METRO ONLINE Maros – Warga Kabupaten Bone, Sinjai, Wajo, Soppeng, hingga Kolaka dan Kendari kini diliputi keresahan setelah beredar isu bahwa keberadaan Satgas Kappang dan Tompo Ladang akan berakhir pada Desember 2024. Kabar ini menjadi perbincangan hangat, khususnya di kalangan pengguna Jalan Poros Maros-Bone, termasuk para pejabat Forkopimda, legislator, hingga sopir kendaraan. Kekhawatiran muncul lantaran selama ini Satgas Kappang yang dikomandoi Iptu Kamal dari Satlantas Maros sangat membantu mengatasi kendala kemacetan yang sering terjadi akibat proyek pengerjaan jalan di dua titik tersebut.
Selama keberadaan Satgas Kappang, pengguna jalan merasakan dampak positif dari upaya penguraian kemacetan, termasuk sopir truk dan penumpang yang sebelumnya kerap terpaksa bermalam di jalur tersebut. Legislator Bone seperti Abd Salam alias Lilo AK, Haerul, dan Indra Jaya menyampaikan apresiasi kepada Kapolri, Kapolda Sulsel, Dirlantas, Kapolres Maros, serta Kasat Lantas Maros atas kerja keras Satgas Kappang. Mereka berharap Satgas ini tetap dipertahankan hingga proyek pengerjaan jalan di Kappang dan jembatan elevated Tompo Ladang selesai.Saat ditemui, Iptu Kamal, yang kini menjabat Kasat Lantas Maros, merendah dengan mengatakan bahwa peran utamanya hanyalah mendukung kerja timnya. “Saya hanya mobile antara Kappang dan Tompo Ladang sambil berkoordinasi dengan komunitas pengguna jalan. Teman-teman seperti Pak Nas, Pak Syam, Pak Taufan, dan lainnya yang berjaga 24 jam di jalur ini,” ungkapnya. Dukungan serupa juga disampaikan oleh sopir truk Basri, yang memohon agar Satgas tetap ada di jalur tersebut. "Kalau tidak ada Satgas Kappang dan Pak Kamal, pasti kami akan bermalam lagi di jalur ini," tuturnya. Dengan pengerjaan jalan yang masih berlangsung, kebutuhan akan kehadiran Satgas Kappang dinilai sangat mendesak untuk memastikan kelancaran lalu lintas di jalur vital ini.Editor : Muh Sain