-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar



Kamis, September 09, 2021

Ketua DPC AJOI Lingga Zulkarnain terima kunjungan Staf Kesbangpol kabupaten lingga

METRO ONLINE LINGGA-- Enam anggota Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lingga, melaksanakan kegiatan kunjungan kerja (Kunker) ke Sekretariat Dewan Perwakilan Cabang Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (DPC AJOI) lingga. Beralamat di Jl. Raja Ali Haji Kelurahan Dabo Lama Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Kepripada Selasa (07 /09/2021)

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) Lingga Zulkarnaen mengucapkan terima kasih atas kunjungan kerja dan silaturahmi yang dilakukan para Staf Kesbangpol Kabupaten Lingga.

“Mewakili segenap rekan-rekan awak media yang tergabung di DPC AJOI Lingga, secara pribadi saya ucapkan ribuan terima kasih kepada Kesbangpol Kabupaten Lingga yang sudah bersedia menyempatkan waktu untuk berkunjung di sekretariat kami,

Semoga kunjungan ini menjadi wadah dalam mewujudkan jalinan tali silaturahmi yang saling bersinergi kedepannya.tutupnya

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lingga Armia melalui stafnya Ega menjelaskan, selain tujuan menjalin hubungan tali silaturahmi, kehadiran kami ini dalam rangka melakukan survei secara langsung keberadaan sekretariat/kantor DPC AJOI ini.

“Guna mengetahui segala kelengkapan administrasi AJOI yang diajukan kepada Kesbangpol Lingga beberapa waktu lalu,” ucapnya.

Sepengetahuannya, jumlah organisasi yang ada,dan terdaftar di Kesbangpol Kingga itu lebih kurang sebanyak 60 organisasi.

“Kebanyakan Ormas, LSM dan OKP. Sedangkan untuk organisasi wartawan, baru terdaftar ada tiga termasuk AJOI,” ungkapnya.

Mengenai organisasi yang ada di Kabupaten Lingga, semua itu terdaftar di Kesbangpol. Hanya saja sejak mendaftar hingga kini belum menyerahkan/melaporkan.

“Apakah ada perubahan struktur organisasi ataupun laporan berakhirnya masa berlakunya jabatan, sebagai pengurus di setiap organisasi,” kata Ega sambil bincang-bincang.

Ketika di singgung mengenai anggaran dana hibah, Ega menjelaskan, di tahun sebelumnya pihak Kesbangpol hanya bertugas melakukan pendataan keberadaan organisasi saja.

“Kalau perihal anggaran dana hibah itu, sepengetahuan saya setiap organisasi berurusan langsung ke DP2KA tidak di kami,” lanjutnya.

Dan baru tahun ini permasalahan anggaran dana hibah organisasi harus terlebih dahulu melalui kami, yakni Kesbangpol.

Lebih lanjut lagi Ega menjelaskan, meski organisasi wartawan ini adalah profesi yang jelas-jelas beda dari Ormas, OKP dan LSM.

Namun dari empat organisasi nasional media/wartawan yang ada di Kabupaten Lingga yakni baik itu PWI, AJI, dan IWO.

“Hari ini baru satu-satunya organisasi AJOI yang mendaftar ke Kesbangpol,” kata Ega.

Ia berharap semoga untuk kedepannya abang-abang wartawan yang ada,dan tanpa terkecuali siapapun dia. Dan dari organisasi mana saja bukan suatu perbedaan baginya.

“Yang terpenting adalah bisa saling bersinergi dengan tujuan sama-sama membangun Kabupaten Lingga,” jelas Ega.


Laporan; Effendi

Rabu, September 08, 2021

Wabup Lingga Sidak Kantor OPD jelang jam pulang ini dilakukan Secara mendadak

METRO ONLINE LINGGA--Untuk memastikan disiplin para pegawainya berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dan memastikan para pegawai dapat bekerja secara maksimal memanfaatkan waktu lima hari dalam sepekan, Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy mendadak datang beberapa kantor OPD di wilayah Singkep, Rabu (08/09/2021).

Adapun OPD yang kunjunginya sekitar pukul 15.30 tersebut, diantaranya Kantor Dinas Kesehatan, Kantor Dinas Perindag, Kantor Camat hingga Kantor Bappeda di wilayah Dabosingkep.

Neko Wesha Pawelloy mengatakan, kegiatan Sidak tersebut bukan baru pertama dilaukannya bahkan belum satu bulan dilantik sebagai Wakil Bupati Lingga, dirinya sudah sangat aktif melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa OPD baik yang ada di wilayah Ibu Kota Kabupaten Lingga di Daik Lingga, maupun di Dabosingkep.

Aturan tentang jam kerja ini sudah diatur pada pasal 3 angka 11 Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dimana setiap ASN diwajibkan bekerja selama 7 jam 30 menit. Atau jam kerja efektif dalam lima hari kerja tersebut yaitu 37,5 jam.

"Dan ini juga berlaku dalam saat PPKM, hanya saja jam kerjanya dilakukan dirumah jika shift dirumah atau kita kenal dengan istilah WFH, tapi itu dibagi per shift, dan untuk yang dikantor pulangnya tetap jam 16.00 Wib," ujarnya.

Kedepan tentu kita juga ingin memastikan pelayanan, hingga ke tingkat desa-desa, agar masyarakat kita dapat terus terlayani sesuai waktu yang sudah disepakati dan ditentukan dalam aturan yang berlaku," ujarnya.

Sidak tersebut dilakukannya sekaligus mengecek beberapa pejabat atau ASN yang baru saja dilantik beberapa hari yang lalu, ditempat yang baru.

"Kita ingin setelah dilantik langsung kerja, jangan terlalu banyak ceremonial langsung ke lapangan buktikan sesuai sumpah jabatan, saat dilantik," ujarnya.


(Rilis Kominfo lingga/Effendi)

Tim Penggerak PKK Kabupaten Lingga Bagikan bibit cabe rawit varietas unggul di beberapa kecamatan

METRO ONLINE LINGGA-- Tim Penggerak PKK Kabupaten Lingga melaksanakan kegiatan pembagian bibit cabe, evaluasi administrasi dan pembagian masker di Kecamatan Selayar,  Kecamatan Singkep Barat, dan Kecamatan Singkep Selatan.

Pembagian bibit cabe yang rutin dilaksanakan TP PKK Kabupaten Lingga bertujuan untuk memanfaatkan lahan terbuka dan memanfaatkan waktu luang menjadi kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga khususnya bagi anggota TP PKK di desa-desa dimasa pandemi ini. 

Dalam kesempatan ini tim penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Lingga juga menyampaikan pemaparan tentang budidaya cabe dan tata cara perawatan bibit cabe yang baik. Bibit cabe yang dibagikan merupakan type Cabe unggul yang lebih dikenal dengan "Cabe Thailand", dengan Varietas Pelita F1 yang proses penanamannya hingga berbuah hanya memerlukan waktu lebih kurang 3 bulan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lingga yang diwakili oleh Sekretaris TP PKK Kabupaten Lingga juga melakukan evaluasi administrasi kepada anggota TP PKK Kecamatan dan desa-desa dengan tujuan untuk mensinkronisasikan program kerja TP PKK yang ada di kecamatan dan desa-desa, agar program kerja tersebut terlaksana dengan baik dan dapat bersinergi dengan program kerja yang ada di Kabupaten Lingga.

Adapun jumlah bibit cabe rawit yang diserahkan yaitu sebanyak 320 batang yang akan diserahkan kepada 4 desa di Kecamatan Selayar, 400 batang yang akan diserahkan kepada 5 desa di kecamatan Singkep Barat, dan 240 batang yang akan diserahkan kepada 3 desa di Kecamatan Singkep Selatan.

Dalam giat tersebut, Tim Penggerak PKK Kabupaten Lingga di dampingi oleh Camat Singkep Barat juga menyempatkan diri meninjau Kebun TP PKK di Kantor Camat Singkep Barat. Kebun tersebut menjadi salah satu contoh pemanfaatan lahan terbuka dimasa pandemi yang menjadi program dari Pokja 3 TP PKK Kabupaten Lingga. Terdapat sekitar 320 batang cabe dan 70 batang tanaman terong lalap yang ditanam di lahan tersebut dan akan terus ditingkatkan jumlahnya.

Tak lupa pula dalam rangkaian kegiatan, TP PKK Kabupaten Lingga juga membagikan masker kepada masing-masing kecamatan untuk dibagikan kepada masyarakat nantinya.

Sebagaimana yang diketahui, Pandemi Covid-19 belum juga usai, diharapkan kepada masyarakat untuk tidak lengah dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan dengan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, serta tetap Menjaga jarak) Semoga Pandemi segera berakhir.


Sumber:Rilis Kominfo lingga/Effendi

Pemda Lingga Sambut Tawaran MoU Balai Arkeologi Sumut

METRO ONLINE LINGGA- Balai Arkeologi Sumatera Utara  menawarkan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU)  dengan Kabupaten Lingga perihal Penelitian objek kesejarahan, Senin (06/09/2021).

Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara, Dr Ketut Wiratyana, saat serah terima artepak cagar budaya berupa sebuah perahu bercadik khas Nusantara, bertempat di Museum Linggam Cahaya, Daik Lingga, Jum'at (03/09/2021) lalu mengatakan, dengan potensi kesejarahan yang cukup potensial, pihaknya menawarkan diri untuk membuka kerjasama di bidang penelitian aset kepurbakalaan. 

"Tahun 2000 saya sudah ke Lingga, survei juga di Lingga, saat itu ditemai bapak Lazuardi. Dan melihat potensi luar biasa terkait sejarah disini, oleh karena itu berkenan daerah berkerjasama dengan kami untuk menghimpun informasi kesejarahan didaerah ini," kata Ketut Wiratyana, dihadapan Bupati Lingga, Ketua DPRD dan Wakil Bupati Lingga. 

Menurut dia, kerjasama itu penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusus bidang arkeologi. Selain itu penting juga dalam konteks ideologis, untuk menanamkan nilai-nilai masa lalu dalam penguatan jati diri anak peserta didik. 

"Dan tentunya, harap kita bisa bermanfaat disektor perekonomian terutama sebagai objek kepariwisataan," jelas dia. 

Dirinya juga berharap, dengan adanya MoU itu, kerjasama yang dilakukan lebih tegas secara hukum. Ini berarti pemerintah Kabupaten Lingga punya landasan hukum untuk melaksanakan kegiatan karena keterbatasan anggaran, tetapi justru ingin diteliti tentang kesejarahannya. 

Balai Arkeologi Sumatera Utara sendiri, kata dia menaungi lima wilayah/provinsi untuk penelitian seperti Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau. 

Dan oleh karena itu, Balai Arkeologi Sumatera Utara ini akan menjadikan Kabupaten Lingga sebagai prioritas pada target penelitian. Hal tersebut tentu beralasan dengan banyaknya kental dengan nilai sejarah dan kebudayaan di Kabupaten Lingga. 

"Kami berkomitmen harus ada setiap tahun peneliti kami penelitian disini. Jadi tidak hanya dalam bentuk tesis tetapi disertasi. Sehingga informasi kesejarahan dapat dikemas lebih baik terutama dalam kepariwisataan," jelas dia. 

Dia juga berharap Bupati Lingga bisa hadir di Kantor Balai Arkeologi Sumatera Utara yang berada di Kota Medan. Bahkan berharap pemerintah daerah bisa membuat Peraturan Daerah (Perda) objek kepurbakalaan, agar bisa aman dalam pelestariannya.

Bupati Lingga, Muhammad Nizar dalam hal ini menegaskan pemerintah daerah justru bersedia menerima tawaran baik itu. 

Sebagai pusat tamadun Kesultanan Riau-Lingga, dan jalur perdagangan Lingga dimasa lalu, Nizar yakin banyaknya benda-benda sejarah yang belum terangkat. 

Maka sangat perlu adanya komitmen bersama agar nilai-nilai budaya atau benda-benda bersejarah diangkat, misal dari yang terbenam dalam tanah, dasar laut atau bahkan nilai-nilai budaya yang terbenam karena dimakan waktu. 

Saat ini tim dari Balai Arkeologi Sumatera Utara sedang melakukan penelitian/observasi pada dua lokasi yakni perairan Desa Suak Buaya Kecamatan Posek, dan diperairan Batu Belubang Kecamatan Bakung Serumpun sejak tanggal 3 hingga 12 September mendatang.

"Ini jarang-jarang karena sudah ditawarkan dan kita dengan nilai sejarah cukup banyak maka hal tersebut perlu disambut dengan baik," kata Nizar saat dikonfirmasi, Senin (06/09/2021).

Untuk menyakinkan bentuk kerjasama itu, Nizar telah meminta Dinas Kebudayaan untuk membuat komitmen bersama dengan pihak Balai Penelitian Sumatera Utara. Dan kemudian untuk dibicarakan lebih lanjut.

"Kalau untuk perdanya, akan kami bicarakan dulu dengan bagian hukum dalam bentuk apa atau bagaimana," jelas dia. 


(Kominfo lingga/Effendi)

Bupati Lingga Pimpin Rakor Pasca Rotasi Beberapa Kabag di Setda Lingga

METRO ONLINE LINGGA--Pemerintah Kabupaten Lingga mengadakan rapat koordinasi bersama seluruh Kepala Bagian di Sekretariat Daerah, Senin (06/09/2021).

Adapun hal yang dibahas mengenai tupoksi tiap-tiap Kepala Bagian, pasca dilantik sebagai pejabat administrator sekretariat daerah beberapa waktu lalu. 

Bupati Lingga, Muhammad Nizar yang memimpin rapat itu mengucap selamat atas jabatan baru yang telah diamanahkan. Dia menekankan tiap Kepala Bagian dapat beradaptasi secepatnya pada bidang yang telah ditunjukkan. 

"Sekali-kali saya mengucapkan selamat, saya ingin kerja serius. Kalau ada beberapa hal koordinasi saja. Jangan membuat keputusan sendiri. Dan jika keputusan itu mendesak, harus kemudian dirapatkan kembali," kata dia, yang saat itu didampingi Wakilnya, Neko Wesha Pawelloy. 

Kemudian dia menegaskan untuk tiap-tiap Kepala Bidang untuk dapat berkoordinasi. Baik dengan pimpinan, Bupati, Wakil Bupati maupun Sekretaris Daerah, atau dengan pejabat lama. Agar pekerjaan yang telah diamanahkan dapat berkesinambungan. 

"Baik bagian Kesra, Ekonomi, Organisasi, Tapem, ULP, Pembangunan, Umum, Prokopim dan Hukum, koordinasi itu penting. Bisa dengan saya, pak wabup, maupun dengan sekda," jelas dia.

Sementara Sekretaris Daerah, Syamsuddi berharap, tiap pejabat eselon 3 ini dapat amanah dalam bekerja. Harus sesuai dengan tupoksi. 

Dan terkait, hal-hal atau pekerjaan yang belum terselesaikan dari pejabat yang lama, harus segera dikoordinasikan. Karena memang harus, berkesinambungan.

"Yang paling pertama adalah amanah, sesuai dengan yang telah ditugaskan. Pekerjaan yang belum selesai dari yang lama, harus dibuat strategi untuk yang baru," harap Syamsudi.


(Kominfo lingga/Effendi)

Bupati Lingga Gelar Rakor Progam Unggulan Daerah 2022

METRO ONLINE LINGGA - Bupati Lingga, Muhammad Nizar memimpin rapat koordinasi bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, serta Dinas Pariwisata diruangan VIP Kantor Bupati Lingga, Selasa (07/09/2021).

 Adapun hal yang dirapatkan terkait pemantapan di sektor-sektor unggulan yang menjadi prioritas untuk tahun 2022

"Memang ini perlu di follow up, koordinasi yang harus dilaksanakan untuk program-program tahun 2022," kata Nizar dihadapan pada Kepala Dinas yang hadir. 

Didampingi wakilnya, Nizar menyampaikan catatan-catatan yang perlu menjadi program prioritas oleh dinas teknis agar segera memikirkan terobosan-terobosan baru yang harus diprioritaskan tahun depan.

Pada Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan, dia ingin agar program-program yang digalakkan oleh bupati terdahulu terus dijalankan. Salah satunya program sawah, agar dapat diinventarisir atau diisi dengan jenis padi yang berkualitas. Terkhusus untuk sawah yang telah mengalami masa panen, seperti sawah Desa Panggak Darat, Bukit Langkap, Sungai Besar, Resang, Lanjut, dan Kerandin.

Tetapi untuk lahan sawah yang berada di Desa Panggak Laut dan Nerekeh. Dia menekankan agar dinas bisa mengalihkan fungsi untuk pemanfaatan tanaman sagu.

"Saya tetap pada pondasi awal, yakni sawah, sagu maupun kelapa. Khusus Panggak Laut dan Nerekeh itu coba dikoordinasikan bisa tidak dialihkan fungsiikan. Karena program awal itu untuk padi ini terbengkalai, jadi kita coba untuk pemanfaatan sagu," papar Nizar kepada dinas terkait. 

Berkenaan dengan Sagu ini, Nizar berharap daerah dapat menghasilkan produk turunan yang punya nilai ekonomis. Seperti contohnya inovasi Sabun Sagu di Desa Duara, pada pemerintahan Bupati Alias Wello dan dirinya sebagai wakil bupati.

"Bagaimana caranya ini harus dilakukan, saye minta dipantau dari tenaga ahli yang hadir, bagaimana kita bisa menciptakan produk-produk dari bahan sagu yang ada disini," kata dia.

Seterusnya, dia sektor perternakan, kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga diminta untuk memantau sejauh mana progres pelepasan lahan di Pulau Bakong, yang difokuskan guna karantina sapi. Kemudian berharap agar pihak dinas segera memfungsikan tempat pemotongan daging yang ada di Dabosingkep.

"Itu perlu dipantau apakah dianggarkan kembali di APBD-P ini atau di APBD murni tahun depan. Karena memang anggaran yang akan dianggarkan itu cukup besar," lanjut Nizar.

Kemudian pada sektor perikanan, Nizar  ingin progam pembudidayaan udang Vanamei dan ikan nilai yang telah berjalan dengan baik saat ini, dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Apa yang menjadi kendala agar dapat segera teratasi. 

" Jadi prioritas dinas perikanan untuk 2022 saya ingin budidaya udang, nila, gamat dan rumput laut yang sudah mulai dilirik oleh banya pihak. Saya ada juga keinginan untuk mewujudkan berkaitan dengan kampung gonggong," jelas dia.

Lebih lanjut, di sektor pariwisata dia ingin wisata bahari di Desa Benan, perlu mendapat perhatian khusus dari dinas. Karena memang dari tahun ke tahun,  jumlah pengunjung yang datang ke Benan cukup banyak. 

"Maka ini perlu didudukkan, kalau memang kendala masalah pembebasan lahan, agar segera diselesaikan bagaimana caranya. Dan kalau memang ada pihak ketiga yang ingin mengelola nanti kita welcome, bagaimana teknisnya itu perlu dipelajari dari dinas teknis," harap dia.

Nizar juga menekankan agar Dinas Pariwisata Lingga memaksimalkan promosi kepariwisataan daerah, kemudian menyambut rencana Gubernur Kepri mengembangkan wisata religi atau wisata sejarah di Lingga dengan menggelontorkan bantuan lebih kurang 2 milliar untuk mempercantik Masjid Jamik Sultan Lingga, di Daik. 

Kemudian dapat segera berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, bagaimana nanti untuk Makam-makam Sultan dapat dipercantik. 

"Hal paling penting, walau kecil itu nanti disetiap tempat wisata harus di sediakan WC. Ini memang kecil tapi sangat penting. Memang kita kaya dengan segala potensi, tapi kalau tidak termanfaatkan itu sangat rugi,"  ucap Nizar.


( Kominfo Lingga/ Fendy)

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved