-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar



Jumat, April 14, 2023

Penempatan Lods di Tiga Pasar Terus Menjadi Polemik Tak Berujung, LSM Adu Pendapat Dengan DPRD Enrekang

METRO ONLINE, ENREKANG - Penempatan Los di Pasar yang ada di 3 lokasi pasar senteral Enrekang, pasar Sudu dan pasar Baraka  tak bisa dibantah tak kan pernah padam. 

Persoalan ketiga pasar yang seadanya dan terlalu mahal Rp 15 milyar per lokasi. Pembagian Los pedagang terkesan nakal dari asosiasi pasar Enrekang (APPE) dan kepentingan Disperindag serta anggota DPRD bagi bagi Los.

"Pedagang yang sudah muncul data dari Disperindag untuk menempati Los pasar itu belum mewakili transparansi dan keadilan makanya terus dikeluhkan masyarakat,"kata ketua LSM Perkara Misbah Juang (14/4/23).

Kedatangan warga pedagang yang mewakili situasi sosial dan tekanan ekonomi dalam pasar pasca dibangun menggunakan pinjaman dana PEN oleh pemkab Enrekang keseluruhan senilai 441 milyar itu dinilai tak manfaat.

Menurut warga pedagang ditengah audiensi bersama komisi I DPRD Enrekang tidak ada bentuk solusi yang diberikan Pemda Enrekang melalui Disperindag.

"Bentuk solusi yang diberikan saat ini oleh Disperindag dan APPE ink hanya membuat hiruk pikuk bagi kalangan pedagang sehingga tak membantu ekonomi warga,"katanya.

Keberadaan asosiasi pedagang APPE pun dinilai tidak menjadi solusi dan berafiliasi dengan kepentingan pihak Pemda melancarkan aturan sepihak dan jauh dari transparansi.

Bahkan sejumlah isu APPE  menerima berbagai dana sumbangan yang ditarik oknum dari pedagang untuk tujuan tak produktif.

"Sosiasi APPE ini tidak berfungsi tapi digunakan oleh pemerintah untuk turut memaksa para pedagang bukan menjadi sarana komunikasi yang dikeluhkan dan menimbulkan konflik antar pedagang dalam pasar,'kata Misbah.

Kalangan anggota komisi I yang menerima keluhan para pedagang tampak Jayadi S, Rahmat Saleh, Abd.Wahid,Ibeng,Mustain dan Sudarmin Tahir dipimpin Muh.Idris Sadik. 

"Kita akan pertimbangkan memanggil dan meminta tanggung jawab pada Disperindag, untuk mendapat perhatian agar memformulasi masalah ini terselesaikan secara cepat dan bertanggung jawab,"ujar M.Idris Sadik.

Menurutnya, persoalan pasar tidak ingin penempatan pasar ini menjadi sumber persoalan yang merembet kemana mana. Karena persoalan pasar punya hal unik tapi di Enrekang yang ditimbulkan adanya sumbatan komunikasi.

Komunikasi yang tersumbat dan leading sektor terkesan melepas tanggung jawab. APPE pun dinilai tidak menjadi solusi.

Kata dewan Abd.wahid, persoalan ini jika tak selesai di tingkat komisi akan kita bawa pada rapat gabungan komisi supaya banyak pemikiran yang ditimbulkan memberi solusi yang lebih jelas.

Upaya Pemda dengan dana pinjaman PEN ini menjadi evaluasi bersama, agar manfaat yang ada untuk peningkatan ekonomi masyarakat justru menimbulkan keresahan baru yang dirasakan pedagang.

"Dalam perhatian kita jika dalam tingkat Komisi yang sedang berjalan ini kalau perlu dilanjut ke sidang gabungan komisi, semakin banyak kepala untuk memikirkan itukan semakin baik,"kata Abd.Wahid Arsyad.



Editor: Muh. Sain

Kontributor: Mas

Polres Enrekang Resmi Buka Pendaftaran Casis Polri Jalur Akpol,Bintara Dan Tamtama

METRO ONLINE Enrekang-- Panitia bantuan penerimaan (Panbarim) Polres Enrekang tindaklanjuti perintah Mabes Polri membuka resmi pendaftaran bagi seluruh masyarakat untuk seleksi anggota Kepolisian jalur Akpol,Bintara  dan Tamtama.

Pendaftaran dan penyerahan berkas calon siswa anggota Polri tersebut sudah dibuka mulai tanggal,4 April 2023 sampai 17 April 2023 melalu Bag. SDM Polres Enrekang, Polda Sulsel.

Kabag SDM Polres Enrekang katakan, pendaftaran ataupun informasi pendaftaran anggota polri tahun 2023 bisa dilakukan secara online melalui website https:// penerimaan.polri.go. id

"Adapun para calon anggota polri dengan mengakses website tersebut dapat melihat apa saja persyaratan yang diperlukan dalam mendaftar anggota polri jalur akpol, bintara dan tamtama,"ujar AKP.Andi Ali Imran Umar (12/4/23).

Panitia bantuan penerimaan (Panbarim) Polres Enrekang sejak dibuka pendaftaran diserbu banyak peminat tinggi dikalangan pemud dan pemudi. 

Peserta pendaftar yang punya atensi membludak secara tertib oleh panitia setempat dilakukan proses verifikasi pendaftaran Bintara dan Tamtama yang dilakukan di ruang lobby Polres  Enrekang.

AKP Andi Ali Imran Umar menegaskan, untuk seluruh masyarakat yang ingin mendaftar baik jalur Akpol, Bintara, maupun Tamtama, tidak dikenakan biaya sepersen pun atau gratis.

“Masuk Polisi gratis. Polri No Calo, No KKN,”tegas Kabag SDM Polres Enrekang AKP. Andi Ali Imran Umar.

Terkait Kapolres Enrekang AKBP Dedi Surya Dharma, SH, S.IK, MM memberi support pada kalangan masyarakat dan khususnya calon siswa polri yang mendaftar untuk tetap mengikuti proses administrasi awal dengan baik. 

"Kita himbau kepada seluruh peminat yang ingin mendaftar untuk memenuhi segala bentuk persyaratan umum dan khusus yang telah diatur, Proses seleksi dilakukan secara transparan dan akuntabel,"jelasnya.

Lanjut AKBP. Dedi S. Dharma, perlu diketahui oleh masyarakat bahwa penerimaan anggota Polri Tahun Anggaran 2023 yang dilaksanakan Bag. SDM Polres Enrekang tidak dipungut biaya.

"Karena rekrutman penerimaan Polri mengambil prinsip Bersih, Transparan Akuntabel, dan Humanis (BETAH)," tegasnya.(mas)

Kamis, April 13, 2023

Personil Gabungan Polres Enrekang Bubarkan Praktek Judi Lomba Lari Di Anggeraja

METRO ONLINE Enrekang-- Personil gabungan Polres Enrekang yang terdiri Satuan Intelkam, Satuan Reskrim, Personil Polsek Anggeraja berhasil membubarkan lomba lari yang dijadikan sebagai ajang judi.

Kejadian tersbut terjadi di Sossok Kelurahan Mataran, Kecamatan Anggeraja yang dipimpin langsung Kasat Intelkam Polres Enrekang IPTU Lukman Hi. Husen, S.Sos, Rabu (12/04/23).

Kasat Intelkam Iptu Lukman Hi. Husen, mengatakan, kegiatan lomba lari sudah dilakukan sejak awal Ramadhan 1444 H hingga saat ini dan telah beberapa kali dihimbau aparat Polsek Anggeraja bersama pemerintah setempat.

Himbauan aparat dalam menjaga Kamtibmas kurang mendapat tanggapan kalangan pemuda yang memanfaatkan acara jelang sahur itu menimbulkan kegaduhan dan terindikasi ajang judi. 

Dalam penegakan aparat gabungan  para pelaku dan warga yang terlibat tidak mengindahkan himbauan tersebut setelah diberi pemahaman dan peringatan tak menggubris disaat petugas meninggalkan lokasi.

"Ironisnya kegiatan lomba lari tersebut sudah berlangsung sejak awal ramadhan dan menurut informasi yang beredar bahwa lomba lari tersebut juga dijadikan sebagai ajang judi,"Ucapnya.

Lebih lanjut,Iptu Lukman mengakuiberdasarkan informasi diterima sehingga kami terjun kelapangan untuk melakukan mapping terhadap para terduga pelaku.

"Dan pada saat di TKP ditemukan langsung adanya giat dimaksud sehingga dilakukan langkah tegas," ujar Iptu Lukman Hi.Husain (12/4-23).

Membubarkan mengingat sudah sangat meresahkan warga setempat terlebih lagi ada judi di dalamnya dan mengganggu ketertiban Umum dan berpotensi terjadi lakalantas

Usai mendatangi TKP dan melakukan pembubaran, Personil mengamankan 5 orang yang diduga melakukan perjudian dari kegiatan tersebut.

Dari hasil interogasi awal satreskrim bahwa hasil taruhan dari lomba lari tersebut dari pengakuan nilainya jutaan rupiah.

Keterangan awal nilainya masing- masing sebesar Rp. 4.500.000 dengan total keseluruhan Rp.9.000.000 dimana uang taruhan ini dipegang oleh rekannya yang kini masih dalam pengembangan aparat.

"Kelima pemuda beserta barang bukti uang tunai sebesar Rp. 400.000 (BB uang taruhan penonton) kini diamankan di Polres Enrekang untuk pemeriksaan lebih lanjut,"jelas Kasat Reskrim AKP.Abd. Halim Lau,SH.

Tampak ditengah kerumunan penonton Kasat intelkam polres Enrekang Iptu. Lukman Hi.Husain  pimpin anggota ditengah aksi adu lari berpraktek judi (mas)

Senin, April 10, 2023

Ini Tujuan Kapolres Enrekang Turun Langsung Pimpin Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan di Pasar Sentral

METRO ONLINE, ENREKANG - Kepolisian Resor Enrekang Polda Sulsel menggelar Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) jelang Operasi Ketupat 2023 yang  dipusatkan di Pasar Sentral Enrekang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Senin (10/04/2023).

Kegiatan ini dipimpin langsung Kapolres Enrekang AKBP Dedi Surya Dharma, SH, S.Ik, MM didampingi Waka Polres Enrekang, Para PJU Polres Enrekang, Personel Polres Enrekang serta dari instansi terkait yakni Personel Kodim 1419 Enrekang, Satpol PP Kabupaten Enrekang, Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang, Dinas Perindag Kabupaten Enrekang dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Enrekang.

Beberapa hal yang menjadi sasaran berupa makanan kadaluwarsa, penimbunan bapok (sembako), penimbunan BBM dan penyakit masyarakat seperti judi, miras, narkoba, dll serta petasan (membuat mengedarkan mengguankan, menyalakan, menyembunyikan).

Kapolres Enrekang menyampaikan bahwa selama bulan suci ramadhan 1444 H/2023, dinamika situasi kamtibmas akan mengalami peningkatan, seiring dengan meningkatnya aktifitas masyarakat khususnya umat muslim dalam menjalankan rangkaian ibadah ramadhan.

"Hali ini dilakukan untuk meminimalisir adanya perpotensi menimbulkan beberapa kerawanan diantaranya kemacetan dan laka lantas, tindak pidana curat, curas dan curanmor, peredaran dan penyalahgunaan narkotika, peredaran uang palsu, makanan dan minuman kadaluarsa, kelangkaan dan meningkatnya harga kebutuhan bahan pokok dan bbm, penjualan dan penggunaan petasan dan penjualan dan penggunaan miras," Ujar AKBP Dedi Surya Dharma.

Pelaksanaan dilakukan selama 20 (dua puluh) hari dari tanggal 29 s.d.17 April 2023 dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yang melibatkan personel Polres Enrekang bersama instansi terkait 

"Dalam kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) ini, diharapkan dapat menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif selama bulan ramadhan", Harapnya.


Editor: Muh. Sain

Kamis, Maret 02, 2023

Anggaran DAU 200 Juta Perkelurahan Namun 12 Kelurahan di Enrekang Tidak Terima Kucuran Anggaran

METRO ONLINE, ENREKANG - Rapat dengar pendapat (RDP) para Camat dan Lurah SE kabupaten Enrekang (Sulsel) bersama komisi I dan komisi II DPRD Enrekang dipimpin ketua sidang Umar SH cukup mengejutkan.

Dari 12 kelurahan yang ada sedari tahun 2022 tak nerima kucuran anggaran memadai, padahal anggaran DAU kelurahan diploting 200 juta per kelurahan sesuai peraturan pemerintah tapi tak terwujud. 

"Terkait komunikasi kelurahan yang menjerit untuk membayar listrik dan honor,jasa lingkungan supaya dihitung kebutuhan riil dan anggaran operasional kelurahan saat ini sangat lah minim,"Kata Camat Maiwa Andi Asruddin,MAP. Rabu (1/3/23).

Hadir beberapa Camat dan para lurah, Dinas terkait dan Kabid anggaran BPKD, Bappelitbangda,Asisten I Sutrisno,Plt. Kabag pemerintahan Budiman dan pejabat Inspektorat Enrekang Sutomo.

Para lurah menyoroti anggaran 200 juta rupiah diluar kebutuhan kategori pemberdayaan yang harus dikelola di tingkat kelurahan tidak terealisasi. Anggaran kelurahan melekat dengan anggaran setiap kecamatan yang punya lurah.

"Tahun 2022 operasional kelurahan dan pembayaran listrik,air dengan kebutuhan sekitar 70 juta sampai saat ini belum ada realisasinya,"keluh para Lurah.

Sorotan komisi I, kegiatan wajib tidak menjadi diurus Pemda tapi lebih pada mengurusi kegiatan fisik. Peruntukan dana DAU sebesar lebih 300 milyar untuk kelurahan tidak maksimal diterima oleh para kelurahan.

Anggota komisi I Sudarmin Tahir mengatakan, terkait komunikasi kelurahan menjerit untuk membayar listrik dan honor,jasa lingkungan supaya dihitung kebutuhann riil.  Angka 200 juta rupiah diluar kebutuhan kategori pemberdayaan.

Sementara wakil ketua DPRD Ikrar Eran Bati ungkap hal darurat sehingga opresional kelurahan menjadi lumpuh dan perlu diberi ruang penyelesaian melalui dana parsial yang katanya parsial terbatas tak ada penutupan, buka lagi parsial kedua.

Lalu anggota komisi I H.Chaerul Tahir menepis DPRD menghadapi persoalan ini tidak ada persoalan, hanya perlu terkomunikasi dengan tim anggaran dan keuangan , masih ada ruang atas situasi darurat ini melalui penyelesaian parsial.

"kalo parsial pertama sudah ditutup buka lagi parsial tahap 2 yang harus diselesaikan oleh Pemda,"katanya.

Komisi I atas situasi ini akan mengevaluasi langkah Pemda dan keuangan (BPKD) setelah dana kelurahan sebelumnya tahun 2022 belum diselesaikan pembayarannya.

"Ini menjadi pertanyaan dewan, dana kelurahan pada tahun 2023 ini menjadi hilang, dan bagaimana penyelesaian hutang itu terjadi di tingkat kelurahan keseluruhan sekitar 1,2 milyar,"ucap Dedi Abrar Hamsir.(mas)


Edior: Muh. Sain

Minggu, Februari 26, 2023

Dalam Rangka Hari Jadi Enrekang, Gubernur Sulsel bersama Bupati dan Forkopimda Lalukan Jalan Santai Anti Mager

METRO ONLINE, ENREKANG - Gerakan Anti Mager yang di usung Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama pemprov Sulsel melalui beberapa event mulai tersosialisasi dikalangan masyarakat.

Gubernur Sulsel berharap kegiatan ini menjadi budaya olahraga masyarakat Sulsel. Seperti jalan santai, bersenam atau even olahraga, jogging dan lainnya yang mengedepankan gerak aktifitas sehingga tak membuat tubuh jadi malas. 

Ditengah ribuan masyarakat jalan santai saat itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman menjajal jalanan kota Enrekang bersama Bupati Muslimin Bando dan Wabup Asman beserta pejabat daerah Enrekang yang digelar dalam rangka hari jadi kabupaten Enrekang.

Kalangan OPD Pemkab Enrekangpun merespon positif gerakan Anti Mager seperti Dinkes Entekang, UPT RSU Maspul, Dispora, Kadis PUTR, kadis Kominfo, Sekda Enrekang, Inspektorat dan Kadispora bersama OPD lainnya disaat Gubernur Sulsel jalan santai di kota Enrekang.

"Semangat acara jalan santai ini mendukung gerakan Anti malas gerak (Anti Mager) baik untuk kebugaran tubuh dan beraktifitas lebih giat,sehat lebih baik dalam mengerakkan ekonomi masyarakat," ujar Direktur UPT RSU Maspul drg. Ira Desti Saptari, M.Adm.Kes. (Mas)


Editor: Muh. Sain

Sabtu, Februari 25, 2023

Momen HUT Enrekang Ke-63, Gubernur Sulsel Tinjau Proyek Destinasi Bambapuang Park

METRO ONLINE Enrekang -- , Perjalanan darat Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tanpa didampingi istri tiba di kabupaten Enrekang setelah penerbangan mendarat dilapangan udara Tana Toraja. 

Rombongan Gubernur Sulsel di agenda sebelum acara puncak HUT ke 63 di kota Enrekang , melakukan jalan santai mendukung tagline Anti Mager (anti malas bergerak) dan door prize sejumlah hadiah.

Gubernur Andi Sudirman dijadwal bermalam di Enrekang, sudah dijemput Bupati Muslimin Bando, Wabup Asman serta Sekda Dr.H.Baba, SE. MM di kecamatan Anggeraja tepat di pintu masuk lokasi Buttu Macca "Bambapuang Park". 

Hampir seluruh kepala OPD berada di lokasi penjemputan. "Di lokasi ini, sudah dibangun sejumlah sarana dan akses jalan beton yang dibangun dibiayai Pemprov Sulsel,"ujar ketua panitia HUT ke 63 H.Baba.

Proyek senilai 3 milyar tak seluruhnya rampung tersebut, tampak 5 unit bangunan berukuran kecil rangkanya besi bukan beton. 

"Jalan kelokasi dari datar dan pendakian bukit ini masih sebagian besar berupa tanah," ujar warga setempat Karman.

Karena kondisi tidak ada hujan, jalan menuju ke lokasi saat dilalui mobil Alphard Gubernur Sulsel beserta 4 unit roda empat lainnya sampai di puncak berjalan mulus. 

Begitu turun dari kendaraan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman tampak menatap anjungan bertingkat dari kerangka besi terdengar langsung berkomentar.

"Wah..cantik juga yah,"katanya sambil menaiki anak tangga (24/2-33).

Gubernur sempat mengajak berpose  bersama Bupati, Wabup dan para OPD disaat itupula  menanyakan ketahanan konstruksi bangunan tersebut dari situasi gempa bumi.

"tahan terhadap gempa bumi tidak ini,"ucapnya yang disambut pengelola konstruksinya jika bangunan kerangka besi yang  tahan gempa.

Diatas anjungan dibibir jurang berkedalaman sekitar 400 meter itu pandangan menghadap lepas panorama Buttu Kabobong serta lereng pegunungan dan kampung dikejauhan.

Gubernur Andi Sudirman pun tak lama meninggalkan anjungan tersebut yang bersusun 2 tingkat kemudian diarahkan menuju ke anjungan lain yang bersebelahan tapi lebih rendah. 

Sementara para kepala OPD yang menyertai peninjauan proyek Sulsel tersebut sebatas menyaksikan dari kejauhan.

"Ada mushalla kecil, tapi belum difungsikan tidak ada sumber mata air,"aku warga Anggeraja Nasar. 

Keberadaan Bambapuang Park (Anggeraja) belum tuntas selesai setelah dikucur pemprov Sulsel 8 milyar dan diploting anggaran  untuk proyek TA.2022 tersebut senilai 3 milyar.

Sisanya 5 milyar untuk infrastruktur jalan ditempat lain dan biaya penanganan stunting. 

Target pemprov Sulsel untuk memoles Buttu Macca sebagai destinasi "Bambapuang Park" yang molek belum bisa terwujud cepat. 

Karena butuh penambahan sarana dan prasarana, destinasi ini ,masih butuh penanganan lanjutan sebagai langkah menuju destinasi baru di daerah ini. (chak)


Editor : Muh Sain 

Rabu, Februari 22, 2023

Ini Klarifikasi Camat Curio Enrekang Terkait Warga Gotong Keranda Melintas di Sungai Bawah Jembatan

METRO ONLINE, ENREKANG - Keluarga korban meninggal dunia asal dusun Limbong, desa Curio, kecamatan Curio, kab. Enrekang begitu terperanjat adanya kabar terjadi penggotongan keranda jenazah seberangi sungai Mata Allo melintas dibawah jembatan gantung yang ada.

Warga menilai, peristiwanya lumrah saja akan tetapi pengakuan keluarga korban yang berduka ini tidak merasa untuk diberitakan tanpa menanyakan pada pihak keluarga yang berduka. 

Warman selaku Camat Curio mengatakan bahwa, menggotong atau mengusung jenazah ke pemakaman diyakini warga setempat memakai tandu Bambu bukan keranda besi.

Masalahnya budaya keranda mayat yang dipegang ditengah masyarakat memakai Tandu jenazah bukan keranda besi tapi keranda Bambu yang dibuat tangan gotong royong.

"Bahan bambu banyak di dusun Limbong sehingga oleh sebagian masyarakat di dusun tersebut secara turun temurun dilestarikan, bahkan masih ditabukan dipakai membawa jenazah ke pemakaman dengan keranda besii," Ujar Camat Curio Warman (22/2/2023).

Kata Warman, pemakaian keranda mayat dari bambu lebih populer yang dibuat dari batangan bambu diikat menjadi bentuk keranda, bentuknya lebih lebar dari keranda besi yang ada.

Bentuk keranda yang lebih lebar inilah dari hemat warga dan keluarga alamarhum tak akan melintasi jembatan gantung yang lebih sempit.

"Dari awal mereka sudah paham akan lewat seberangi sungai bukan lewati jembatan gantung karena bentuknya kan lebar pasti tidak muat dengan jumlah pengusung lebih banyak,"kata Camat Curio.

Dikatakan Warman, beberapa alasan menggotong mayat dengan keranda Bambu menuju pemakaman ke seberang sungai Mata allo antaranya airnya cukup selutut hal biasa. 

Kedua, karena bentuk dan lebar keranda Bambu yang disiplapkan sebuah kepercayaan beragama dan bentuk lebih lebar sehingga tak muat untuk melintasi diatas jembatan gantung.

"Sehingga pihak keluarga kita ini meluruskan atas pemberitaan menandu jenazah seberangi sungai, justru terkesan menyudutkan pihak lain, dari keluarga hal tersebut mimta diluruskan dan tak perlu dibuat sensasi berita," Tuturnya. (Mas)


Editor: Muh. Sain

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved