METRO ONLINE Tolitoli, 11 Oktober 2025 — Dalam rangka meningkatkan budaya literasi serta mendukung pembinaan kepribadian warga binaan, Lapas Kelas IIB Tolitoli menyelenggarakan kegiatan membaca di perpustakaan setiap hari Senin hingga Sabtu pukul 08.30–11.30 WITA. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan literasi sebagai wujud nyata dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan serta upaya menyukseskan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Kegiatan membaca ini terbuka bagi seluruh warga binaan yang telah terdaftar dalam program layanan literasi. Mereka diberikan kebebasan memilih buku sesuai minat, mulai dari buku keagamaan, keterampilan, ilmu pengetahuan, hingga novel inspiratif. Perpustakaan Lapas telah dilengkapi dengan puluhan koleksi buku dan didesain sebagai ruang terbuka literasi yang nyaman dan edukatif.
Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Lapas dalam menghadirkan layanan pembinaan yang humanis dan berbasis pengembangan potensi diri.
“Membaca merupakan jendela perubahan. Kami ingin memastikan bahwa warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga memiliki kesempatan untuk bertumbuh secara intelektual dan spiritual, ujarnya.
Sementara itu, Kasi Bimnadik dan Giatja, Feldianto, menambahkan bahwa kegiatan membaca ini juga terintegrasi dengan program reintegrasi sosial bagi warga binaan.
“Warga binaan yang aktif mengikuti kegiatan literasi kami data secara berkala, dan progresnya menjadi pertimbangan dalam proses integrasi serta rekomendasi pembinaan lanjutan,” jelasnya.
Salah satu warga binaan peserta program, BC (inisial), mengaku bahwa kegiatan membaca membantunya menemukan kembali semangat hidup.
“Saya jadi punya rutinitas yang positif. Buku-buku di perpustakaan banyak yang memotivasi saya untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu,” ungkapnya.
Program literasi di Lapas Kelas IIB Tolitoli ini sejalan dengan komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam membangun sistem pemasyarakatan yang produktif, responsif, dan berbasis hak asasi manusia, serta menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk di lingkungan pemasyarakatan.
Dengan semangat kolaborasi dan pembinaan yang berkelanjutan, Lapas Kelas IIB Tolitoli terus mendorong warga binaan untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang tumbuh, belajar, dan bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik, sejalan dengan semangat “Setahun Bekerja, Bergerak – dan Bergerak Berdampak.”
Editor : Muh Sain