-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar


Senin, April 21, 2025

WBP Kolonodale Unjuk Gigi! Air Kemasan 'Moiko' Dipuji Habis-habisan Pejabat Tinggi di Jakarta

METRO ONLINE Jakarta – Stand Pameran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah (Kanwil Ditjenpas Sulteng) mendapatkan pujian dalam ajang bergengsi Indonesia Prison Products Festival (IPPFest) 2025 yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (21/4).

Hal tersebut terungkap saat Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Gun Gun Gunawan, dan Direktur Pelayanan Tahanan dan Anak, Masjuno mendatangi dan mencicipi langsung air kemasan ‘Moiko’ yang sukses mencuri perhatian publik..

Air kemasan “Moiko” yang dalam bahasa Suku Mori berarti “bagus” bukan sekadar produk minuman biasa. Ini adalah hasil karya para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kolonodale melalui program pembinaan kemandirian. Dengan desain kemasan modern, rasa yang menyegarkan, dan kualitas setara produk komersial luar, “Moiko” berhasil menjadi primadona dalam festival yang menampilkan karya terbaik dari lapas se-Indonesia.

“Rasanya segar dan cocok untuk iklim Indonesia. Produk seperti ini menunjukkan betapa seriusnya pembinaan di lapas, dan kami sangat mengapresiasi dedikasi Kanwil Ditjenpas Sulteng,” puji Sesditjenpas Gun Gun Gunawan.

Tak ketinggalan, Direktur Pelayanan Tahanan dan Anak, Masjuno, juga memberi pujian penuh semangat. “Ini bukan air putih biasa. Diproduksi dan dikemas langsung oleh tangan-tangan terlatih para WBP. Rasanya Asik dan beda!” katanya sambil tersenyum.

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, yang turut hadir di lokasi, menyampaikan apresiasi mendalam atas capaian WBP dan kerja keras seluruh jajaran pemasyarakatan.

“Moiko adalah bukti nyata bahwa pembinaan di dalam lapas bukan sekadar menanamkan disiplin, tapi juga tentang pemberdayaan dan masa depan. Ini wujud dari proses panjang, kerja sama, dan semangat untuk menghadirkan karya yang bukan hanya membanggakan, tetapi juga punya nilai jual,” ujar Bagus Kurniawan.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini lahir dari kolaborasi yang solid antara petugas dan WBP, di mana pelatihan dan pendampingan dilakukan secara konsisten.

“Karya seperti ini tidak lahir dalam semalam. Dibalik satu botol Moiko, ada proses, komitmen, dan optimisme. Ini adalah pesan kuat bagi masyarakat bahwa warga binaan juga bisa menjadi bagian dari solusi,” tambahnya.

Kehadiran “Moiko” di IPPFest 2025 menjadi simbol transformasi di balik jeruji. Di antara deretan produk kreatif lainnya, “Moiko” tampil menonjol sebagai bukti nyata bahwa di dalam tembok tinggi lembaga pemasyarakatan, tumbuh harapan, kreativitas, dan masa depan yang lebih baik.

Dengan dukungan penuh dari Kanwil Ditjenpas Sulteng, “Moiko” diharapkan dapat melangkah lebih jauh, tidak hanya sebagai kebanggaan Lapas Kolonodale, tetapi juga sebagai inspirasi bagi seluruh lapas di Indonesia.


Editor : Muh Sain 

Panen Jagung Berlimpah, Lapas Kelas IIB Maros Buktikan Dukungan pada Ketahanan Pangan Nasional

METRO ONLINE Maros — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah melalui kegiatan panen jagung yang dilaksanakan di lahan perkebunan milik lapas, Sabtu, (19/4). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam hal ketahanan pangan nasional.

Panen jagung kali ini dilakukan di atas lahan yang dikelola secara langsung oleh para warga binaan. Proses pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga panen dilakukan secara bergiliran oleh warga binaan sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian. Kegiatan ini tidak hanya menjadi media pelatihan keterampilan bercocok tanam, tetapi juga menumbuhkan semangat kerja keras, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam diri para warga binaan.

Kepala Lapas Kelas IIB Maros, Ali Imran, menyampaikan bahwa keberhasilan panen jagung ini merupakan bentuk nyata peran aktif lapas dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memberdayakan warga binaan agar lebih siap kembali ke masyarakat.

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa lapas tidak hanya menjadi tempat pembinaan dari sisi keamanan, tetapi juga tempat pemberdayaan yang produktif. Kami ingin para warga binaan memiliki bekal keterampilan yang berguna, sekaligus berkontribusi terhadap program nasional di bidang ketahanan pangan,” ungkap Imran.

Hasil panen jagung ini sebagian besar akan dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan internal dapur lapas, sementara sisanya berpotensi dikembangkan menjadi bagian dari unit usaha produktif. Ke depan, Lapas Kelas IIB Maros berencana memperluas area tanam dan mengembangkan jenis komoditas lain yang bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi warga binaan.

Kegiatan ini sekaligus memperkuat citra positif lembaga pemasyarakatan sebagai institusi yang tidak hanya fokus pada aspek pembinaan, tetapi juga turut serta dalam pembangunan nasional melalui program-program produktif dan berkelanjutan.


Editor : Muh Sain 

Semarak Pekan Olahraga dan Seni, Warga Binaan Lapas Maros Unjuk Bakat dan Sportivitas

METRO ONLINE Maros – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) bagi warga binaan. Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh antusiasme, menjadi ajang pembinaan sekaligus hiburan positif dengan menampilkan berbagai cabang olahraga dan seni yang diikuti secara aktif oleh seluruh blok hunian.

Pembukaan kegiatan Porseni dilakukan secara resmi oleh Kepala Lapas Kelas IIB Maros, Ali Imran. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, namun juga merupakan sarana untuk mempererat kebersamaan, meningkatkan kedisiplinan, serta menggali potensi dan kreativitas warga binaan.

“Porseni ini merupakan bagian dari program pembinaan yang bertujuan untuk membentuk pribadi warga binaan yang sehat secara jasmani dan rohani. Kami ingin mereka tetap aktif dan produktif selama menjalani masa pidana,” ujar Imran.

Berbagai lomba digelar, mulai dari cabang olahraga seperti voli, tenis meja, sepak takraw, dan catur, hingga lomba seni tarik suara. Para peserta menunjukkan semangat dan kemampuan terbaik mereka dalam setiap pertandingan.

Suasana penuh semangat dan sportivitas terasa sepanjang kegiatan. Suporter dari masing-masing blok hunian turut memeriahkan jalannya pertandingan dengan yel-yel penyemangat yang kreatif dan tertib.

Melalui kegiatan ini, diharapkan pembinaan di Lapas Maros dapat terus berjalan dengan suasana yang menyenangkan, membangun karakter positif warga binaan, serta menciptakan harmoni di dalam lingkungan pemasyarakatan.


Editor : Muh Sain 

Tunjukkan Semangat Juang dan Kekompakan, Lapas Maros Meriahkan Lomba Olahraga HBP ke-61

METRO ONLINE Maros, 20 April 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros ambil bagian dalam rangkaian kegiatan lomba olahraga antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Makassar Raya yang digelar oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan mulai tanggal 11 s/d 18 April 2025.

Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan di Lapas Kelas I Makassar, yang dilanjutkan dengan pertandingan mini soccer. Dalam cabang ini, tim Lapas Maros menunjukkan permainan yang kompak dan penuh semangat juang tinggi di tengah persaingan yang kompetitif.

“Kami membawa semangat sportivitas, solidaritas, dan kebanggaan sebagai bagian dari insan pemasyarakatan. Ajang ini menjadi momen berharga untuk mempererat hubungan antarlembaga,” ujar Bagus Ramadian, pelatih tim mini soccer Lapas Maros.

Sementara itu, di Rutan Kelas I Makassar, digelar pertandingan bola voli yang terbagi dalam dua kategori: voli putra dan voli putri. Lapas Maros turut ambil bagian di kedua kategori tersebut. Untuk tim voli putra, para pegawai Lapas Maros tampil penuh semangat, menunjukkan kekompakan dalam menghadapi tim-tim kuat lainnya.

Tak kalah membanggakan, tim voli putri Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lapas Maros juga tampil dalam pertandingan yang berlangsung meriah dan penuh semangat. Kehadiran tim Dharma Wanita menambah semarak dan warna tersendiri dalam rangkaian lomba olahraga tahun ini.

Kepala Lapas Kelas IIB Maros, Ali Imran, menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh peserta, baik dari tim putra maupun Dharma Wanita, yang telah menunjukkan semangat kebersamaan dan loyalitas tinggi dalam kegiatan ini.

“Lomba ini bukan hanya soal prestasi, tapi juga tentang mempererat silaturahmi, meningkatkan kekompakan, dan menjaga semangat kerja tim di lingkungan pemasyarakatan,” ujar Imran.

Partisipasi Lapas Maros dalam lomba olahraga HBP ke-61 ini diharapkan dapat memperkuat semangat solidaritas antar UPT serta menciptakan atmosfer kerja yang sehat, dinamis, dan penuh semangat kebersamaan.


Editor : Muh Sain 

Minggu, April 20, 2025

IPPAFest 2025: Panggung Kreativitas dan Harapan dari Balik Jeruji

METRO ONLINE Jakarta INFO_PAS – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk hadir dan menyaksikan gelaran Indonesian Prison Products and Art Festival (IPPAFest) 2025 pada 21–23 April 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Festival ini merupakan wujud nyata dari hasil pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di seluruh Indonesia, dengan memamerkan produk, karya seni, hingga pagelaran pertunjukan dari para Warga Binaan.

Diselenggarakan secara terbuka untuk masyarakat, IPPAFest menghadirkan lebih dari sekadar pameran. Selama tiga hari, pengunjung dapat menyaksikan langsung kreativitas Warga Binaan dari berbagai daerah dalam bentuk kerajinan tangan, produk kuliner, fesyen, dan pertunjukan seni lainnya. Festival ini menjadi ruang ekspresi sekaligus bentuk apresiasi atas proses pembinaan dan perubahan positif yang dilakukan di balik tembok Lapas.

Salah satu momen istimewa yang akan hadir di IPPAFest 2025 adalah peluncuran lagu terbaru Zivilia Band, berjudul “Jangan Kamu, Biar Aku” yang berkolaborasi dengan penyanyi Gita Youbi. Lagu ini diciptakan dan diproduksi di dalam Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur sebagai bagian dari program pembinaan musik, bekerja sama dengan label rekaman Kartamakala. Karya ini menjadi simbol bahwa kreativitas tidak berhenti meskipun seseorang tengah menjalani masa pidana.

Menteri Imipas menyampaikan bahwa IPPAFest adalah bentuk nyata dari misi Pemasyarakatan untuk membina dan mengembalikan Warga Binaan sebagai pribadi yang produktif dan berdaya guna. “IPPAFest ini bukan hanya soal pertunjukan atau pameran produk, tapi tentang harapan, kesempatan kedua, dan kemanusiaan. Kami ingin masyarakat melihat langsung bagaimana pembinaan dijalankan dan bagaimana Warga Binaan diberdayakan untuk berkarya, berproses, dan menjadi lebih baik,” ujar Agus.

Lebih lanjut, Menteri Agus mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku industri kreatif, pegiat sosial, dan anak muda untuk datang, menyaksikan, dan terlibat dalam perhelatan ini. “Kami membuka ruang bagi kolaborasi. Banyak dari mereka yang punya talenta luar biasa dan butuh dukungan serta kepercayaan dari publik. Mari datang ke IPPAFest, lihat sendiri dan beri mereka semangat,” tambahnya.

Melalui IPPAFest 2025, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berharap dapat menjembatani Warga Binaan dengan masyarakat luas, membuka ruang dialog, serta memperkuat dukungan terhadap sistem pemasyarakatan yang humanis, produktif, dan inklusif. (prv)


Editor : Muh Sain 

Jumat, April 18, 2025

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Lakukan Panen Perdana Ketahanan Pangan di Nusakambangan

METRO ONLINE Nusakambangan -- , Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto,  lakukan panen perdana ketahanan pangan di Nusakambangan, Kamis (17 /4). "Produk ketahanan pangan Nusakambangan ini alhamdulillah telah mulai mampu menyumbang kekuatan kebutuhan makan di lapas - lapas nusakambangan, selain juga disiapkan untuk  mendukung kebutuhan pasar masyarakat umum," kata Menteri Agus , di sela aktivitasnya memanen  padi di Lapas Terbuka Nusakambangan.

Panen berlanjut ke ladang jagung seluas  6,2 hektar yang  berlokasi di arena pertanian Lapas Gladakan. Jagung varietas  hibrida yang dimanfaatkan juga  untuk pakan ayam petelur yang dikembangkan di Nusakambangan. Saat ini rata-rata produksi telor per hari lebih dari 1400 butir. Produk perkebunan lainnyaadalah sayur mayur, cabai, tomat, terong, timun

Selain panen pada beberapa produk pangan, ia pun melakukan pengecekan menyuluruh. Selain peternakan kambing, kerbau dan ayam serta budidaya ikan, ia pun meninjau persiapan budidaya udang vaname di tanah 61,5 hektar di dua wilayah di Nusakambangan, yaitu Bantar Panjang dan Pasir Putih. 

"Total 167,194 hektar area  Pulau Nusakambangan saat ini sedang kami optimalisasi untuk menjadi lumbung ketahanan pangan dan masih berpotensi akan lebih dikembangkan."

Ia pun menekankan bahwa program ketahanan pangan di Nusakambangan bukan hanya spirit untuk menjadi lumbung ketahanan pangan. "Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kami mampu  memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada warga binaan  untuk terlibat dalam  program mulia  ini sebagai bagian dari pembinaan.  Kembali ke masyarakat menjadi warga yang berketerampilan dan diharapkan dapat berperan positif dalam pembangunan negara," jelasnya  lagi.

Salah satu warga binaan yang  bekerja di ladang jagung mengungkapkan sukacitanya telah diberikan kesempatan untuk bekerja ,"saya senang sekali karena mendapatkan pengetahuan di bidang pertanian, saya banyak belajar. Saya jadinya punya rencana untuk bertani setelah bebas dari lapas," ungkapnya terlihat sumringah, "saya juga dapat premi (bayaran) dari bekerja di ladang. Dapet ilmu, dapat uang."

Warga binaan yang bekerja di area- area ketahanan pangan Nusakambangan adalah warga binaan yang sudah masuk tahap program asimilasi dan sudah melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) . Warga binaan yang bekerja di area tersebut sekitar 200 orang

Pulau Nusakambangan yang digadang-gadang sebagai lumbung ketahanan Nasional juga  membangun sarana dan produk pendukung, yaitu Fly Ash and Bottom Ash (FABA), Balai Latihan Kerja (BLK) serta pembangunan jalan sekitar 11 Km. 

"Semua program ketahanan pangan berikut dukungannya, merupakan hasil kolaborasi dengan banyak stakeholder,"

stakeholder yang digaet untuk program ketahanan pangan dan pendukungnya antara lain bank Rakyat Indonesia (BRI), PLTU,  beberapa perusahaan , yayasan dan NGo (organisasi non pemerintah).

Menteri Agus menutup kegiatannya di Nusakambangan dengan meresmikan Trainning Center , sebagai  pusat pelatihan pegawai pemasyarakatan kerjasama dengan YPII (Yayasan Penerima Internasional Indonesia)


Editor : Muh Sain 

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved