-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar


Sabtu, Agustus 09, 2025

Lomba Masak, Ajang Pererat Hubungan Antar Pegawai di Rutan Sengkang

METRO ONLINE Sengkang – Dalam rangka mempererat kebersamaan antar pegawai sekaligus menyemarakkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sengkang menggelar lomba masak antar pegawai pada Sabtu, 09 Agustus 2025. 

Setiap peserta mendapat tantangan untuk mengolah bahan utama yang telah disiapkan panitia, mulai dari ayam, daging, hingga ikan. Para peserta diberi kebebasan untuk berkreasi mengolah bahan tersebut menjadi hidangan yang lezat dan menarik. 

Para peserta dinilai oleh juri yang terdiri dari Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rutan Sengkang beserta tim. Penilaian dilakukan berdasarkan beberapa aspek, antara lain kebersihan saat memasak, kekompakan tim, cita rasa masakan, dan penyajian hidangan. 

Plt. Kepala Rutan Sengkang, Nasir, menyampaikan bahwa lomba ini tidak hanya bertujuan untuk mencari pemenang, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kekompakan antar pegawai. 

“Melalui lomba masak ini, kami ingin membangun suasana kerja yang lebih harmonis, kreatif, dan penuh kebersamaan,” ujarnya. 

Suasana lomba berlangsung meriah dengan semangat dan canda tawa peserta. Aroma masakan dari berbagai meja semakin membangkitkan selera, membuat penasaran para juri dan penonton yang hadir. 

Setelah semua hidangan dinilai, para pegawai pun beramai-ramai menyantap makanan bersama dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan.


Editor : Muh Sain 

Kanwil Ditjenpas Sulteng Dukung IPPA Fest 2025: Merdeka Berkreativitas Walau Tempat Terbatas

METRO ONLINE JAKARTA – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tengah memberikan dukungan penuh terhadap gelaran Indonesian Prison Product and Art Festival (IPPA Fest) 2025 yang resmi dibuka di Aloha Pasir Putih PIK 2, Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Dukungan tersebut dibuktikan dengan hadirnya Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, didampingi Ny. Erma Kurniawan, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan, serta perwakilan para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Sulawesi Tengah. Kehadiran mereka menjadi wujud komitmen membawa karya warga binaan daerah ke panggung nasional.

“IPPA Fest ini membuktikan bahwa keterbatasan ruang bukanlah batas bagi kreativitas. Warga binaan kita punya potensi luar biasa, dan tugas kita memastikan karya mereka bisa dilihat, diapresiasi, serta bernilai ekonomi,” ujar Bagus Kurniawan.

IPPA Fest merupakan agenda tahunan berskala nasional yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Festival ini menjadi wadah bagi warga binaan dari seluruh Indonesia untuk menampilkan karya kreatif, mulai dari kerajinan tangan, seni, hingga produk UMKM, sekaligus memperingati Asta Dasawarsa Proklamasi Kemerdekaan RI.

Mengusung tema “Merdeka Berkreativitas Walau Tempat Terbatas”, festival ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada poin mendorong wirausaha, industri kreatif, dan produk UMKM berbasis pemberdayaan warga binaan.

“Ditjenpas Sulteng mengirimkan produk-produk berkualitas yang memiliki daya jual tinggi, dari kerajinan tangan hingga olahan pangan, semuanya hasil karya warga binaan yang dibina dengan standar mutu,” jelas Bagus.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dalam laporannya menyebutkan bahwa IPPA Fest adalah sarana promosi, edukasi publik, sekaligus implementasi pembinaan kemandirian maupun kepribadian.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menegaskan bahwa IPPA Fest adalah bukti semangat perubahan yang tidak pernah padam.

“IPPA Fest bukan sekadar selebrasi, tetapi jendela peradaban. Di balik tembok tinggi lapas, tumbuh keterampilan, semangat, dan tekad untuk berubah,” ucapnya sebelum membunyikan lonceng pembukaan festival.

Dengan partisipasi aktif dalam IPPA Fest 2025, Ditjenpas Sulteng berharap publik semakin percaya bahwa pemasyarakatan bukan hanya tentang pembatasan kebebasan, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik melalui kreativitas dan keterampilan.


Editor : Muh Sain 

Lapas Tolitoli Gelar Olahraga Bersama untuk Pererat Kebersamaan

METRO ONLINE Tolitoli, 09 Agustus 2025 – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tolitoli menggelar kegiatan olahraga bersama berupa kegiatan bola voli yang diikuti oleh pegawai, CPNS, dan Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan Lapas Kelas IIB Tolitoli. Kegiatan yang berlangsung penuh semangat ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, menumbuhkan kekompakan, dan memperkuat rasa kekeluargaan di lingkungan Lapas Tolitoli.Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WITA hingga selesai, bertempat di lapangan upacara sekaligus lapangan olahraga yang terletak di depan kantor Lapas Tolitoli. Suasana penuh keakraban dan semangat kebersamaan mewarnai jalannya Kegiatan.

Kalapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa olahraga bersama ini merupakan agenda positif yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga menjadi sarana membangun kebersamaan antarpegawai dan keluarga besar Lapas. “Kami ingin menciptakan suasana kerja yang harmonis, penuh rasa persaudaraan, dan saling mendukung. Olahraga seperti ini juga penting untuk menjaga kebugaran jasmani dan mengurangi stres setelah rutinitas pekerjaan,” ujar Kalapas.

Sementara itu, salah seorang anggota Dharma Wanita, Melviani, mengungkapkan rasa senangnya dapat ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. “Kami para istri pegawai merasa terlibat langsung dalam kegiatan Lapas Tolitoli. Selain menyehatkan, kegiatan seperti ini membuat hubungan kami semakin akrab, baik dengan sesama Dharma Wanita maupun dengan para pegawai,” ujarnya.

Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan olahraga bersama ini juga memberikan manfaat lain seperti meningkatkan kerjasama tim, menumbuhkan sportivitas, serta memotivasi seluruh peserta untuk menjalani pola hidup sehat. Lapas Tolitoli berencana menjadikan kegiatan olahraga bersama ini sebagai agenda rutin untuk memperkuat sinergi dan semangat kekeluargaan di lingkungan kerja.

Kegiatan ini juga Sejalan Dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselarasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang merupakan bagian dalam mewujudkan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.


Editor : Muh Sain 

Karya Warga Binaan Lapas Tolitoli Raih Sorotan di IPPA FEST 2025

METRO ONLINE Tolitoli – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan kembali menggelar Indonesian Prisons Products and Art Festival (IPPA FEST) 2025 dengan mengusung tema “Merdeka Kreativitas, Walau Tempat Terbatas.” Acara bergengsi ini akan berlangsung pada 8–10 Agustus 2025 di Pantai Aloha, PIK 2, Tangerang, Banten.

IPPA FEST menjadi wadah inspiratif untuk menampilkan karya inovatif warga binaan dari berbagai Lapas di seluruh Indonesia. Masyarakat akan disuguhkan beragam hasil karya yang tidak hanya memiliki nilai seni tinggi, tetapi juga bernilai ekonomis dan layak bersaing di pasaran.

Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, mengungkapkan rasa bangganya atas pelaksanaan IPPA FEST yang untuk kedua kalinya digelar tahun ini. Terlebih, salah satu produk karya warga binaan Lapas Tolitoli mendapatkan perhatian dan endorsement langsung dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

“Tentunya kami sangat senang dan bangga, karena salah satu produk warga binaan kami di-endorse langsung oleh Bapak Menteri. Ini menjadi ajang penting untuk meningkatkan kualitas diri dan kemandirian mereka. Ayo datang dan saksikan IPPA FEST 2025! Dengan hadir langsung, kita ikut mendukung karya inovatif para warga binaan,” ujarnya.

Lapas Kelas IIB Tolitoli mempromosikan berbagai produk unggulan yang telah menjangkau pasar lokal hingga antarprovinsi. Beberapa karya andalannya antara lain:

1. Bokayong – papan catur dari batok kelapa, terinspirasi dari bahasa lokal Tolitoli yang berarti batok/tempurung kelapa.

2. Binacocografi – kaligrafi artistik dari bahan batok kelapa.

3. Kawarbin – berbagai kerajinan dari batok kelapa seperti tempat tisu, asbak, nampan, lampu hias, dan replika kapal.

Menurut Frengki, Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Tolitoli, keikutsertaan dalam IPPA FEST memberi dampak positif pada proses reintegrasi sosial dan pemberdayaan ekonomi warga binaan.

“Melalui IPPA FEST, kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan memiliki potensi besar yang dapat mereka kembangkan sebagai bekal hidup mandiri setelah bebas nanti,” tegasnya.

Salah satu warga binaan, Nando, juga menyampaikan rasa syukur dan bangganya.

“Selama di sini saya mengikuti pelatihan kemandirian, pertukangan kayu, dan pembuatan papan catur dari batok kelapa. Sekarang hasil karya kami bisa ditampilkan di IPPA FEST 2025. Atas nama teman-teman, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Bapak Dirjenpas yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkapnya.

Kegiatan ini sejalan dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bapak Agus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto, demi mewujudkan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto.

Jangan lewatkan IPPA FEST 2025! Dukung hasil karya anak bangsa dari balik tembok pemasyarakatan dan saksikan bagaimana kreativitas menjadi jembatan menuju perubahan.


Editor : Muh Sain 

Jumat, Agustus 08, 2025

Minggu Pertama Rehabilitasi, 100 WBP Rutan Sengkang Antusias Ikuti Materi dari Instruktur

METRO ONLINE Sengkang – Minggu pertama pelaksanaan program rehabilitasi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sengkang berjalan penuh semangat. Sebanyak 100 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Program rehabilitasi ini dipandu oleh instruktur dari Rutan Sengkang yang bergantian memberikan materi. Kegiatan diawali setiap pagi dengan olahraga ringan sambil berjemur untuk menjaga kebugaran, kemudian dilanjutkan dengan berbagai materi seperti pengenalan program rehabilitasi, etika, kedisiplinan, kesehatan mental, pemulihan adiksi, serta penguatan self efficacy guna membangun kepercayaan diri dan motivasi positif.

Selain itu, terdapat sesi fun games yang dirancang untuk mempererat kerja sama antar peserta dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Plt. Kepala Rutan Sengkang, Nasir, menjelaskan bahwa program rehabilitasi ini akan berlangsung selama maksimal tiga bulan. Namun, durasi setiap peserta berbeda, mulai dari 15 hari, 1 bulan, hingga 3 bulan, sesuai hasil asesmen yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bone. “Dengan penyesuaian durasi ini, kami berharap setiap WBP mendapatkan pembinaan sesuai kebutuhannya,” ujar Nasir.

Melalui kombinasi materi, pembiasaan, dan kegiatan rekreatif, program ini diharapkan mampu mendukung proses pemulihan serta mempersiapkan WBP untuk kembali berintegrasi ke masyarakat.


Editor : Muh Sain 

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved