-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar


Selasa, April 22, 2025

Polres Toraja Utara Bersama Bhayangkari Gelar Penanaman Pohon di Hari Bumi 2025, Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan

METRO ONLINE TORUT -+ Dalam rangka memperingati Hari Bumi Tahun 2025 yang jatuh pada tanggal 22 April, Kepolisian Resor (Polres) Toraja Utara Polda Sulsel bersama Bhayangkari Cabang Toraja Utara menggelar aksi penanaman pohon.

Dipimpin Wakapolres Toraja Utara Kompol Marthen Muni, SH, ratusan bibit pohon ditanam di Sekitaran Lingkungan Mapolres Toraja Utara dan di Sekitar Lingkungan Mapolsek Jajaran, pada Selasa (22/04/2025) pagi.

Bibit pohon yang ditanam terdiri dari berbagai jenis tanaman keras dan buah-buahan lokal, yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi.

Kapolres Toraja Utara AKBP Stephanus Luckyto A.W, S.I.K., S.H., M.Si melalui Wakapolres Kompol Marthen Muni, SH saat dikonfirmasi menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan upaya mitigasi perubahan iklim.

“Melalui penanaman pohon ini, kita ingin mendorong Masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan pentingnya menjaga alam dalam upaya mitigasi perubahan iklim,” ungkapnya.

Semangat ini sejalan dengan tema Hari Bumi 2025 yaitu Our Power, Our Planet atau kekuatan kita, planet kita.

Kegiatan ini pula menekankan pentingnya melindungi alam dan melestarikan keanekaragaman hayati dalam kelangsungan hidup untuk generasi mendatang, tutup Wakapolres.


Editor : Muh Sain 

Produk Hasil Karya Warga Binaan Rutan Pangkajene Habis Terjual di Dua Titik IPPAFest 2025

METRO ONLINE Pangkep - Produk hasil karya warga binaan Rutan Kelas IIB Pangkajene habis terjual pada pagelaran IPPAFest (Indonesian Prison Products and Arts Festival) 2025 yang berlangsung di dua tempat, yaitu Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang merupakan lokasi pusat kegiatan serta di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Selasa (22/4).

IPPAFest yang diagendakan berlangsung pada tanggal 21-23 April 2025 ini merupakan pagelaran berskala nasional yang menampilkan berbagai karya seni, kerajinan dan produk kreatif hasil pembinaan warga binaan dari seluruh Indonesia. Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-61 ini bertujuan untuk memberikan ruang apresiasi serta membuka peluang pasar bagi hasil karya warga binaan yang tengah menjalani masa pidana.

Dalam kesempatan ini, Rutan Pangkajene menampilkan produk unggulan seperti tudung saji, keranjang serbaguna dan penutup bosara, yang merupakan kerajinan tangan khas yang dibuat dengan detail dan kreativitas tinggi oleh para warga binaan. Antusiasme pengunjung terhadap produk tersebut terbilang tinggi, terbukti dengan habis terjualnya seluruh stok yang dipamerkan.

Kepala Rutan Pangkajene, Irphan Dwi Sandjojo, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan IPPAFest 2025. 

“Ini merupakan capaian yang sangat membanggakan dan menjadi bukti nyata bahwa hasil karya warga binaan mampu bersaing dan diminati masyarakat luas. Hal ini menjadi motivasi besar bagi mereka untuk terus berkarya dan memperbaiki diri,” ujar Irphan.

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk petugas pembinaan, mitra kerja serta masyarakat yang telah memberikan kepercayaan terhadap produk hasil karya warga binaan.

Dengan pencapaian ini, Rutan Pangkajene berharap dapat terus mengembangkan program pembinaan, agar warga binaan memiliki bekal yang kuat saat terjun kembali ke lingkungan masyakarat.


Editor  : Muh Sain 

Wujudkan Kamseltibcarlantas, Satlantas Polres Toraja Utara Intens Gelar Pengaturan Lalu Lintas

METRO ONLINE TORUT -- Guna tetap terwujudnya Kamseltibcar Lantas di Wilayah Kabupaten Toraja Utara, Satuan Lalu Lintas Polres Toraja Utara rutin melaksanakan pengaturan arus lalu lintas.

Seperti pada Selasa (22/04/2025) pagi, kegiatan pengaturan dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Toraja Utara AKP Marsuki, S.Pd, yang merupakan salah satu bagian dari komitmen Sat Lantas dalam memberikan pelayanan prima kepada Masyarakat.

Kapolres Toraja Utara AKBP Stephanus Luckyto A.W, S.I.K., S.H., M.Si, melalui Kasat Lantas AKP Marsuki, S.Pd saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa, pengaturan arus lalu lintas pada pagi hari telah menjadi agenda rutin yang dijalankan oleh jajarannya.

“Pengaturan pagi hari bertujuan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di jam-jam sibuk saat Masyarakat mulai beraktivitas. Kami juga ingin mengurangi potensi pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.

Ditambahkan Kasat Lantas, tak hanya pagi hari, kegiatan pengaturan juga dilakukan saat dimana volume kendaraan terlihat meningkat signifikan. Pengaturan ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kemacetan, terutama di titik-titik rawan yang kerap menjadi simpul kepadatan arus lalu lintas.

Dalam pelaksanaannya, Personel disebar dibeberapa lokasi strategis, seperti persimpangan jalan utama, area dekat sekolah, pasar, dan perkantoran. Kehadiran petugas di lapangan tidak hanya untuk mengatur lalu lintas, tetapi juga memberikan pelayanan langsung kepada Masyarakat. 

Salah satu pelayanan yang rutin diberikan adalah membantu menyeberangkan anak-anak sekolah dan pejalan kaki lainnya. Petugas juga kerap mengingatkan para pengendara untuk selalu menggunakan helm dengan benar serta memperhatikan aturan berkendara, terangnya.

Pengaturan lalu lintas menjadi momentum bagi personel Sat Lantas untuk terus memberikan edukasi kepada Masyarakat terkait pentingnya tertib berlalu lintas. “Kami selalu menekankan bahwa kepatuhan dalam berlalu lintas bukan hanya untuk menghindari penindakan, tetapi demi keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan,” tutup nya 


Editor : Muh Sain 

Lapas Tolitoli Resmi Kantongi Hak Merek "BinaCocoGrafi" untuk Produk Kaligrafi dari Batok Kelapa

METRO ONLINE Tolitoli, 22 April 2025 – Lembaga Pemasyarakatan  Kelas IIB Tolitoli resmi mendapatkan hak merek atas karya warga binaannya, yaitu produk kaligrafi dari batok kelapa yang diberi nama "BinaCocoGrafi" dengan no pendaftaran IDM001323818. Hak merek ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum Republik Indonesia, berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Penyerahan sertifikat merek ini menjadi bukti nyata bahwa hasil karya warga binaan tidak hanya memiliki nilai artistik dan estetika, namun juga layak bersaing di pasar dengan perlindungan hukum yang sah. Hak merek "BinaCocoGrafi" diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan yaitu 04 November 2024 dan berlaku hingga 4 November 2034. Sesuai dengan Pasal 35 undang-undang tersebut, masa perlindungan ini juga dapat diperpanjang.

Kepala Lapas Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan apresiasinya atas pengakuan ini. "Ini adalah langkah maju bagi pembinaan di Lapas. Kami berkomitmen untuk terus mendorong kreativitas dan produktivitas warga binaan, agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat," ujarnya.

Program ini juga merupakan bagian dari implementasi Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, yang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Tolitoli, Frengky, menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan inovasi berkelanjutan. “Produk kaligrafi batok kelapa ini bukan hanya bernilai seni tinggi, tapi juga mencerminkan semangat pemberdayaan yang kami tanamkan kepada warga binaan,” ungkapnya.

Dengan terdaftarnya merek "BinaCocoGrafi", Lapas Tolitoli menunjukkan komitmen untuk terus mendorong produktivitas warga binaan sekaligus menguatkan kontribusi mereka dalam pembangunan nasional dari balik tembok pemasyarakatan.


Editor : Muh Sain 

Lapas Parepare Gelar Pameran Produk Unggulan Narapidana Di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare Dukung IPPAFest 2025

METRO ONLINE PARE-PARE -- Lapas IIA Parepare pada Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan gelar pameran produk unggulan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Kantor Imigrasi TPI Kelas II TPI Parepare Jl. Jenderal Sudirman No.87, Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Senin (21/4/2025).

Dasar pelaksanaan Surat Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-UM.01.01-127tanggal 11 April 2025Perihal Kompetisi Glorifikasi IPPAFest dalam Rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61. Dimana Direktorat Jenderal 

Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Ditjenpas) menyelenggarakan pameran dan penjualan hasil karya Warga Binaan dalam bentuk produk UMKM dan industri serta seni bertajuk Indonesian Prisons Product and Art Festival

(IPPAFest) dengan tema Creation Beyond The Bars, yang sementara berlangsung mulai tanggal 21-23 April 2025 di Lapangan Banteng Jakarta.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari partisipasi dan dukungan Lapas/Rutan dalam memeriahkan Pameran Produk Hasil Warga Binaan Indonesia Prison Product and Arts Festival (IPPAFEST) 2025.

Kegiatan langsung dipimpin oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas IIA Parepare Abdullah, SE, M.Si. Pelaksaanaan Pameran Produk Unggulan Narapidana selama 3 hari kalender kerja mulai tanggal 21 sd 23 April 2025. Produk unggulan narapidana yang dipamerkan merupakan hasil karya WBP dari Lapas IIA Parepare, Rutan IIB Baru, Rutan IIB Pinrang, Rutan IIB Sidrap dan Rutan IIB Pangkep.

Pameran Produk Unggulan Narapidana yang dikemas dalam program IPPAFest bertujuan untuk mempromosikan dan memasarkan hasil produksi warga binaan pemasyarakatan, serta memberikan wadah pemberdayaan bagi mereka. Maksudnya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup narapidana dan mendukung reintegrasi mereka ke masyarakat. Lebih detail, pameran ini bertujuan Promosi dan Pemasaran. Memberikan platform bagi narapidana untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk unggulan mereka, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebagai pemberdayaandengan memberikan kesempatan bagi narapidana untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka, serta meningkatkan nilai jual produk-produk mereka. Membantu proses Reintegrasi Sosial ke masyarakat dengan memberikan keterampilan yang dapat mereka manfaatkan setelah bebas, seperti keterampilan produksi dan pemasaran. Selanjutnya untuk meningkatkan Kualitas Hidup mereka. Dengan adanya pameran ini, narapidana dapat mendapatkan penghasilan tambahan dan meningkatkan kualitas hidup mereka selama masa tahanan, serta mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah bebas. Hal ini sebagai tindak lanjut dari Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI juga 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

Produk yang dipamerkan antara lain meubel ukiran Jepara, meubel kayu jati, batako, bunga plastik, sandal hias, kipas, aneka kerajinan dari bambu, lukisan, bosara, tempat tisu, tas rajutan dan masih banyak lagi  yang membuat pengujung di Kantor Imigrasi tertarik untuk melihat hasil karya warga binaan tersebut. Dibalik jeruji besi mereka masih mampu untuk berkarya.

Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, A.Md.IP, SH, MH menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk memperkenalkan hasil produk karya warga binaan kepada masyarakat dan menurutnya kualitas produk warga binaan dapat bersaing dan diminati oleh masyarakat karna tidak kalah dengan produk lainnya.

“Kegiatan IPPA Fest menjadi salah satu langkah nyata Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang sejalan dengan Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita melalui 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui UMKM,” jelas Rudy.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Plh. Kepala Lapas IIA Parepare, Kepala Rutan IIB Barru, Kepala Rutan IIB Sidrap, Kepala Rutan IIB Sidrap, Kepala Rutan IIB Pinrang dan Kepala Rutan IIB Pangkep yang memberikan dukungan langsung untuk kegiatan ini.

Kakanwil berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian WBP melalui sektor ekonomi kreatif serta bentuk dukungan terhadap warga binaan dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Semoga hasil karya unggulan warga binaan kita dapat di kenal oleh masyarakat luas sehingga penjualan dapat meningkat yang dapat meningkatkan pendapatan negara melalui PNBP,  juga harapan kedepannya kegiatan IPPAFest Tahun 2025 dapat membangun citra positif Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia terutama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.” harapnya.


Editor : Muh Sain 

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved