-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar


Sabtu, April 19, 2025

Dalam Rangka Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025, Lapas IIA Parepare Gelar Donor Darah

METRO ONLINE PARE-PARE -- Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025, L AEembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare bersama PIPAS Cabang Lapas IIA Parepare menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) berupa donor darah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama umat yang membutuhkan bantuan transfusi darah.

Kegiatan ini berlangsung di Lapas IIA Parepare bekerjasama dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Parepare, Sabtu (19/04/2025).

Kegiatan donor darah dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025 di ikuti oleh petugas Pemasyarakatan dan Imigrasi dari Satuan Kerja Lapas Kelas IIA Parepare, Bapas Kelas I Makassar (Pos Bapas Parepare), Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Anggota Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Cabang Lapas IIA Parepare dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian, perhatian, pengabdian dan penghormatan nyata jajaran Pemasyarakatan kepada masyarakat sesuai dengan tema saat ini "Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat."

Kepala Lapas IIA Parepare Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata jajaran Pemasyarakatan dalam membantu pemenuhan ketersediaan darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Parepare, guna mendukung rasa kemanusiaan.

"Momentum Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 tahun ini bukan hanya tentang Refleksi perjalanan institusi, tapi juga tentang bagaimana kita memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat. Donor darah ini adalah salah satu bentuk dan wujud nyata kepedulian serta solidaritas sosial kita kepada masyarakat yang membutuhkannya," terang Kalapas Parepare.

"Donor darah ini tidak hanya sekedar kegiatan sosial, tetapi juga bentuk komitmen kami dalam mendukung rasa kemanusiaan, yang sesuai dengan semangat Hari Bhakti Pemasyarakatan di tahun ini, Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat," sambungnya.

Kegiatan Donor darah ini turut mendapat dukungan dari Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Parepare. Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Parepare, dr. Linda Iriani Raflus yang dalam sambutannya menekankan pentingnya donor darah sebagai bagian dari upaya preventif terhadap berbagai jenis penyakit yang membutuhkan ketersediaan darah. Petugas Lapas Kelas IIA Parepare rutin melaksanakan kegiatan donor darah per 2 bulan sekali. 

Donor darah diikuti secara antusias oleh seluruh petugas Pemasyarakatan, Imigrasi, Anggota PIPAS dan masyarakat. Sebelum donor darah, para peserta perlu memastikan kondisi fisik optimal. Ini meliputi tidur yang cukup, makan yang teratur dengan makanan kaya zat besi, dan menghindari alkohol serta olah raga berat. Selain itu, penting untuk minum banyak air putih. Selanjutnya para peserta wajib dilakukan pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan berat badan, kadar hemoglobin (Hb), tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh. Selain itu, petugas medis juga akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan gaya hidup Anda.  Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para pendonor.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, A.Md.IP, SH, MH turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan donor darah di Satuan Kerja Lapas IIA Parepare. 

"Kegiatan ini mencerminkan semangat sinergi dan kepedulian sosial jajaran Pemasyarakatan terhadap masyarakat. Kami berharap aksi semacam ini bisa menjadi budaya yang terus tumbuh dan berkembang di seluruh satuan kerja Pemasyarakatan," ungkapnya.

Hari Bhakti Pemasyarakatan tahun ini mengusung semangat refleksi dan aksi nyata dari seluruh jajaran pemasyarakatan, dengan tema "Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat" diharapkan Pemasyarakatan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, baik dalam lingkup internal maupun eksternal institusi.

Kegiatan donor darah ini akan menjadi rangkaian kegiatan peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ditiap tahunnya. Setetes darah yang diberikan secara sukarela oleh petugas Pemasyarakatan dapat menyelamatkan banyak jiwa orang lain diluar sana dengan sejuta harapan. 

Terakhir Ketua Panitia Kegiatan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025  Abdullah, S.Sos, M.Si menyampaikan kegiatan donor darah ini bukan hanya rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan, juga menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata jajaran Pemasyarakatan dalam membantu sesama.

"Melalui kegiatan ini dapat menunjukkan bahwa jajaran Pemasyarakatan tidak hanya bertugas pelayanan, perawatan pembinaan, menjaga keamanan dan ketertiban kepada WBP namun juga memiliki tanggung jawab sosial dalam membantu masyarakat yang membutuhkan," tutup Abdullah.


Editor : Muh Sain 

Rabu, April 16, 2025

Kunjungan Kerja Monitoring Dan Evaluasi Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan di Lapas IIA Parepare.

METRO ONLINE PARE-PARE -- Lapas Kelas IIA Parepare mendapat kunjungan istimewa dari Tim Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan dalam rangka kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev). Rabu (16/04/2025)

Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk memastikan kinerja Unit Pelaksana Teknis di bawahnya sesuai target yang ditetapkan. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung implementasi program kerja, pelayanan, serta kesiapan Lapas dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima baik kepada warga binaan maupun masyarakat dalam rangka mewujudkan Pembangunan Zona Integritas. 

Memastikan Tata Kelola Pemasyarakatan Berjalan Dengan Baik.Bahwa pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi ini guna Memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, meningkatkan pemahaman tugas pokok dan fungsi kepada petugas. 

Juga meningkatkan koordinasi dan konsolidasi antar petugas serta memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan optimal. Selanjutnya memberikan pengarahan penguatan tugas pokok dan fungsi petugas Pemasyarakatan sekaligus mendengarkan keluhan-keluhan dan saran untuk pemasyarakatan yang lebih baik Komitmen Bersama Menjaga Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.

Plh. Kepala Lapas Kelas IIA Parepare Bahri, S.Sos, MH menyambut hangat rombongan Tim Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Kabag TU Dan Umum M. Ali, A.Md.IP, SH, MH beserta rombongan. Dalam sambutannya, Plh. Kalapas menyampaikan komitmennya bersama seluruh jajaran untuk menjaga integritas terus meningkatkan standar kualitas pelayanan baik kepada warga binaan maupun masyarakat, utamanya dalam mewujudkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tahun 2025. 

"Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, melaksanakan program pembinaan yang optimal bagi warga binaan, serta transparansi dalam tata kelola pemasyarakatan adalah prioritas kami. Kunjungan ini menjadi momentum evaluasi agar kami dapat terus berbenah," tegas Plh. Kalapas.

Tim dari Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan melakukan peninjauan langsung ke beberapa fasilitas utama, seperti blok hunian, unit-unit layanan, dapur sehat hingga unit layanan kesehatan.

Selain itu, evaluasi juga mencakup efisiensi Anggaran Dipa Satker Lapas IIA Parepare, tata kelola manajemen keamanan dan ketertiban Lapas, kesiapan mewujudkan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM),

pelaksanaan tupoksi tata kelola Pemasyarakatan mulai dari perawatan, pelayanan, pembinaan dan pengamanan, pelaksanaan tata kelola dan manajemen SDM kepegawaian dan keuangan dan pelaksanaan program ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan warga binaan.

Pimpinan tim dari Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah strategis seluruh program yang telah dilaksanakan oleh Lapas Kelas IIA Parepare. 

"Kami melihat adanya komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama, seperti perbaikan fasilitas dan inovasi layanan secara terus-menerus agar hasilnya sangat memuaskan," tegasnya.

Implementasi Visi dan Misi Presiden RI Tentang Asta Cita.

Dalam kesempatan tersebut, tim Kanwil juga mengadakan penguatan tugas pokok dan fungsi tata kelola pemasyarakatan serta sesi diskusi dengan seluruh jajaran petugas Lapas IIA Parepare untuk menerima masukan juga saran, menyampaikan arahan, dan memberikan motivasi. Salah satu fokus diskusi adalah pentingnya sinergi antara seluruh lini dalam menghadapi tantangan birokrasi modern dan kebutuhan masyarakat yang dinamis sejalan dengan Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI juga 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan himbauan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan.

Kegiatan diakhiri dengan penyampaian hasil evaluasi sementara serta rencana tindak lanjut.

"Kami berharap kunjungan kerja ini dapat memberikan dorongan dan motivasi bagi seluruh jajaran Lapas IIA Parepare untuk terus melangkah maju, terutama dalam menciptakan lingkungan Lapas yang aman, nyaman, dan humanis," tutup M. Ali.

Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan dalam memastikan seluruh satuan kerja berada pada jalur yang sesuai dengan Visi dan Misi Kementerian Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tema Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025  "Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat."


Editor : Muh Sain 

Senin, April 14, 2025

Dalam Rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025 Lapas IIA Parepare Gelar Bakti Sosial: Salurkan Bantuan untuk Keluarga Warga Binaan dan Masyarakat Sekitar

METRO ONLINE Parepare – Sebagai bagian dari rangkaian Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-61 Tahun 2025, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Parepare bersama PIPAS Cabang Lapas IIA Parepare menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial dengan menyalurkan bantuan kepada keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang kurang mampu serta masyarakat sekitar lingkungan Lapas, Senin (14/04/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Lapas IIA Parepare, Bahri, S.Sos., M.H., yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban. Dalam sambutannya, Plh. Kalapas menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian sosial jajaran pemasyarakatan terhadap masyarakat yang membutuhkan, khususnya keluarga warga binaan yang terdampak secara ekonomi.

“Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 ini menjadi momentum untuk tidak hanya berfokus pada pembinaan di dalam lapas, tetapi juga menunjukkan bahwa pemasyarakatan hadir dan Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat,” ujar Bahri.

Bantuan yang disalurkan berupa paket sembako yang berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, dan bahan pokok lainnya. Penyaluran dilakukan langsung kepada penerima manfaat oleh jajaran pegawai Lapas Parepare dan anggota PIPAS Cabang Lapas IIA Parepare.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat penerima manfaat yang merasa terbantu di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Beberapa keluarga WBP turut menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan oleh pihak Lapas.

Melalui kegiatan bakti sosial ini, Lapas Parepare berharap dapat terus menjalin sinergi yang baik dengan lingkungan sekitar, serta memperkuat citra pemasyarakatan sebagai institusi yang humanis dan peduli terhadap masyarakat.

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan tertib, lancar, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.


Editor : Muh Sain 

Sabtu, April 12, 2025

Walikota Parepare Membuka Secara Resmi Pekan Olah Raga Antar WBP Di Lapas IIA Parepare Dalam Rangka Memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025

METRO ONLINE PARE-PARE -- Bertempat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) telah dilaksanakan Kegiatan Upacara Pembukaan Pekan Olah Raga Antar Warga Binaan Pemasyarakatan (Narapidana Dan Tahanan) dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025. Walikota Parepare H. Tasming Hamid, SE, MH berkenan membuka langsung acara tersebut. Sabtu (12/04/2025)

Dasar pelaksanaan adalah sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan,

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan,

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan,

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerjasama Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan,

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan,

f. Peraturan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia,

g. Surat Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-UM.04.02-78 Tanggal 07 Maret 2025 tentang Penyampaian Buku Panduan Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025.

Kegiatan dilaksanakan di Lapangan dalam Lapas Kelas IIA Parepare Pimpin oleh Walikota Parepare H. Tasming Hamid, SE, MH.

Dalam Sambutannya Walikota Parepare menyampaikan bahwa kegiatan Pekan Olah Raga Antar WBP merupakan ajang untuk mempererat tali persaudaraan, mengasah kreativitas, dan menumbuhkan semangat sportivitas di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan. Beliau juga berpesan kepada seluruh peserta tentang nilai-nilai Filosofis Bugis dengan mengutip pepatah Bugis  "Resopa temmangingngi, namalomo naletei pammasse dewata" yang artinya Hanya dengan kerja keras dan ketekunan, rahmat Tuhan akan menyertai. Dimana nilai ini menjadi dasar penting dalam membentuk pribadi tangguh. Kepada Petugas dan Warga Binaan mengingatkan bahwa perubahan hidup tidak instan, butuh usaha, keikhlasan, dan kesabaran. Waktu di masa pembinaan harus dimanfaatkan untuk belajar dan memperbaiki diri. Pesan khusus untuk Warga Binaan engutip lagi pepatah Bugis  "Iyaro na malolongengngi linoe, iya na mappojungngi siri’" Artinya Siapa yang mencintai hidupnya, dia akan menjaga harga dirinya. Ditekankan pentingnya menjaga harga diri dan semangat untuk menjadi pribadi lebih baik saat kembali ke masyarakat. Walikota Parepare berharap agar seluruh pihak senantiasa diberi petunjuk dan perlindungan oleh Allah SWT. Sekaligus mengajak untuk terus menjadi abdi negara yang berdedikasi dengan hati bersih dan tekad kuat. Walikota Parepare memberikan apresiasi kepada Kepala Kantor Lapas IIA Parepare beserta seluruh jajaran yang telah memberikan pelayanan, perawatan dan pembinaan yang sangat baik mengedepankan pendekatan humanis kepada seluruh WBP. Menutup secara beliau memberikan ucapan Selamat memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025. Atas nama Walikota Parepare beliau juga mengucapkan Selamat Idul Fitri 1446 Hijriah. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Mari kita kembali ke fitrah dan saling memaafkan.

Selanjutnya Pekan Olah Raga Antar WBP dibuka secara resmi oleh Walikota Parepare sekaligus  penyerahan bantuan Sarana Olah Raga dari Walikota Parepare kepada Kepala Lapas IIA Parepare sebagai pertanda dimulainya rangkaian kegiatan yang penuh semangat dan kebersamaan ini. Setelah itu, Walikota Parepare didampingi Kepala Lapas IIA Parepare, Sekretaris Daerah Kota Parepare, Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata Kota Parepare  melakukan tendangan pertama (Kick Of) dalam pertandingan futsal sebagai tanda resmi dimulainya kompetisi.

Adapun dalam rangkaian Pekan Olah Raga Antar WBP tersebut terdapat berbagai macam pertandingan yang diikuti oleh Warga Binaan Pemasyarakatan antara lain pertandingan Futsal, Bola Voli, Tenis Meja, Sepak takraw serta pertandingan Catur.

Selanjutnya dengan tema kegiatan peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025 “Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat” Lembaga 

Pemasyarakatan Kelas IIA Parepare selain menyelenggarakan kegiatan Pekan Olah Raga, juga melaksanakan 

pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dari Dinas Kesehatan Kota Parepare yang menerjunkan Dokter dan Tenaga Perawat Kesehatan dari 3 Puskesmas di Wilayah Kota (Puskesmas Lompoe, Puskesmas Lemue, dan Puskesmas Madising) Parepare dan kegiatan Literasi Budaya Gemar Membaca Bagi WBP dari Dinas Perpustakaan Kota Parepare yang ditinjau langsung oleh Walikota Parepare. Kegiatan tersebut sebagai bukti terjalinnya kerjasama yang baik antara Lapas IIA Parepare dengan SKPD Kota Parepare. Sekaligus mewujudkan Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita, 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI, 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan serta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan.

Kepala Lapas IIA Parepare Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH mengucapkan terima kasih kepada Walikota Parepare atas perhatiannya memberikan bantuan sarana olah raga bagi WBP dan perkenannya membuka acara Pekan Olah Raga Antar Warga Binaan Pemasyarakatan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Tahun 2025. Ini adalah bentuk dukungan dan sinergitas serta kolaborasi yang terbaik antara Pemerintah Kota Parepare dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Parepare.

Kepala Lapas IIA Parepare juga memberikan ucapan apresiasi setinggi-tingginya kepada  Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Parepare dan seluruh mitra kerja atas terselenggaranya acara Pembukaan Pekan Olah Raga Antar Warga Binaan Pemasyarakatan yang dibuka langsung oleh Walikota Parepare.

Seluruh pelaksaanaan kegiatan Upacara Pembukaan Pekan Olah Raga Antar Warga Binaan Pemasyarakatan berjalan lancar, aman dan tertib serta tetap memperhatikan protokol kesehatan.


Editor : Muh Sain 

Jumat, April 11, 2025

WBP Lapas IIA Parepare Panen Raya Kangkung, Program Ketahanan Pangan Dibalik Tembok Penjara Berhasil

METRO ONLINE PARE-PARE -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare baru saja merayakan keberhasilan program ketahanan pangan melalui panen raya kangkung yang berlangsung di kebun organik milik Lapas. Kegiatan dibalik tembok penjara ini menandai pencapaian penting dalam upaya menciptakan kemandirian pangan bagi warga binaan serta mendukung program ketahanan pangan nasional menindaklanjuti Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI juga 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan


Dukungan Pemerintah Kota Parepare Program Ketahanan Pangan di Lapas IIA Parepare.

Panen raya kangkung yang diikuti oleh warga binaan dan petugas Lapas ini merupakan hasil dari kerja keras bersama dalam mengelola lahan terbatas menjadi sumber pangan yang produktif. Hal ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kota Parepare melalui Walikota Parepare H. Tasming Hamid, SE, MH. Dari Kepala Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP) memberikan bantuan berupa bibit cabai, kangkung, terong, pepaya California dan ikan air tawar (Nila dan Lele Sangkuriang) untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan. Dan saat ini hasilnya mulai tampak dan bisa dipanen raya oleh Warga Binaan. 

Kepala Lapas Kelas IIA Parepare Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja Abdullah, SH, M.Si menyampaikan bahwa keberhasilan program ini bukan hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan di dalam Lapas, tetapi juga bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan dan kemandirian kepada para warga binaan yang diberikan oleh penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Kelautan Dan Perikanan Parepare.

"Panen raya kangkung ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam menjalankan program ketahanan pangan nasional di Lapas Kelas IIA Parepare menindaklanjuti Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita. Kami berharap, selain memenuhi kebutuhan konsumsi, kegiatan ini juga dapat memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya ketahanan pangan bagi warga binaan," jelas Totok.

Pemanfaatan lahan kosong dibalik tembok penjara mendukung program ketahanan pangan nasional.

Selain memberikan manfaat langsung bagi warga binaan, hasil panen kangkung ini juga menjadi bukti bahwa pemanfaatan lahan kosong yang terbatas dibalik tembok penjara dapat menghasilkan produk pertanian yang bermanfaat dan bergizi. Program ini juga diharapkan dapat menginspirasi Lembaga Pemasyarakatan lainnya untuk menerapkan konsep serupa, dalam rangka meningkatkan kemandirian di dalam lingkungan Lapas dengan memberdayakan warga binaan mendukung program ketahanan pangan nasional.

Keberhasilan panen raya kangkung ini menjadi langkah awal yang baik, dan Lapas Kelas IIA Parepare berencana untuk mengembangkan lebih banyak lagi program pertanian yang bermanfaat bagi warga binaan dan masyarakat sekitar. 

Di akhir keterangannya, Totok Budiyanto menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Parepare atas dukungan dan kontribusinya terhadap warga binaan. Menurutnya, langkah strategis ini merupakan tindak lanjut nyata dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI serta 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

Langkah Lapas Kelas IIA Parepare ini menunjukkan bahwa di balik tembok penjara, masih terbuka peluang untuk tumbuh, berubah, dan berkontribusi bagi ketahanan pangan dan kemajuan bangsa.


Editor : Muh Sain 

Rabu, April 09, 2025

Dibalik Jeruji Besi Lapas Parepare WBP Diperdayakan Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Mendukung Asta Cita Presiden RI.

METRO ONLINE PARE-PARE -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare terus berinovasi dalam memberdayakan warga binaannya. Salah satu programnya adalah pemanfaatan lahan kosong di lingkungan Lapas untuk kegiatan produktif, seperti penanaman tanaman pangan dan budidaya ikan air tawar. Program ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan melalui sektor pertanian dan perikanan.

Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, menyatakan bahwa kegiatan ini dilakukan melalui program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang bertujuan memberdayakan warga binaan secara berkualitas dan humanis. “Kami berkomitmen memberikan pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada hukuman, tetapi juga pemberdayaan agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan bekal ketrampilan dan kemandirian,” ujar Totok. Rabu (09/04/2025)

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Parepare. Penjabat Wali Kota Parepare, bahkan terlibat langsung dengan menanam cabai bersama sejumlah instansi terkait. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP), Pemkot Parepare memberikan bantuan berupa bibit cabai, kangkung, terong, pepaya California dan ikan air tawar (Nila dan Lele Sangkuriang) untuk mendukung keberhasilan program tersebut. Hasilnya saat ini mulai terlihat dan bisa dipanen oleh Warga Binaan.

Tidak hanya fokus pada pembinaan Warga Binaan, Totok Budiyanto juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung Asta Cita Presiden RI melalui aksi sosial. Sebagian gaji pegawai Lapas disisihkan untuk menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. “Secara rutin tiap bulan, kami memberikan bantuan kepada Warga Binaan serta keluarganya, petugas kebersihan DLH, panti asuhan, masyarakat terdampak banjir dan warga setempat sekitar Lapas,” tambahnya.

Lapas IIA Parepare juga memberikan pelatihan keterampilan bersertifikat standar Nasional kepada warga binaan bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi Dan Produktifitas) BPVP) Pangkep sebanyak 3 paket tahun 2024. Juga bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kota Parepare dalam mendukung Soft skill warga binaan. Harapannya, warga binaan yang telah selesai menjalani masa hukuman dapat langsung diserap oleh perusahaan atau membuka lapangan usaha sendiri.

“Kami ingin warga binaan yang keluar dari sini tidak hanya sekadar bebas, tetapi juga memiliki kemampuan atau soft skill yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat,” tutup Totok.

Kepala Lapas IIA Parepare Totok Budiyanto mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Parepare yang telah memberikan kontribusi nyata dan bantuannya kepada Warga Binaan yang saat ini menjalani sisa masa pidananya di Lapas IIA Parepare. Langkah strategis ini sebagai tindak lanjut mendukung program Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita, 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI serta 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan.


Editor : Muh Sain 

Minggu, April 06, 2025

Konferensi Pers Polres Parepare : Tahanan Narkoba Meninggal Dirumah Sakit, Sebab Penyakit Paru Paru

METRO ONLINE Parepare – Seorang tahanan tindak pidana narkoba berinisial MR (50), meninggal dunia setelah di rawat di RSUD Andi Makkasau, Selasa, 1 April 2025.

MR meninggal karena sakit, setelah di tahan di Mapolres Parepare. Di mana pihak keluarga menduga MR kehilangan nyawa usai menerima kekerasan setelah ditangkap.

Menanggapi hal itu, Polres Parepare menggelar konferensi pers di Pelataran Mapolres Parepare, Sabtu, 5 April 2025.

Dalam konferensi pers itu, Polres Parepare menghadirkan perwakilan dari RSUD Andi Makkasau, yakni Kepala Humas Harfa, dr IGD Fizzilmi Dhahila Mansyur, Spesialis Paru dr Nirmalasari, dan Spesialis Jantung dr Dwi Akbarina Yahya.

Kapolres Parepare AKBP Arman Muis mengatakan, MR meninggal karena diagnosis penyakit gagal nafas atau tumor paru kiri, pada Selasa, 1 April 2025, sekitar pukul 15.28 wita.

“Atau secara umum, bisa dikatakan (MR meninggal karena) penyakit paru-paru,” katanya.

Dia menjelaskan, perkara tersebut dilakukan secara profesional. “Undang-undang dan ketentuan sudah jelas mengatur. Semua keluarga, atau siapapun yang mau berkomunikasi, kita tidak pernah terputus,” ucapnya.

Selain itu, ia pun menganggapi terkait informasi yang beredar di masyarakat terkait almarhum MR meninggal dikarenakan menerima kekerasan fisik di dalam sel tahanan Mapolres Parepare. Kapolres juga membantah adanya pemerasan yang dilakukan oleh anggotanya.

“Saya yakin, bahwa teman-teman saya melakukan proses penyelidikan secara profesional. Dan adanya indikasi terkait pemukulan yang disampaikan oleh pihak keluarga, pada prinsipnya saya menerima informasi itu,” jelasnya.

“Pada prinsipnya, saya bersama tim Propam akan melakukan sebuah langkah-langkah. Jika itu benar ada indikasi (pemukulan) saya pastikan tidak akan main-main dengan proses penegakkan hukum, siapapun itu,” tegasnya.

Dia menyampaikan, jika pihak keluarga MR masih merasa tidak puas dengan informasi yang diterima terkait dengan kesehatan dan penanganan pihak kepolisian.

“Maka pihak keluarga, bisa melakukan ekshumasi secara komprehensif untuk kita dalami lagi, benar atau tidaknya,” ucapnya.

Dia menjelaskan, almarhum diamankan pada Kamis, 27 Februari 2025, sekitar pukul 22.30 wita. Adapun barang bukit yang diamankan, satu sachet plastik bening yang diduga narkotika jenis sabu dengan berat 0,5 gram.

“Dan satu unit ponsel jenis infinix, tiga batang kaca jenis pyrex, kemudian satu sendok sabu berjenis pipet. Pada saat bersamaan, anggota satnarkoba melakukan interogasi dan ia mengakui, bahwa barang tersebut adalah milik tersangka,” pungkasnya.

Sementara, dr Spesialis Paru RSUD Andi Makkasau, Nirmalasari menegaskan, saat pemeriksaan, pasien MR mengalami sesak nafas.

“Kalau masalah, leban ataupun patah (tulang rusuk) sesuai yang saya periksa, tidak melihat atau menemukan adanya lebam di dada, sesuai dengan pemeriksaan dan foto rontgen dari radiologi tidak ada menunjukkan patah,” ucapanya.

Dia pun tak bisa mengungkapkan penyebab kematian MR, karena itu merupakan kerahasiaan dari pasien. Sebab, dokter dan perawat memiliki kode etik.

“Kalau masalah lebam, itu juga bisa disebabkan karena ada dibilang lebam mayat. Tapi kalau masalah kematiannya, kami tidak menyampaikan di sini, kalau memang mau kita lakukan harus ada permintaan (dari keluarga almarhum). Kalau masalah penyakit paru, memang ada dari pemeriksaan radiologi,” tandasnya.


Editor : Muh Sain 

Kamis, April 03, 2025

Hari Terakhir Ada Suasana Haru Dan Kebahagiaan Warnai Kunjungan Hari Raya Idul Fitri 1446 H di Lapas Parepare

METRO ONLINE PARE-PARE -- Hari Raya Idul Fitri merupakan momen dimana umat Islam merayakan hari kemenangannya. Untuk itu, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare membuka Layanan Kunjungan Tatap Muka Khusus Hari Raya Idul Fitri 1446 H selama Empat hari mulai tanggal 31 Maret 2025 sampai dengan 03 April 2025 dalam rangka menyemarakan hari kemenangan umat Islam sekaligus memberikan Hak bagi Tahanan/Narapidana untuk dapat menerima kunjungan dari Keluarga sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Kamis (03/04/2025).

Sebelum pelaksanaan kegiataan berlangsung, Lapas Kelas IIA Parepare sudah melakukan persiapan yang matang guna mengantisipasi lonjakan keluarga yang ingin bertemu dengan warga binaan yang berada di dalam Lapas. Hal ini menunjukkan bukti keseriusan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan warga binaan di Hari Raya Idul Fitri 1446 H dalam rangka mewujudkan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBBM. Kepala Lapas Parepare menekankan kepada seluruh jajaran untuk memberikan pelayanan terbaiknya dengan menggunakan pendekatan humanis dan komunikasi 3S Sipakatau Sipakalebi dan Sipakainge (Memanusiakan manusia, saling Menghargai dan mengingatkan satu sama lain serta saling mengasihi) yang merupakan budaya kearifan lokal masyarakat Bugis. Tersedianya parkiran luas, rest area tempat istirahat bagi pengunjung yang berasal dari luar daerah Parepare dan hiburan musik dari warga binaan yang semuanya disediakan gratis sebagai bentuk pelayanan prima.

Antusias pengunjung ini terlihat sejak hari pertama Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Banyak pengunjung yang memanfatkan layanan ini untuk mengunjungi keluarganya yang berstatus WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) di Lapas Kelas IIA Parepare. Seperti disosilisasikan sebelumnya, layanan kunjungan khusus Hari Raya Idul Fitri mulai dari tanggal 31 Maret 2025 hingga 03 April 2025. Adapun layanan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi dan siang, dimana sesi pagi dibuka pukul 09.00 Wita sampai 12.00 Wita, sedangkan sesi siang dibuka pada pukul 13.30 Wita sampai 17.00 Wita. Dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan dan ketertiban serta kesempatan untuk menjalankan ibadah sholat Dhuhur dan Ashar. 

Suasana haru dan bahagia mulai terasa pada saat keluarga bertemu dengan warga binaan yang berada di dalam Lapas dan dapat bercengkrama secara langsung, serta berbagi cerita dan tawa dihari yang penuh kemenangan itu. Warga binaan sangat bersyukur dapat berkumpul bersama keluarga mereka dan saling bersilaturahmi serta memanfaatkan waktu kunjungan dengan sangat baik.

Petugas Layanan Kunjungan Tatap Muka pun disiagakan saat momen liburan Idul Fitri ini demi memberikan layanan terbaik untuk masyarakat dan warga binaan. Selain itu, Lapas IIA Parepare juga bersinergi dengan Pihak Kepolisian Resort Parepare dan Komando Distrik Militer (Kodim) 1405/Parepare guna membantu keamanan dan ketertiban selama bulan puasa serta momen Hari Idul Fitri 1446 H ini. Hal ini tidak terlepas dukungan dari Pemerintah Kota Parepare melalui Walikota Parepare H. Tasming Hamid, SE, MH.

Kalapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH yang turut memantau langsung pelaksanaan kunjungan tatap muka ini mengungkapkan bahwa tidak ada libur bagi Petugas Lapas untuk memberikan pelayanan yang terbaik selama libur Hari Raya Idul Fitri. Beliau pun berpesan kepada seluruh jajaranya untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

"Momen Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang berharga bagi semua lapisan masyarakat yang beragama Islam, begitu juga bagi WBP yang berada di Lapas Parepare. WBP mendapatkan kesempatan untuk bersilaturahmi dan melepas rindu dengan keluarga inti mereka di hari yang istimewa ini," ujar Totok yang memantau langsung kegiatan layanan kunjungan Hari Raya Idul Fitri pada hari terakhir ini. 

Seperti salah satu WBP yang mendapatkan kunjungan keluarga  mulai dari kakek, orang tua, paman, serta saudara kandungnya. Momen ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk bertemu, bertukar kabar, dan merayakan hari raya bersama dalam suasana kekeluargaan yang hangat. WBP tersebut tampak bahagia menerima kunjungan tersebut, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kepala Lapas IIA Parepare beserta seluruh jajaran yang telah memfasilitasi layanan kunjungan dengan sangat baik, humanis dan ramah seperti terasa dirumah sendiri.

"Saya sangat bersyukur, terharu sekaligus bahagia bisa bertemu dengan keluarga. Ini menjadi momen yang sangat berarti bagi saya selaku warga binaan. Terima kasih kepada Bapak Kepala Lapas Parepare beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan ini dengan memberikan pelayanan yang sangat baik," ujar salah satu WBP dengan penuh haru dan bahagia.

Sebagai Koordinator Petugas Layanan Kunjungan Tatap Muka Hari Raya Idul Fitri 1446 H hari ini, Bahri, S.Sos, MH menyampaikan pendapatnya terkait kesiapan layanan kunjungan yang diberikan oleh Lapas Kelas IIA Parepare. Menurutnya, seluruh prosedur pentahapan alur kunjungan telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban mengedepankan pendekatan humanis serta komunikasi 3S bagi para pengunjung maupun warga binaan. Dalam motto pelayanan kami "Pengunjung datang tersenyum pulangpun harus tersenyum."

"Kami sangat bersyukur bisa bertemu dan berbincang langsung dengan anakku. Terima kasih kepada Bapak Kepala Lapas yang telah memberikan kesempatan yang berharga ini. Semoga ke depannya semakin banyak inovasi lagi dalam menyelenggarakan layanan kunjungan agar semakin memberikan kenyamanan dan kesejukan bagi warga binaan dan keluarga," ujar salah satu anggota keluarga WBP.

Salah satu keluarga WBP yang berkunjung pun menyampaikan rasa terima kasih mereka atas pelayanan yang diberikan. Mereka mengungkapkan kesan positif terhadap kenyamanan fasilitas yang disediakan dan menyatakan harapan agar WBP dapat menjalani masa pembinaannya dengan baik serta segera kembali ke tengah keluarga.

Dengan adanya layanan kunjungan ini, diharapkan warga binaan tetap dapat merasakan dukungan moral dari keluarga yang tentunya berperan penting dalam proses pembinaan mereka. Ke depan, Lapas Kelas IIA Parepare terus berkomitmen meningkatkan fasilitas serta prosedur kunjungan agar lebih optimal, sehingga semakin memberikan manfaat bagi warga binaan dan keluarga mereka dalam rangka mewujudkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).


Editor : Muh Sain 

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved