-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar



Sabtu, Oktober 15, 2022

Percepat Penurunan Stunting, Wakil Bupati Tator Launching Kampung KB dan Dapur Sehat

Percepat Penurunan Stunting, Wakil Bupati Tator Launching Kampung KB dan Dapur Sehat

METRO ONLINE, TATOR - Wakil Bupati Tana Toraja,dr Zadrak Tombeg,Sp.A di dampingi oleh wakil ketua Penggerak PKK kabupaten Tana Toraja Erni Yetti Riman selaku ketua HIMPAUDI Tana Toraj ,dan BKKBN Sulsel melaunching Kampung Keluarga Berkualitas (KB). 

Launching tersebut di tandai dengan pengetukan gendang oleh wakil bupati Tana Toraja di Tongkonan Banua Kasalle, dusun Bau Lembang Bulian Massa'bu Kecamatan Sangalla. 

Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting sekaligus Peresmian Kampung KB Kencana serta Launching Dapur Sehat 

Pemerintah Kab Tana Toraja melalui Dinas Pengendalian penduduk dan keluarga berencana(DPPKB) melaksanakan kegiatan Kampung Berkualitas(KB) dalam rangka percepatan stunting di Lembang Bulian Massa'bu Kec.Sangalla', 

Kegiatan launching kampung keluarga berkualitas(KB) yang di hadiri oleh Opd pemkab Tana Toraja dan Polsek sangalla' serta masyarakat yang ada di Lembang Bulian Massa'bu,serta tokoh masyarakat,para kepala Lembang/Lurah yang ada di kecamatan sangalla'. 


Dalam kegiatan ini juga dilakukan Launching Dapur  Sehat (DASHAT) yang di tandai dengan pengguntingan pita oleh wakil bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg di dampingi ketua HIMPAUDI Tana Toraja Erni Yetti Riman di Lembang Lea, Kec.Makale 

Dalam sambutannya, Wabup Tana Toraja  menyampaikan bahwa Kabupaten Tana Toraja terus berupaya menanggulangi stunting, salah satunya dengan melaunching kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). 

"Kegiatan kampung Keluarga Berkualitas dan Lounching dapur sehat atasi stanting(DASHAT)merupakan suatu inovasi yang luar biasa dari instansi terkait untuk menanggulangi suatu sisi di tengah- tengah masyarakat terutama stanting yang tentunya menjadi tanggung jawab kita semua", Ujarnya. 


Karena kegiatan ini terutama menekankan bagaimana pemenuhan gizi masyarakat melalui bahan makanan yang ada di sekitar masyarakat. 


"Karena bahan makanan yang ada di sekitar masyarakat ternyata itu mampu dan bisa diandalkan untuk menanggulangi kekurangan gizi yang ada di tengah-tengah masyarakat yang tentunya dapat mempunyai daya ungkit untuk keluar dari gejala- gejala atau angka kejadian darpda stanting itu sendiri", Ucap Zadrak. 

Kedepan, Wabup Tana Toraj berharap dengan adanya Kampung Berkualitas serta program Dapur Sehat yang telah dilaunching tersebut dapat mengurangi angka Stunting di Provinsi Sulawesi selatan Khususnya Kabupaten Tana Toraja 

Sementara kepala Dinas Pengendalian penduduk dan keluarga berencana(DPPKB)dr Ria Minoltha Tanggo kami telah melaksanakan dua kegiatan yaitu pencanangan kampung keluarga berkualitas dan launching dapur sehat atasi stanting(DASHAT). 

"Kami mengharapkan bahwa 159 Lembang/Lurah akan menjadi kampung keluarga berkualitas dengan demikian dapat menghasilkan keluarga yang bukan hanya berkualitas secara fisik tetapi siklus dan mental dan juga ada masuknya beberapa lintas sektor yang akan meningkatkan perbaikan kualitas keluarga tersebut", Harapnya. 

Lanjut dr Ria menjelaskan untuk dapur sehat atasi stanting ini adalah salah satu inovasi  dari BKKBN untuk mengatasi pencegahan dan percepatan  penangan stanting dengan di harapkan pemanfaatan lahan pekarangan, nahan pangan lokal yang ada di sekitar pekarangan masyarakat itu akan menjadi salah satu bahan lokal untuk di jadikan sebagai bahan makanan perbaikan gizi untuk anak-anak stanting. 

Untuk tahun 2022 program kampung keluarga berkualitas sebanyak 42. Jadi total 82 kampung berkualitas yang sudah terbentuk di Tana Toraja. 

"Dalam rangka percepatan penurunan stunting, didahului dengan dapur sehat, dapur sehat cegah stunting itu artinya bagaimana kita memasak makanan bergizi dengan pangan lokal yang ada di kampung KB, dimasak dan diberikan ke keluarga, itu sebuah intervensi upaya untuk mencegah stunting", terangnya. 

Penyebab masalah stunting sendiri menurut dr Ria adalah kondisi kesehatan yang tidak optimal dan asupan nutrisi yang tidak optimal. 

"Dengan adanya Dahsat, diharapkan setiap ibu hamil, ibu yang hendak hamil, dan ibu menyusui lebih diperhatikan asupan nutrisinya sehingga terlahir generasi penerus yang optimal, sehat dan berkualitas", Harapnya. 


Editor: Muh. Sain

Kontributor : Asri

Berita Terkait

Berita Lainnya

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved