METRO ONLINE Tolitoli, 5 November 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan menyeluruh bagi warga binaan. Kali ini, Lapas Tolitoli menggelar kegiatan belajar mengajar dalam rangka pemberantasan buta huruf dan pelatihan dasar berhitung yang berlangsung di Perpustakaan Lapas pada Rabu (5/11) pukul 09.00 WITA hingga selesai.
Program ini diikuti oleh sejumlah warga binaan yang belum bisa membaca dan menulis. Petugas Registrasi, dibantu oleh salah satu warga binaan yang sudah mampu membaca, memberikan pelajaran pengenalan huruf, penulisan kalimat sederhana, dan latihan berhitung. Kegiatan berlangsung dengan suasana penuh semangat dan antusiasme dari peserta.
Kasubsi Registrasi dan Bimkemas Syafruddin Basirun menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif pembinaan internal untuk memberikan hak pendidikan dasar bagi seluruh warga binaan.
«“Kami berupaya agar tidak ada lagi warga binaan yang buta huruf. Literasi dasar ini sangat penting sebagai bekal mereka ketika kembali ke masyarakat,” ujar Syafruddin.»
Sementara itu, Adriansyah, Staf Registrasi yang berperan langsung sebagai tenaga pendidik, menyampaikan rasa bangganya bisa berbagi ilmu kepada warga binaan.
«“Melihat mereka semangat belajar menulis nama sendiri dan membaca huruf adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Kegiatan sederhana ini punya makna besar untuk perubahan mereka,” tuturnya.»
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Bimnadik dan Giatja) Feldianto menyampaikan dukungannya agar kegiatan tersebut berlanjut secara terstruktur.
«“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi bagian rutin dari pembinaan warga binaan. Pembelajaran literasi dasar akan sangat membantu mereka beradaptasi di dunia kerja setelah bebas nanti,” tutur Feldianto.»
Salah satu warga binaan peserta kegiatan juga mengaku senang dengan adanya program ini.
«“Dulu saya sama sekali tidak bisa membaca. Sekarang saya sudah bisa menulis nama sendiri. Terima kasih kepada petugas yang sabar mengajar kami,” ucapnya dengan penuh rasa syukur.»
Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, memberikan apresiasi terhadap para petugas yang terlibat dan mendorong agar kegiatan ini terus berlanjut.
«“Program pemberantasan buta huruf ini merupakan wujud nyata kepedulian Lapas terhadap peningkatan kapasitas warga binaan. Kami ingin memastikan mereka mendapat kesempatan belajar yang layak, agar setelah bebas bisa lebih percaya diri dan mandiri,” tegas Ishak.»
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Lapas Tolitoli tidak hanya berfokus pada pembinaan kepribadian, tetapi juga berperan aktif dalam mencerdaskan warga binaan demi mewujudkan Pemasyarakatan yang Pasti Bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini juga selaras dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, guna mewujudkan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Editor : Muh Sain