalui mobil Alphard Gubernur Sulsel beserta 4 unit roda empat lainnya sampai di puncak berjalan mulus. 

Begitu turun dari kendaraan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman tampak menatap anjungan bertingkat dari kerangka besi terdengar langsung berkomentar.

"Wah..cantik juga yah,"katanya sambil menaiki anak tangga (24/2-33).

Gubernur sempat mengajak berpose  bersama Bupati, Wabup dan para OPD disaat itupula  menanyakan ketahanan konstruksi bangunan tersebut dari situasi gempa bumi.

"tahan terhadap gempa bumi tidak ini,"ucapnya yang disambut pengelola konstruksinya jika bangunan kerangka besi yang  tahan gempa.

Diatas anjungan dibibir jurang berkedalaman sekitar 400 meter itu pandangan menghadap lepas panorama Buttu Kabobong serta lereng pegunungan dan kampung dikejauhan.

Gubernur Andi Sudirman pun tak lama meninggalkan anjungan tersebut yang bersusun 2 tingkat kemudian diarahkan menuju ke anjungan lain yang bersebelahan tapi lebih rendah. 

Sementara para kepala OPD yang menyertai peninjauan proyek Sulsel tersebut sebatas menyaksikan dari kejauhan.

"Ada mushalla kecil, tapi belum difungsikan tidak ada sumber mata air,"aku warga Anggeraja Nasar. 

Keberadaan Bambapuang Park (Anggeraja) belum tuntas selesai setelah dikucur pemprov Sulsel 8 milyar dan diploting anggaran  untuk proyek TA.2022 tersebut senilai 3 milyar.

Sisanya 5 milyar untuk infrastruktur jalan ditempat lain dan biaya penanganan stunting. 

Target pemprov Sulsel untuk memoles Buttu Macca sebagai destinasi "Bambapuang Park" yang molek belum bisa terwujud cepat. 

Karena butuh penambahan sarana dan prasarana, destinasi ini ,masih butuh penanganan lanjutan sebagai langkah menuju destinasi baru di daerah ini. (chak)


Editor : Muh Sain 

Rabu, Februari 22, 2023

Ini Klarifikasi Camat Curio Enrekang Terkait Warga Gotong Keranda Melintas di Sungai Bawah Jembatan

METRO ONLINE, ENREKANG - Keluarga korban meninggal dunia asal dusun Limbong, desa Curio, kecamatan Curio, kab. Enrekang begitu terperanjat adanya kabar terjadi penggotongan keranda jenazah seberangi sungai Mata Allo melintas dibawah jembatan gantung yang ada.

Warga menilai, peristiwanya lumrah saja akan tetapi pengakuan keluarga korban yang berduka ini tidak merasa untuk diberitakan tanpa menanyakan pada pihak keluarga yang berduka. 

Warman selaku Camat Curio mengatakan bahwa, menggotong atau mengusung jenazah ke pemakaman diyakini warga setempat memakai tandu Bambu bukan keranda besi.

Masalahnya budaya keranda mayat yang dipegang ditengah masyarakat memakai Tandu jenazah bukan keranda besi tapi keranda Bambu yang dibuat tangan gotong royong.

"Bahan bambu banyak di dusun Limbong sehingga oleh sebagian masyarakat di dusun tersebut secara turun temurun dilestarikan, bahkan masih ditabukan dipakai membawa jenazah ke pemakaman dengan keranda besii," Ujar Camat Curio Warman (22/2/2023).

Kata Warman, pemakaian keranda mayat dari bambu lebih populer yang dibuat dari batangan bambu diikat menjadi bentuk keranda, bentuknya lebih lebar dari keranda besi yang ada.

Bentuk keranda yang lebih lebar inilah dari hemat warga dan keluarga alamarhum tak akan melintasi jembatan gantung yang lebih sempit.

"Dari awal mereka sudah paham akan lewat seberangi sungai bukan lewati jembatan gantung karena bentuknya kan lebar pasti tidak muat dengan jumlah pengusung lebih banyak,"kata Camat Curio.

Dikatakan Warman, beberapa alasan menggotong mayat dengan keranda Bambu menuju pemakaman ke seberang sungai Mata allo antaranya airnya cukup selutut hal biasa. 

Kedua, karena bentuk dan lebar keranda Bambu yang disiplapkan sebuah kepercayaan beragama dan bentuk lebih lebar sehingga tak muat untuk melintasi diatas jembatan gantung.

"Sehingga pihak keluarga kita ini meluruskan atas pemberitaan menandu jenazah seberangi sungai, justru terkesan menyudutkan pihak lain, dari keluarga hal tersebut mimta diluruskan dan tak perlu dibuat sensasi berita," Tuturnya. (Mas)


Editor: Muh. Sain

Sabtu, Februari 18, 2023

Jelang Hari Jadi Kabupaten Enrekang, Bupati Muslimin Bando Beri Inovasi dan Kreatif

METRO ONLINE, ENREKANG - Persiapan acara dan upacara menyambut Hari Jadi ke 63 kabupaten Enrekang yang jatuh setiap tanggal 19 Februari 2023 dipastikan tetap diperingati setiap Kecamatan se Enrekang.

Kemudian upacara besar HUT ke 63 juga akan digelar di tingkat kabupaten pada tanggal, 25 Februari 2023 dan  dimatangkan oleh panitia dalam rapat bersama Bupati Enrekang Muslimin Bando dengan sejumlah agenda kreatif dan dinamis.

"Sejumlah agenda baru penyambutan puncak upacara HUT ke 63 kabupaten Enrekang akan digelar dengan model baru di alun alun Abubakar Lambogo (Batili) pada tanggal, 25 Februari 2023,"jelas ketua panitia Dr.H.Baba, SE.MM (17/2-23).

Ketua panitia HUT Enrekang ke 63 Dr.H.Baba,SE.MM beserta segenap pengurus lainnya dari segenap OPD mengatakan, untuk pelaksanaan hari jadi kabupaten Enrekang diperingati pada tanggal,19 Februari 2023 di seluruh kecamatan.

"Hari jadi kabupaten tanggalnya tidak berubah 19 Februari 2023 tetap digelar di seluruh kecamatan, akan tetapi untuk puncak upacaranya digelar pada tanggal, 25 Februari 2023 di kota Enrekang akan dihadiri Gubernur Sulsel,"kata Sekda Dr.H. Baba.SE.MM.

Dalam acara rapat persiapan panitia termasuk diundang dari perbangkan di Enrekang seperti, Bank Syariah Indonesia (BSI),Bank Sulselbar, BRI dan BNI serta DIM 1419/Polres turut memberi masukan.

Kata Dr.Baba, acara puncak upacara apel besar hari jadi Enrekang sebagai responsif atas masa akhir jabatan paket Bupati Enrekang/Wabup pada tahun 2023 sekaligus menyambut kedatangan Gubernur Sulsel semakin profesional dan produktif.

Sehari menjelang upacara dilakukan Gerak jalan anti Mager (masyarakat Anti gerak) start jam 7 pagi dengan jarak dekat akan diatur panitia. Lalu kunjungan ke lokasi wisata buttu Macca (Anggeraja).

Upacaranya digelar jam 9.00 wita, tim  rombongan Gubernur Sulsel akan bermalam di kota Enrekang dan paginya jalan santai Anti Mager. 

"Dan diminta Warga Enrekang sudah memasang umbul umbul sejak 15 Februari sampai 28 Februari 2023," kata Dr.H.Baba.

Bupati Muslimin Bando memandu langsung susunan acara HUT ke 63 disiapkan berbeda dengan acara HUT kabupaten Enrekang sebelumnya.

Kali ini ada ribuan peserta upacara, dari barisan ASN, Jawatan, KNPI, Komando kepemudaan KOKAM, para Kades, Banser, Ansor, Fatayat NU, organisasi Muhammadiyah,siswa sekolah,para guru, PGRI,TNI,Polri, Satpol PP, Dishub,organisasi pemuda dan lainnya.

Hari acara tersebut juga dirangkai peringatan Isra mi'raj Nabi Muhammad SAW 1.444 H dengan membawa hiasan ribuan telur oleh para OPD.

Membuat dan memasang spanduk, baliho dan lain lain merujuk pada logo dan Thema HUT Kabupaten Enrekang ke 63 "Wujudkan Enrekang yang kreatif, inovatif, produktif, profesional dan dinamis menuju Emas 2023"

Thema tersebut penuh kreatif dengan rangkaian hiburan dan olahraga,gerak UMKM sebuah inovasi yang baru ke arah produktif dan profesional karena acaranya difikirkan oleh orang hebat.

Lanjut Bupati kemah bersama sehari semalam dari para kasek/Wakasek sekolah dasar, sekolah pertama/atas di anjungan wisata. Ada sekitar 400 orang bercamping dan keseluruhan sekitar 2.000 orang meramaikan HUT ke 63 tahun 2023.

"Untuk sarana camping sudah disediakan panitia jadi cukup datang saja berkemah,di anjungan wisata Mata Allo,"ucap Bupati Muslimin Bando.(mas)


Editor: Muh. Sain

Selasa, Februari 14, 2023

Sepasang Pasutri Asal Desa Karueng Diciduk Satnarkoba Polres Enrekang Di Rumah Kosnya

METRO ONLINE Enrekang --, Untuk kesekian kalinya Satnarkoba polres Enrekang menciduk dan menahan terduga penyalahgunaan barang dan pengedar obat terlarang jenis Shabu. 

Namun penangkapan sepasang Suami istri terduga pengguna dan pengedar Shabu di wilayah Enrekang dan daerah sekitarnya berhasil diringkus aparat.

Tak hanya ditangkap akan tetapi kali ini, kedua tersangka telah didapati memiliki barang bukti saat ditangkap malam hari sekitar jam 20.00 Wita di sebuah rumah kosan pinggir jalan di dusun Pusa desa Karueng kecamatan Enrekang.

Malah petugas satnarkoba menciduk pasangan suami istri tersebut sangat dikagetkan warga yang kebetulan melintas berinisial istri S (39 th) dan suami P (25 th) asal Polres Enrekang (Polda Sulsel) dan kini diinterogasi di satnarkoba polres Enrekang.

Sementara terinformasi dari warga sekitar penangkapan, tertangkapnya wanita (S) dan suami (P) itu, ada barang buktinya didapat. Hal ini sesuai info kasat narkoba Akp Sudirman, jika penangkapan sekitar jam 20.00 Wita Ucapnya 

"Ada barang bukti paket diduga Shabu diamankan petugas beratnya hampir 1 gram, dan sementara masih dalam proses Lidik terhadap oknum S dan P, sekarang masih terus didalami keterangan oleh penyidik,"jelas Akp Sudirman,S.Sos (23/2-23).

Sementara terkait beberapa kasus ditangkap sebulan sebelumnya seperti warga Masemba kelurahan Leoran juga kasus obat terlarang, kasat Narkoba polres Enrekang mengatakan setelah ditangkap dan dibawa ke satnarkoba terduga pelakunya tanpa barang bukti obat terlarang.

"Kalo kasus yang sebelumnya, terduga pelaku ini setelah ditangkap petugas dan seorang pelaku dibawa ke satnarkoba tidak ada ditemukan barang bukti, jadi harus dilepas,"jelas AKP. Sudirman,S.Sos.(mas)


Editor : Muh Sain 

Jumat, Januari 27, 2023

Polres Enrekang Gelar Lepas Sambut Kapolres Lama kepada Kapolres Baru

METRO ONLINE, ENREKANG - Jajaran polres Enrekang lepas sambut Kapolres Enrekang AKBP. Dedi Surya Dharma,SH.SIK.MM serta istri Iffah Dedi didampingi Kapolres Bone AKBP.Arief Doddy Suryawan dan istri Zulfah Doddy selaku pejabat lama. 

Penyambutan hangat kebesaran dari segenap jajaran,para Kabag,pada Kasat dan Kapolsek se wilayah hukum polres Enrekang berlangsung upacara di Mako setempat. 

Kapolres Enrekang AKBP.Arief Dody Suryawan saat upacara pelepasan dan penyambutan mengucapkan terima kasih atas segala atensi yang diberikan jajarannya serta meminta dukungan dapat bertugas baik dan optimal 

"Saya berterima kasih atas dukungan selama ini dalam melaksanakan tugas dapat terlaksana baik, berkat semua kinerja jajaran segenap tantangan tugas mampu diselesaikan sesuai target yang ada,"ujar AKBP.Arief Doddy Suryawan (27/1-23) 

Dalam upacara penyambutan ini Kapolres Enrekang yang baru AKBP.Arie Dedy Surya Darma,SH. SIK.MH mengawali dengan salam kenal bagi segenap jajaran dan untuk kedepannya meneruskan program kerja Kapolres yang lama. 

"Kita siap melanjutkan program Kapolres Enrekang yang sejauh ini telah berlangsung baik dan tetap memperhatikan personil dalam peningkatan kinerja serta penambahan atas kekurangan personil yang ada,"kata AKBP.Arie Dedy Surya Dharma. 

Acara pelepasan AKBP.Arief D. Suryawan,SIK selaku Kapolres Bone dan penyambutan mantan kasubdit. Paminal Polda Sulsel  yang kini menkhodai Kapolres Enrekang tersebut juga ditandai ramah tamah bersama segenap anggota serta PJU di aula Wira Pratama.(mas) 


Editor: Muh. Sain

Kamis, Januari 26, 2023

Pengerjaan Infrastruktur Jalan di Bungin Melalui Dana Pinjaman PEN di NilainTak Terealisasi

METRO ONLINE, ENREKANG - Pengerjaan akses ekonomi infrastruktur jalan yang diakselerasi melalui dana pinjaman PEN (penguatan Ekonomi Nasional) TA. 2021 dinilai tak terealisasi mulus di kecamatan Bungin, Enrekang (Sulsel). 

Dua proyek beton dianggarkan total 18 milyar sepanjang 8 Km yakni pengerjaan jalan rusak berlumpur Panatakan-Serang 6 Km senilai 15 milyar dan jalan Mewatang sepanjang 3 Km anggaran 3 milyar di kecamatan Bungin sampai akhir Desember 2022 kondisinya masih parah. 

"Pekerja kedua proyek jalan beton rabat ini pelaksananya saya tidak tahu, tapi terbagi beberapa titik di kecamatan Bungin antaranya ruas Serang sekitar 5 Km, poros Mewatang sepanjang 1,85 Km lebih dan poros di desa Ledan kecamatan Buntubatu lebih 1 Km,"kata legislator Perindo Rahmat (26/1/23). 

Anggota legislator Perindo asal kecamatan Bungin Rahmat saat ditanya media, proyek jalan dengan memanfaatkan dana pinjaman PEN sepanjang total 8 Km tersebut merasa kaget belum rampung sesuai target.

"Belum rampung keseluruhan, masalahnya di wilayah itu sulit materialnya, iya itu dari pinjaman dana PEN,'akunya. 

Warga menilai perbaikan jalan dibwilayah kecamatan Bungin yang digadang berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat inipun dikeluhkan, karena menambah beban hutang yang bayar seluruh masyarakat Enrekang. 

Dana PEN dipinjam ke pusat awalnya digadang mampu berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat mulai dikeluhkan. Tak hanya itu proyek lain di danai PEN seperti 3 gedung  pasar di Sudu (Alla),Baraka dan pasar Sentral total anggaran 45 milyar belum difungsikan warga di demo mahasiswa. 

Sementara Camat Bungin Jumasang, S.Pd terkait Proyek jalan tersebut tak membantah belum bermanfaat secara maksimal dalam mendukung ekonomi masyarakat Bungin. 

Anehnya disinyalir pengerjaan proyek tak rampung tersebut pihak kontraktor sudah menerima pembayaran lunas pada akhir tahun 2022 lalu. Dan terpaksa warga meminta sumbangan di jalan kota Enrekang, untuk perbaikan jalan tersebut 

"Kalo dana PEN yang dipakai itu benar, tapi saya agak lupa jumlahnya, apa sekitar 18 milyar begitu tapi jelasnya terbagi dua tempat di wilayah kota Bungin dan di desa Ledan kecamatan Buntubatu ," katanya. 

Kata Camat Jumasang, pengerjaan proyek itu tersendat selain lambat karena dalam waktu pengerjaan, juga pengangkutan dan materialnya untuk betonisasi jalan antar kecamatan tersebut sulit di lokasi. 

Terkait Camat Bungin akui tidak tuntasnya pengerjaan jalan yang selama bertahun tahun berlumpur  berakibat jalan antar desa dan menuju kecamatan Baraka dan kecamatan Maiwa menyebabkan distribusi hasil bumi dan masyarakat tidak berjalan lancar. 

"Memang sangat berefek terhadap sosial ekonomi masyarakat itu fakta, dan hal itu sedari awal untuk pengerjaanya disupport mampu selesai secepatnya tapi prosesnya lambat," akunya. (Mas) 


Editor: Muh. Sain

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved