-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar


Kamis, Agustus 19, 2021

Tinjau Kegiatan Buruh di Banten, Kapolri Akan Perkuat Akselerasi Vaksinasi di Wilayah Aglomerasi

METRO ONLINE,JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung kegiatan vaksinasi massal yang berkolaborasi bersama dengan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di PT. Elite, Tangerang, Banten, Kamis (19/8/2021).

Dalam sambutannya, Sigit menyebut akan melakukan penguatan akselerasi atau percepatan vaksinasi di wilayah-wilayah aglomerasi, dan salah satunya adalah di Banten. Mengingat, kata Sigit, TNI, Polri, relawan dan seluruh elemen masyarakat saling bahu-membahu mewujudkan target Pemerintah Indonesia terkait vaksinasi. Hasil kerja keras itu terwujud di DKI Jakarta yang dosis pertama sudah mencapai 100 persen. 

"Alhamdulillah kemarin di wilayah DKI sudah tembus 100 persen. Dan saya minta untuk seluruh jajaran untuk tingkatkan di wilayah aglomerasi. Banten termasuk wilayah aglomerasi yang memang harus kami garap," kata Sigit dalam sambutannya. 

Untuk wilayah Banten, menurut Sigit, jajarannya dengan dibantu seluruh elemen bakal melakukan percepatan untuk mengejar target dari Pemerintah. Sehingga, kedepan diharapkan suntikan dosis pertama dan kedua akan segera meningkat. 

"Sehingga vaksinasi segera ditingkatkan pencapaiannya. Karena wilayah Banten saya lihat masih di angka 28 persen vaksin dosis pertama, dan vaksin dosis kedua kurang lebih 13 persen. Ini akan terus dipacu sehingga dalam waktu dekat harapan kami yang dapatkan vaksin pertama dan kemudian kedua bisa makin bertambah," ujar Sigit.

Sementara itu, mantan Kapolda Banten ini juga mengapresiasi buruh yang tergabung dalam KSBSI, karena telah berperan aktif untuk membantu mewujudkan target vaksinasi Pemerintah untuk segera menciptakan Herd Immunity terhadap Covid-19. 

"Kami tahu dan kami akui bahwa rekan-rekan buruh ini pahlawan-pahlawan devisa bagi kami semua. Dari rekan-rekan buruh inilah maka salah satu kebijakan terkait eksport. Karena itu tentunya kami terus mendorong," ucap mantan Kabareskrim Polri ini.

Sigit menjelaskan, jika kelompok buruh sudah divaksin, maka aktivitas perekonomian dapat berjalan. Namun, kata Sigit, tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Sehingga buruh bisa divaksin bisa bekerja walaupun harus melaksanakan prokes dengan baik. Sehingga kegiatan industri bisa berjalan dan buruh tetap terjaga kesehatannya," tutur Sigit.

Selain itu, Sigit mengimbau, kepada seluruh kelompok buruh yang sudah divaksin untuk tetap menerapkan prokes secara disiplin. Mengingat, hal itu masih menjadi salah satu upaya untuk menekan laju pertumbuhan virus corona. 

Apabila laju pertumbuhan Covid-19 ditekan, Sigit menyatakan, kedepannya akan ada kelonggaran-kelonggaran yang disesuaikan, agar sektor industri bisa berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. 

"Sehingga kemudian kesehatan masyarakat jadi makin baik, laju pertumbuhan Covid-19 bisa dikendalikan dan semakin turun.  Sementara ekonomi bisa kami dorong untuk tumbuh makin baik," tutup Sigit.(**)

Kabid Humas Polda Sulsel Prihatin Meninggalnya 3 Pendaki di Gunung Bawakaraeng, Ini Himbauannya

METRO ONLINE, Makassar--Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E.Zulpan menyatakan turut merasa prihatin atas meninggalnya tiga orang. pendaki gunung saat melakukan persiapan mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih di hari ulang tahun kemerdekaan pada Selasa, 17 Agustus. di Gunung Bawakaraeng 

Tiga orang korban tewas tersebut masing-masing Steven (21) mahasiwa PNUP, Zainal Abidin (21) mahasiswa UIN Alauddin, dan Rian (20) 

Diketahui ,kronologi kejadian dari awalnya rombongan berjumlah delapan orang itu berangkat dari Sungguminasa, Gowa menuju Gunung Bawakaraeng pada Sabtu, 14 Agustus. 

Saat tiba di Pos Bulubalea pada malam hari, sempat dicegat petugas karena pelarangan kegiatan berkerumun, namun mereka tetap berangkat menuju puncak Gunung Bawakaraeng untuk persiapan mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih di hari ulang tahun kemerdekaan pada Selasa, 17 Agustus.

Lebih lanjut E Zulpan menjelaskan , Sebagai pendaki gunung, tentu keinginan untuk mendaki gunung sangat tinggi. Terlebih, sudah berbulan-bulan, tidak melakukan pendakian, karena berbagai destinasi wisata alam, termasuk pendakian gunung ditutup, guna mencegah penyebaran COVID-19. Bahkan, termasuk kemping pun tidak bisa.

"Hal itu dilakukan aparat pemerintah semata-mata  Karena, harus memutus mata rantai penyebaran COVID-19, khususnya di Sulsel ,"kata E .Zulpan , Kamis (19/08)

E .Zulpan meminta para pendaki untuk memahami aturan yang ditegakkan aparat dan untuk sementara menahan ego dan keinginan mendaki gunung demi lebih peduli pada kesehatan, keselamatan dan keamanan komunitas masyarakat lokal, staft dan petugas pengelola beserta mitra dan volunteer di destinasi pendakian. Karena kesehatan, keselamatan dan keamanan mereka, semua juga tergantung dari pengunjung atau pendaki. Ingat, masing-masing dari pengunjung atau pendaki dan mereka mempunyai potensi yang sama, saling menulari dan tertular.

Ditambahkan E .Zulpan , pendakian gunung merupakan salah satu aktivitas ekstrem. Persiapan fisik, pengetahuan, perlengkapan dan peralatan serta perbekalan, harus benar-benar disiapkan secara matang

"Kalau nanti ada lagi pendaki yang kecelakaan di puncak gunung dengan ciri-ciri menunjukkan gejala terpapar COVID-19, bagaimana penanganannya. Akan merepotkan regu penyelamat dan tenaga kesehatan pastinya. Karena, misalnya diharuskan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, sesuai standar pencegahan penyebaran COVID-19, termasuk pakai hazmat. 

Belum lagi harus menempuh medan pendakian yang tidak mudah. Lalu, berapa banyak tim penyelamat atau petugas yang siap untuk menanganinya.

Itu baru satu dari sekian banyak hal yang menjadi pertimbangan, kenapa aktivitas pendakian gunung tidak bisa diselenggarakan secepatnya. 

Nah, dalam situasi masa pandemi COVID-19 yang hingga hari ini di Sulsel masih tinggi tingkat penyebarannya, tentu tidak bisa secara gegabah begitu saja diselenggarakan. Prinsipnya harus ada kehati-hatian.

Bayangkan, jika, ada satu saja pengunjung atau pendaki gunung yang diketahui positif, otomatis kawasan dan kampung atau desa-desa di sekitarnya akan langsung dijaga ketat. Kemudian, dilakukan tracing, riwayat aktivitas yang positif COVID-19 tersebut selama di destinasi pendakian. Seperti, dengan siapa saja berinteraksi, sempat beristirahat di basecamp mana, makan serta minum di warung mana dan lain-lain.

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), penularannya terjadi begitu cepat dan berlangsung secara masif, sejak kemunculannya pertama kali diketahui di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Lalu, menyebar keseluruh dunia, melalui pergerakan manusia dengan segala aktivitasnya.

Selama pandemi COVID-19 berlangsung, tatanan kehidupan masyarakat di seluruh dunia pun perubahan, termasuk di Indonesia. Terjadi pada semua aspek dan aktivitas hingga berimplikasi pada perubahan perilaku masyarakat. Semua menjadi terbatas dan dibatasi. Dituntut untuk lebih disiplin. Walau dalam perjalanannya masih banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran.

Tidak terkecuali, adaptasi pola perilaku baru terkait kehati-hatian dalam melakukan kegiatan mendaki gunung oleh masyarakat dan dalam penyelenggaraan kegiatan mendaki gunung oleh pengelola kawasan serta yang harus dilakukan pendaki.

Jangan pernah berpikir, kondisi saat ini akan sama seperti sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Semua sangat berbeda. Banyak kebiasaan baru yang sekarang ini harus dijalani. Seperti, kebiasaan memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak, menghindari kontak fisik, tidak dapat melakukan kegiatan yang sifatnya membuat kerumuman dan lain-lain.

Seharusnya pandemi COVID-19, dapat mengubah cara pandang para penggiat alam terbuka, termasuk pendaki gunung, dalam melakukan kegiatan di alam terbuka. Menjadi pendaki yang cerdas: disiplin dan berfikir yang dapat menekan ego, menghitung manfaat atau mudharat dan memberi nilai plus untuk alam dan peduli pada masyarakat atau komunitas lokal.(**)

Melalui Patroli Malam, Polsek Alla Polres Enrekang Himbau Warga Agar Tetap Mematuhi Prokes Dan Himbauan Kamtibmas

METRO ONLINE,ENREKANG -- Polsek Alla, Dukung Langkah pemerintah menekan penyebaran Covid-19, dalam menerapkan PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat ) sekala Mikro, Polsek Alla melaksanakan giat patroli wilayah dan memantau situasi kamtibmas dan kepatuhan warga dalam menerapkan  protokol kesehatan.

Seperti kegiatan patroli yang dilaksanakan anggota Piket Fungsi Polsek Alla yang dipimpin Ka SPKT II Bripka Putu Budiarsah melaksanakan giat patroli wilayah dalam rangka Kamtibmas dan memantau aktivitas warga masyarakat malam hari, diwilayah Hukum Polsek Alla.

Melalui patroli, petugas berbincang bincang dengan warga yang sedang antri di SPBU Kalimbua, Kelurahan Kalosi, Kecamatan Alla. Kamis ( 19/08/2021).

Ia menyampaikan pesan dan himbauan kamtibmas mengajak warga untuk bersama sama menjaga keamanan lingkungan dan waspada civid-19 dengan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dan mengurangi Mobilitas, menghindari kerumunan.

“Kami mengajak warga untuk tidak melakukan giat berkerumun karna hal tersebut salah satu memicu dan sangat berpotensi  penyebaran covid -19, yang saat ini masih pandemi,” ujar Bripka Putu Budiarsah.

Selain itu, petugas juga melaksanakan sosialisasi dan mengajak warga untuk mendukung langkah pemerintah terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) skala mikro yang tiada lain tujuanya adalah untuk mencegah Covid-19


Sain

Pemberian Bansos Polsek Alla Polres Enrekang Dalam Rangka Hut Kemerdekaan Ri Ke 76

METRO ONLINE,ENREKANG -- Dalam rangka HUT RI ke-76, Personel Polsek Alla melakukan aksi peduli social. 

Aksi yang dilakukan berupa pemberian bantuan sosial (bansos) kepada para masyarakat yang terdampak virus covid-19 di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang.

Silaturahmi dan Pemberian Bansos dari Polsek Alla Polres Enrekang terhadap salah satu Warga yang Kurang mampu, kegiatan tersebut dipimpin oleh Plh. Kapolsek Alla IPDA Ahmad Muttar S.Sos bersama personil Polsek Alla dan Kepala Dusun Alla Desa Benteng Alla Utara, Kamis (19/08/21).

Pembagian bantuan sosial dilakukan secara door to door untuk menghindari adanya kerumunan yang dapat menyebabkan penularan virus covid-19, Bantuan sosial yang diberikan berupan sembako yang diberikan langsung oleh Plh. Kapolsek Alla IPDA Ahmad Muttar, S.Sos.

Plh Kapolsek Alla IPDA Ahmad Muttar, S.Sos  dalam arahannya mengatakan pemberian paket sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI ke-76 Tahun 2021.

Selain itu juga, kami mengimbau kepada masyarakat, agar senantiasa menjalankan protokol kesehatan (Prokes), meskipun sudah divaksin harus tetap memakai masker dan juga apabila tidak terlalu urgen, agar tetap di rumah saja.

Semoga bantuan ini dapat meringankan beban keluarga dan ini merupakan bentuk kepedulian, empati terhadap warga kurang mampu.


Sain

Terapkan Protokol Kesehatan Personel Polsek Cendana Polres Enrekang Melaksanakan Oprasi Yustisi

METRO ONLINE,ENREKANG -- Personel polsek Cendana Polres Enrekang Melaksanakan Operasi Yustisi di dan memberikan Teguran Tindakan Pesuasif Kepada Warga Yang tidak Menggunakan Masker Dan Memberikan Himbauan Agar Tetap Memperhatikan Protokol Kesehatan 3M Plus 1 (Menjaga jarak, Mencuci tangan, Memakai masker dan Hindari Kerumunan) serta Memberikan Tindakan Pisik kepada Warga Yang Melintas tidak Menggunakan Masker di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang, Rabu (18/08/2021).

Partisipasi dan turut serta dari masyarakat untuk memahami pentingnya memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Mengingat semakin hari semakin bertambah kasus Covid-19 di Kabupaten Enrekang khususnya di Kecamatan Cendana.

Kapolsek Cendana Iptu Hasruddin menyampaikan bahwa pelaksanaan himbauan protokol kesehatan tentang sosialisasi 3M Plus 1 dan pembagian masker rutin di lakukan agar masyarakat paham betul dan mau mengikuti aturan pemerintah  untuk penerapan protokol kesehatan.

“Menerapkan 3M Plus 1 (Menjaga jarak, Mencuci tangan Memakai masker dan Hindari Kerumunan)  merupakan cara paling ampuh mencegah penyebaran covid 19, kami tidak akan pernah bosan-bosan nya untuk melakukan himbauan protokol kesehatan kepada masyarakat agar dapat membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved