-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar


Senin, Oktober 13, 2025

Kakanwil Sulteng Beri Pengarahan dan Evaluasi Kinerja, Lapas Tolitoli Siap Wujudkan Layanan Pemasyarakatan Berintegritas

METRO ONLINE Tolitoli, 13 Oktober 2025 – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah memberikan pengarahan kepada pejabat baru yang dilantik serta memimpin rapat evaluasi kinerja jajaran pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Ditjenpas Sulteng. Kegiatan ini diikuti secara virtual oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dilingkungan Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah, termasuk Lapas Kelas IIB Tolitoli.

Kalapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, turut serta bersama dua pejabat baru, masing-masing Muh. Iqbal Rahman, S.Tr.Pas. (Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas) dan I Kadek Wahyudiana, S.H. (Kepala Subseksi Perawatan Narapidana/Anak Didik), serta jajaran pejabat struktural lainnya.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 13 Oktober 2025 pukul 10.00 WITA ini berjalan dengan lancar, tertib, dan penuh semangat. Selain pengarahan kepada pejabat baru, agenda juga dirangkaikan dengan rapat evaluasi kinerja yang bertujuan memperkuat koordinasi, meningkatkan sinergi antar-UPT, serta memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan berjalan optimal.

Dalam arahannya, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah menegaskan dengan semangat Setahun Bekerja, Bergerak -Berdampak, pentingnya membangun budaya kerja yang profesional dan berintegritas.

“Jabatan bukan sekadar kepercayaan, tetapi amanah yang harus dijaga dengan tanggung jawab, disiplin, dan integritas tinggi. Mari terus perkuat komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan narapidana,” ujar Kakanwil dalam sambutannya.

Sementara itu, Kalapas Kelas IIB Tolitoli Muhammad Ishak menyampaikan apresiasi atas arahan dan bimbingan yang diberikan Kakanwil. Menurutnya, pengarahan tersebut menjadi motivasi untuk meningkatkan semangat kerja seluruh jajaran Lapas Tolitoli.

“Kami siap menindaklanjuti arahan Kakanwil dengan memperkuat koordinasi internal, meningkatkan disiplin, dan memastikan setiap pelaksanaan tugas di Lapas Tolitoli berjalan sesuai prinsip Pemasyarakatan yang humanis dan berkeadilan,” tutur Kalapas Muhammad Ishak.

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pejabat dan jajaran pemasyarakatan di Sulawesi Tengah semakin solid, profesional, dan berkomitmen dalam mewujudkan tata kelola Pemasyarakatan yang transparan dan akuntabel.

Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, yang menekankan penguatan kualitas sumber daya manusia sebagai pondasi utama reformasi pemasyarakatan. Kegiatan ini juga mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, sebagai bagian dari upaya strategis menyukseskan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni mewujudkan birokrasi berkelas dunia yang responsif dan berdampak langsung kepada masyarakat.


Editor : Muh Sain 

Minggu, Oktober 12, 2025

Lapas Kelas IIB Tolitoli Gencarkan Kegiatan Kerja Produktif sebagai Sarana Rehabilitasi bagi Warga Binaan Menuju Masa Depan Lebih Baik

METRO ONLINE Tolitoli, 12 Oktober 2025 — Dalam semangat Setahun Bekerja, Bergerak dan Bergerak Berdampak serta mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli terus mengintensifkan program pembinaan bagi warga binaan, khususnya melalui Kegiatan Kerja Produktif. Program ini dirancang sebagai sarana rehabilitasi yang tidak hanya membina mental dan perilaku, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan praktis untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai area pelatihan seperti bimbingan kerja (Bimker), kebun, dan peternakan. Materi yang diberikan mencakup keterampilan pertanian, pengelolaan hasil kebun, serta pembuatan produk olahan bernilai ekonomis. Melalui program ini, warga binaan diajak untuk mengisi waktu masa pidana secara produktif dan bermanfaat.

Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Lapas dalam mewujudkan pembinaan yang humanis dan berorientasi pada masa depan.

“Kami ingin warga binaan tidak sekadar menjalani hukuman, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, mandiri, dan produktif. Kegiatan Kerja Produktif ini adalah salah satu cara kami menanamkan semangat kerja, kemandirian, dan rasa percaya diri dalam diri mereka,” ujar Kalapas.

Ia juga menegaskan pentingnya keterlibatan aktif warga binaan dalam setiap kegiatan pembinaan agar hasil yang dicapai lebih maksimal.

“Dengan partisipasi aktif, manfaat dari kegiatan ini akan lebih terasa. Kami berharap warga binaan bisa menjaga ketertiban, disiplin, dan memanfaatkan program ini sebagai langkah awal menuju perubahan diri,” tambahnya.

Sementara itu, Kasi Bimnadik dan Giatja, Feldianto, menyampaikan bahwa program ini juga menjadi bagian dari strategi Lapas dalam mendorong kemandirian warga binaan melalui pengelolaan potensi sumber daya yang ada di dalam Lapas.

“Tujuan utama kami adalah membentuk warga binaan yang memiliki keterampilan dan siap bersaing setelah bebas nanti. Ini juga bagian dari upaya membangun ketahanan ekonomi Lapas melalui kegiatan produktif yang bisa memberi nilai tambah,” jelasnya.

Senada dengan itu, Kasubsi Giatja, Frengki, menjelaskan bahwa kegiatan disusun berdasarkan minat dan kemampuan warga binaan, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan tepat sasaran.

“Kami memberikan kesempatan kepada setiap warga binaan untuk belajar sesuai minatnya—baik di bidang pertanian, pengolahan hasil kebun, maupun keterampilan lainnya. Dengan cara ini, mereka bisa lebih fokus dan termotivasi untuk mengembangkan diri,” tutur Frengki.

Program Kegiatan Kerja Produktif ini diharapkan menjadi salah satu kunci keberhasilan rehabilitasi warga binaan, sekaligus mendukung tujuan pemasyarakatan yang berorientasi pada pemulihan dan reintegrasi sosial. Melalui program ini, Lapas Kelas IIB Tolitoli membuktikan komitmennya dalam menciptakan pembinaan yang bermakna dan berdampak nyata.

Dengan terus menggencarkan kegiatan produktif ini, Lapas Tolitoli tidak hanya mencetak warga binaan yang terampil dan siap kembali ke masyarakat, tetapi juga memperkuat upaya pemasyarakatan yang lebih humanis, berdaya, dan inklusif.


Editor : Muh Sain 

Sabtu, Oktober 11, 2025

Kegiatan Membaca Di Perpustakaan, Lapas Tolitoli Dorong Minat Literasi Warga Binaan


 METRO ONLINE Tolitoli, 11 Oktober 2025 — Dalam rangka meningkatkan budaya literasi serta mendukung pembinaan kepribadian warga binaan, Lapas Kelas IIB Tolitoli menyelenggarakan kegiatan membaca di perpustakaan setiap hari Senin hingga Sabtu pukul 08.30–11.30 WITA. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan literasi sebagai wujud nyata dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan serta upaya menyukseskan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Kegiatan membaca ini terbuka bagi seluruh warga binaan yang telah terdaftar dalam program layanan literasi. Mereka diberikan kebebasan memilih buku sesuai minat, mulai dari buku keagamaan, keterampilan, ilmu pengetahuan, hingga novel inspiratif. Perpustakaan Lapas telah dilengkapi dengan puluhan koleksi buku dan didesain sebagai ruang terbuka literasi yang nyaman dan edukatif.

Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Lapas dalam menghadirkan layanan pembinaan yang humanis dan berbasis pengembangan potensi diri.

“Membaca merupakan jendela perubahan. Kami ingin memastikan bahwa warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga memiliki kesempatan untuk bertumbuh secara intelektual dan spiritual, ujarnya.

Sementara itu, Kasi Bimnadik dan Giatja, Feldianto, menambahkan bahwa kegiatan membaca ini juga terintegrasi dengan program reintegrasi sosial bagi warga binaan.

“Warga binaan yang aktif mengikuti kegiatan literasi kami data secara berkala, dan progresnya menjadi pertimbangan dalam proses integrasi serta rekomendasi pembinaan lanjutan,” jelasnya.

Salah satu warga binaan peserta program, BC (inisial), mengaku bahwa kegiatan membaca membantunya menemukan kembali semangat hidup.

“Saya jadi punya rutinitas yang positif. Buku-buku di perpustakaan banyak yang memotivasi saya untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu,” ungkapnya.

Program literasi di Lapas Kelas IIB Tolitoli ini sejalan dengan komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam membangun sistem pemasyarakatan yang produktif, responsif, dan berbasis hak asasi manusia, serta menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk di lingkungan pemasyarakatan.

Dengan semangat kolaborasi dan pembinaan yang berkelanjutan, Lapas Kelas IIB Tolitoli terus mendorong warga binaan untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang tumbuh, belajar, dan bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik, sejalan dengan semangat “Setahun Bekerja, Bergerak – dan Bergerak Berdampak.”


Editor : Muh Sain 

Lapas Tolitoli Gelar Razia Serentak Bersama TNI dan Polri

METRO ONLINE Tolitoli, Sabtu, 11 Oktober 2025 — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli melaksanakan kegiatan razia serentak di blok kamar hunian pada Sabtu dini hari, pukul 01.00 WITA hingga selesai, dengan menggandeng unsur TNI dan Polri.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah Nomor: WP.24.KP.01.01-2106 tanggal 10 Oktober 2025 tentang Penyampaian Pelaksanaan Razia Serentak.

Pelaksanaan razia dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, dan melibatkan 64 personel gabungan yang terdiri dari petugas Lapas Kelas IIB Tolitoli dan TNI/Polri.

Razia dilaksanakan sebagai langkah deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib), serta upaya peningkatan kewaspadaan di lingkungan Lapas. Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang terlarang di dalam kamar hunian.

Seluruh barang hasil temuan tersebut langsung disita untuk dimusnahkan sebagai bentuk komitmen terhadap pencegahan gangguan keamanan di dalam Lapas.

Kegiatan razia berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif, tanpa adanya insiden yang mengganggu jalannya pelaksanaan. Kegiatan ini juga mendukung Pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam memperkuat deteksi dini gangguan keamanan serta mewujudkan pemasyarakatan yang bersih dan berintegritas.

Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Lapas dan aparat penegak hukum untuk menjaga situasi Lapas tetap aman dan terkendali.

“Razia ini adalah bagian dari upaya kami dalam menegakkan disiplin dan menjaga keamanan di lingkungan Lapas. Kami berterima kasih atas dukungan TNI dan Polri yang turut serta dalam pelaksanaan razia malam ini. Sinergitas seperti ini akan terus kami perkuat sebagai bentuk komitmen terhadap terciptanya Lapas yang aman, tertib, dan bebas dari gangguan kamtib,” ujar Kalapas Muhammad Ishak.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka KPLP) Muh. Iqbal Rahman menambahkan bahwa kegiatan penggeledahan dilaksanakan secara menyeluruh dengan memperhatikan aspek keamanan dan ketertiban warga binaan.

“Kami melakukan pemeriksaan dengan sangat teliti di seluruh kamar hunian, memastikan tidak ada benda berbahaya atau barang terlarang yang dapat mengancam keamanan. Alhamdulillah, kegiatan berjalan dengan lancar dan seluruh personel melaksanakan tugas sesuai SOP,” ungkap Iqbal Rahman.

Melalui kegiatan ini, Lapas Tolitoli berharap dapat semakin memperkuat sinergitas antarinstansi serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas pemasyarakatan yang bersih, profesional, dan berintegritas.


Editor : Muh Sain 

Jumat, Oktober 10, 2025

Lapas Tolitoli Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Kemandirian Warga Binaan


METRO ONLINE Tolitoli – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tolitoli di bawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah terus berupaya memperkuat peran strategisnya dalam mendukung Asta Cita Presiden, khususnya dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan nasional.

Sejalan dengan arahan 13 Program Akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, di bidang Pemasyarakatan, Lapas Tolitoli melaksanakan kegiatan pembinaan berbasis pertanian kepada warga binaan. Salah satu target penting dari program ini adalah pemenuhan minimal 5% kebutuhan bahan makanan (bama) di UPT Pemasyarakatan yang bersumber dari hasil produksi sendiri, sebagai bagian dari efisiensi anggaran dan ketahanan pangan. 

Pada Jumat (10/10), tiga orang warga binaan yang tergabung dalam program pembinaan kemandirian didampingi petugas melaksanakan kegiatan panen sayuran di area Kebun Hortikultura Lapas. Jenis sayuran yang dipanen antara lain bayam merah, bayam putih, kangkung, dan sawi, yang sebelumnya telah ditanam dengan pola waktu tanam berjenjang. Metode ini memungkinkan proses panen dilakukan secara rutin setiap hari.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk konkret partisipasi lapas dalam mendukung ketahanan pangan serta memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan sebelum mereka kembali ke masyarakat.
"Program pertanian ini bukan hanya soal menanam dan memanen, tetapi juga bentuk nyata implementasi semangat Asta Cita Presiden untuk membangun ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Warga binaan tidak hanya diajarkan keterampilan teknis, tetapi juga nilai tanggung jawab dan kemandirian," jelas Ishak.

Program hortikultura ini telah menunjukkan hasil yang positif. Rata-rata hasil panen mencapai 30 kilogram per hari, yang disalurkan kepada vendor bahan makanan (bama) Lapas. Pendekatan ini mendukung efisiensi operasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan.

Keuntungan lain dari program ini adalah warga binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian memperoleh premi kerja atas kontribusi mereka. Premi tersebut tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi selama menjalani masa pidana, tetapi juga mampu membantu keluarga mereka di luar.
“Kami sangat terbantu dengan adanya premi ini. Bisa kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari di dalam, bahkan sesekali saya bisa kirim ke keluarga di rumah. Ini sangat berarti bagi kami,” ujar salah satu warga binaan berinisial S (27).

Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik (Kasi Binadik), Feldianto, menekankan bahwa pembinaan kemandirian adalah bagian dari strategi re-integrasi sosial warga binaan.
“Kami ingin memastikan warga binaan tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga dibekali keterampilan produktif agar mereka memiliki peluang ekonomi saat kembali ke masyarakat,” jelas Feldi.

Sementara itu, Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja (Kasubsi Giatja), Frengki, menyampaikan bahwa Lapas Tolitoli terus mengembangkan lahan pertanian agar program dapat diperluas dan melibatkan lebih banyak warga binaan.
“Kami akan terus meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jenis tanaman yang dibudidayakan. Target kami tidak hanya memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap PNBP dan kesejahteraan warga binaan,” ujar Frengki.

Petugas pengawal yang mendampingi kegiatan, Meikel, juga menyatakan bahwa program ini memberikan dampak positif terhadap sikap dan perilaku warga binaan.
“Warga binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian umumnya lebih disiplin, aktif, dan bertanggung jawab. Ini membantu menciptakan suasana yang kondusif di dalam lapas,” ucapnya.

Hingga periode Januari–September, capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kegiatan ini tercatat sebesar Rp11.074.600 atau mencapai 120,77% dari target yang ditetapkan, menunjukkan efektivitas program dalam memberikan nilai tambah ekonomi.

Lebih lanjut, Ishak menegaskan bahwa prinsip "Bergerak Berdampak" menjadi filosofi utama dalam setiap pembinaan yang dilaksanakan di Lapas Tolitoli.
“Kami ingin setiap kegiatan yang dilakukan benar-benar membawa dampak positif, tidak hanya bagi warga binaan tetapi juga untuk masyarakat luas. Kami membekali mereka dengan keterampilan dan etos kerja agar ketika kembali ke masyarakat nanti, mereka siap menjadi individu yang mandiri dan produktif,” tutupnya.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto. Program ini juga menjadi bagian dari upaya pemasyarakatan dalam mendukung visi besar Asta Cita Presiden.


Editor: Muh Sain 

Kamis, Oktober 09, 2025

Lapas Tolitoli Wujudkan Pemasyarakatan Humanis melalui Cek Kesehatan Gratis bagi Warga Binaan

METRO ONLINE Tolitoli, 9 Oktober 2025 — Dalam semangat "Setahun Bekerja, Bergerak-Berdampak", Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli menggelar kegiatan cek kesehatan gratis bagi Warga Binaan, Kamis (9/10). Kegiatan ini menjadi bentuk konkret dukungan Lapas Tolitoli terhadap Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, khususnya pada aspek layanan kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Lapas ini melibatkan tenaga medis Dr. Anisa dan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dasar seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta konsultasi kesehatan umum.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Tolitoli, Muhammad Ishak, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak langsung pada kesehatan warga binaan, tetapi juga merupakan bagian dari implementasi arahan pimpinan.

“Kegiatan ini sejalan dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bapak Bagus Kurniawan, serta mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto. Semua ini merupakan upaya nyata pemasyarakatan dalam mendukung Asta Cita Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto,” ujarnya.

Salah satu warga binaan, RK (31) yang mengikuti pemeriksaan kesehatan, mengungkapkan kegembiraannya.

“Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan layanan kesehatan seperti ini. Artinya, kami tetap diperhatikan dan diperlakukan secara manusiawi. Ini sangat membantu, dan kami merasa lebih sehat dan aman,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian aksi nyata Lapas Tolitoli yang mengusung semangat “Bergerak – Berdampak” dalam setiap layanan dan program pembinaan, khususnya yang menyentuh langsung kehidupan warga binaan.

Ke depan, Lapas Tolitoli berkomitmen menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda berkelanjutan, sejalan dengan upaya menciptakan pemasyarakatan yang lebih humanis dan peduli terhadap pemenuhan hak dasar, khususnya dalam hal akses pelayanan kesehatan yang layak bagi warga binaan.


Editor : Muh Sain 

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved