METRO ONLINE Tolitoli – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tolitoli melaksanakan kegiatan fogging (pengasapan) di lingkungan blok hunian dan area sekitar Lapas, Senin (15/9). Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pelaksanaan fogging menyasar seluruh area krusial, mulai dari blok hunian warga binaan, dapur, hingga lingkungan rumah dinas di sekitar kantor.
Kegiatan ini juga selaras dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bapak Agus Kurniawan dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto guna mewujudkan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto.
Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa fogging merupakan bentuk komitmen Lapas untuk menjaga kesehatan bersama.
“Lingkungan Lapas dengan penghuni yang padat berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Oleh karena itu, kami melakukan fogging secara rutin agar warga binaan, pegawai, maupun masyarakat sekitar tetap terjaga kesehatannya,” ujarnya
Kepala Seksi Bimnadik & Giatja, Feldianto, juga menambahkan bahwa kegiatan ini mendukung terciptanya situasi yang kondusif.
“Kesehatan yang terjaga akan berdampak pada stabilitas keamanan di dalam Lapas. Warga binaan bisa lebih fokus pada program pembinaan tanpa terganggu masalah kesehatan,” jelasnya.
Dari sisi keluarga besar pegawai, Anggota Dharma Wanita Persatuan Lapas Tolitoli, menyampaikan apresiasi terhadap langkah preventif ini.
“Kami sangat mendukung kegiatan fogging, karena selain melindungi warga binaan, juga menjaga kesehatan pegawai beserta keluarga yang beraktivitas di lingkungan Lapas,” ucapnya.
Salah seorang warga binaan juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kami merasa lebih tenang setelah ada fogging, karena nyamuk berkurang dan kesehatan kami lebih terjamin,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan fogging ini, Lapas Tolitoli berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, serta terhindar dari potensi penyebaran penyakit menular.
Editor : Muh Sain