-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar


Rabu, September 03, 2025

Dari Kebun hingga Bengkel, Warga Binaan Lapas Tolitoli Didorong Mandiri dan Produktif

METRO ONLINE Tolitoli, 03 September 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli terus meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian warga binaan melalui pengawasan langsung di bidang hortikultura dan bengkel las. Rabu (03/09) pagi, jajaran seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Bimnadik dan Giatja) yang dipimpin oleh Feldianto, S.H, melakukan kontrol kegiatan di area kebun hortikultura serta bengkel las lapas.

Kegiatan diawali dengan pengecekan kebun hortikultura yang menjadi salah satu program unggulan pembinaan. Warga binaan terlihat aktif melakukan penanaman sayuran sekaligus pembersihan lahan agar hasil panen lebih maksimal. Sayuran yang ditanam dipastikan segar dan sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sekaligus meningkatkan keterampilan warga binaan.

Setelah itu, pengawasan dilanjutkan di bengkel las Lapas Tolitoli. Di tempat ini, warga binaan sedang mengerjakan produksi rangka atap baja ringan. Melalui bimbingan dan pengawasan petugas, hasil pekerjaan tidak hanya diarahkan agar rapi, tetapi juga memenuhi standar kekuatan dan prosedur yang berlaku.

Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa kegiatan kontrol ini menjadi bagian penting dalam memastikan program kemandirian benar-benar berjalan sesuai tujuan. “Kami ingin pembinaan yang diberikan tidak sekadar aktivitas rutin, tetapi benar-benar menghasilkan keterampilan dan produk berkualitas. Dengan demikian, warga binaan bisa memiliki bekal positif ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kasi Bimnadik dan Giatja, Feldianto, S.H., menambahkan bahwa pengawasan rutin menjadi kunci keberhasilan program pembinaan. “Kontrol ini kami lakukan agar setiap kegiatan warga binaan memiliki nilai manfaat nyata. Kami pastikan hasil hortikultura layak dikonsumsi dan hasil pengelasan memenuhi standar. Dengan begitu, keterampilan yang mereka pelajari bisa benar-benar diterapkan setelah bebas nanti,” jelasnya.

Salah seorang warga binaan yang ikut serta dalam kegiatan hortikultura juga mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya senang bisa belajar menanam sayur. Selain menambah ilmu, hasilnya bisa bermanfaat untuk kesehatan. Semoga keterampilan ini bisa saya gunakan ketika kembali ke keluarga nanti,” ujar Murawi.

Warga binaan sangat merasakan manfaat kegiatan tersebut. “Di bengkel las ini saya belajar membuat rangka baja ringan. Awalnya sulit, tapi dengan bimbingan petugas saya jadi bisa. Saya berharap setelah bebas nanti punya kesempatan kerja dengan keterampilan ini,” tambahnya.

Selama kegiatan, seluruh rangkaian berjalan aman dan lancar. Lapas Tolitoli berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan kemandirian, sehingga warga binaan tidak hanya memperoleh keterampilan kerja, tetapi juga membangun kepercayaan diri serta kemandirian ekonomi di masa depan. 

Kegiatan ini juga sejalan dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mengimplementasikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, sebagai bagian dari komitmen Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.


Editor : Muh Sain 

Selasa, September 02, 2025

Warga Binaan Lapas Tolitoli Antusias Ikuti Pembinaan Kepribadian Keagamaan

METRO ONLINE Tolitoli, 2 September 2025 – Warga Binaan Lapas Kelas IIB Tolitoli yang beragama Islam mengikuti kegiatan pembinaan kepribadian keagamaan di Masjid Darul Hisab Lapas Tolitoli, Selasa (2/9). Kegiatan ini menghadirkan Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Baolan sebagai pemateri.

Pembinaan dimulai pukul 10.00 WITA dengan materi pembelajaran hukum tajwid, dilanjutkan ceramah singkat yang berisi pesan moral, keagamaan, dan motivasi. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara penyuluh dan warga binaan. Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap hari Selasa dan selalu mendapat sambutan antusias dari peserta.

Kalapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menegaskan bahwa kegiatan pembinaan kepribadian keagamaan menjadi salah satu pilar utama dalam proses pembinaan warga binaan.

"Pembinaan keagamaan ini penting karena menyentuh langsung aspek spiritual dan moral warga binaan. Harapannya, kegiatan ini mampu membentuk karakter yang lebih baik, menumbuhkan kesadaran, serta membekali mereka dengan nilai-nilai positif yang akan menjadi bekal hidup di masyarakat kelak," ujarnya.

Sementara itu, Penyuluh Agama Islam KUA Baolan, Ustadz Mabrur, menyampaikan apresiasinya atas semangat warga binaan dalam mengikuti kegiatan.

"Kami melihat antusiasme yang tinggi dari warga binaan. Mereka aktif bertanya dan mengikuti materi dengan sungguh-sungguh. Ini menjadi bukti bahwa pembinaan spiritual sangat dibutuhkan sebagai bagian dari proses perubahan diri," ungkapnya.

Kasubsi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Tolitoli, Syafruddin Basirun, menekankan bahwa kegiatan ini juga memiliki kaitan erat dengan proses reintegrasi sosial warga binaan.

"Pembinaan seperti ini bukan hanya tentang pemahaman agama, tetapi juga latihan membangun sikap disiplin, tanggung jawab, dan kemampuan bersosialisasi. Semua itu sangat penting untuk mempersiapkan mereka kembali ke tengah masyarakat," jelasnya.

Hermanto, salah seorang warga binaan yang mengikuti kegiatan juga menyampaikan kesannya.

"Kami sangat bersyukur ada pembinaan seperti ini. Materi yang diberikan membuat kami semakin sadar pentingnya memperbaiki diri. Semoga kegiatan ini terus dilaksanakan agar kami bisa belajar lebih banyak dan menjadi pribadi yang lebih baik," tuturnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mengimplementasikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, sebagai bagian dari komitmen Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Dengan adanya kegiatan rutin ini, Lapas Tolitoli terus berupaya menghadirkan pembinaan yang menyentuh aspek kepribadian dan spiritual, sebagai wujud nyata dukungan terhadap tujuan pemasyarakatan yaitu memulihkan kembali hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan warga binaan di tengah masyarakat.


Editor: Muh Sain 

Senin, September 01, 2025

Lapas Tolitoli Gelar Doa Bersama Lintas Agama untuk Keselamatan dan Kebaikan Negeri

METRO ONLINE Tolitoli, 01 September 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli menggelar Doa Bersama Lintas Agama yang diikuti oleh petugas dan warga binaan, Senin (01/09). Kegiatan ini bertujuan untuk memohon keselamatan, kedamaian, serta keberkahan bagi bangsa Indonesia sekaligus memperkuat toleransi di lingkungan pemasyarakatan.

Doa bersama dilaksanakan serentak di tiga tempat ibadah, yakni Masjid Darul Hisab untuk umat Islam, Gereja Patmos untuk umat Kristen, dan Aula Lapas untuk umat Hindu. Suasana penuh khidmat terasa ketika seluruh umat beragama memanjatkan doa sesuai keyakinan masing-masing.

Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kebersamaan dalam perbedaan.

“Melalui doa bersama ini, kami ingin menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan untuk menjaga persatuan dan memupuk rasa cinta tanah air. Tagline kegiatan ini adalah: Doa dan Cinta dari Seluruh Insan Pemasyarakatan untuk Indonesia,” ujarnya.

Selain sebagai sarana memohon perlindungan dan kebaikan bagi negeri, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembinaan kerohanian warga binaan. Nilai-nilai spiritual, moral, serta persaudaraan ditanamkan sebagai implementasi core value Pemasyarakatan: Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif (PRIMA).

Suara dari Petugas Lapas

Petugas Lapas yang beragama Islam, Parlan, menyampaikan bahwa doa lintas agama menjadi pengingat untuk selalu menjaga kebersamaan.

“Kami sebagai petugas merasa kegiatan ini penting, karena menumbuhkan rasa saling menghormati dan mempererat hubungan antaragama di dalam Lapas,” ucapnya.

Sementara itu, Kasi Binadik dan Giatja (Petugas beragama Kristen), Feldianto, menilai kegiatan ini sangat positif.

“Doa bersama ini memberi semangat baru bagi kami untuk bekerja dengan hati yang tulus, sekaligus menjadi teladan toleransi bagi warga binaan,” ungkapnya.

Petugas beragama Hindu, Gede Ardi, turut memberikan pandangan.

“Saya bangga bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Di balik tembok Lapas, kita bisa menunjukkan bahwa persaudaraan lintas agama bisa terjalin dengan indah,” katanya.


Suara dari Warga Binaan

Warga binaan beragama Islam, Rifky, merasa kegiatan ini memberi ketenangan batin.

“Kami berdoa agar bangsa Indonesia selalu aman. Di dalam Lapas ini, doa bersama membuat kami semakin dekat dengan Tuhan dan sesama,” ujarnya.

Dari umat Kristen, warga binaan bernama Viktor juga mengapresiasi doa lintas agama.

“Saya senang karena meski berbeda keyakinan, kami bisa duduk bersama dan saling mendoakan. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi kami,” katanya.

Sedangkan warga binaan beragama Hindu, Kadek, menekankan rasa syukur atas ruang kebersamaan ini.

“Saya merasa dihargai karena bisa berdoa sesuai keyakinan saya bersama saudara-saudara dari agama lain. Di sini kami belajar bahwa meski berbeda, kami tetap bisa saling menghormati dan mendoakan yang terbaik untuk Indonesia,” ucapnya.


Rencana Tindak Lanjut


Pihak Lapas Tolitoli berencana menjadikan doa lintas agama ini sebagai agenda rutin bulanan. Dengan begitu, pembinaan kerohanian tidak hanya memperkuat keimanan, tetapi juga menumbuhkan harmoni antarumat beragama di dalam Lapas.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari jajaran petugas maupun warga binaan yang merasa semakin erat dalam kebersamaan meski berbeda keyakinan.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, serta bagian dari upaya pemasyarakatan dalam mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.


Editor : Muh Sain 

Minggu, Agustus 31, 2025

Lapas Tolitoli Gelar Acara Pelepasan Purna Tugas Ka. KPLP, Ashar S.Sos

METRO ONLINE Tolitoli, 31 Agustus 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli menggelar acara pelepasan purna tugas Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP), Bapak Ashar, S.Sos., Sabtu (30/8) pukul 10.00 WITA. Kegiatan yang berlangsung penuh kehangatan ini dihadiri oleh jajaran pegawai, CASN, serta anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lapas Tolitoli.

Dalam sambutannya, Bapak Ashar menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kebersamaan serta dukungan seluruh pegawai selama masa pengabdiannya. Ia juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun kekhilafan selama bertugas.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan pegawai dan DWP, kemudian sambutan dari Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, A.Md.IP., S.H., M.H. Dalam arahannya, Kalapas menyebutkan bahwa purna bakti adalah cita-cita setiap ASN dan menyelesaikan tugas tanpa cela merupakan kebahagiaan tersendiri. “Bapak Ashar merupakan teladan dalam hal kedisiplinan dan kemandirian, serta menjadi contoh baik bagi seluruh pegawai,” ungkap Kalapas.

Salah satu pegawai Lapas Tolitoli, Chesar, juga memberikan kesan terhadap sosok Ashar. “Beliau adalah sosok pemimpin yang tegas tetapi juga sangat peduli dengan kami. Banyak ilmu dan pengalaman yang beliau berikan selama bertugas, dan itu menjadi bekal berharga bagi kami semua,” ungkap cesar.

Sementara itu, perwakilan Dharma Wanita Persatuan Lapas Tolitoli, Ny. Sonya feldianto, menyampaikan apresiasinya, tidak hanya kepada Bapak Ashar tetapi juga kepada Ibu  kamaria Ashar,yang selama ini aktif sebagai anggota DWP. “Kami merasa sangat dekat dengan Ibu Ashar. Beliau selalu hangat, aktif dalam kegiatan Dharma Wanita, dan menjadi teladan dalam mendampingi suami selama bertugas. Kami tentu akan merindukan kebersamaan dengan beliau,” ujar Ny. Sonya.

Sebagai bentuk apresiasi, Keluarga Besar Lapas Tolitoli bersama DWP memberikan cinderamata kepada Bapak Ashar. Kegiatan ditutup dengan penuh Rasa kebersamaan dan berjalan lancar.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, serta bagian dari upaya pemasyarakatan dalam mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin mempererat rasa persatuan dan kebersamaan di lingkungan Lapas Kelas IIB Tolitoli.


Editor : Muh Sain 

Sabtu, Agustus 30, 2025

Lapas Tolitoli Ikuti Pengarahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah,Terkait Persiapan FMD

METRO ONLINE Tolitoli, 30 Agustus 2025 — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli mengikuti pengarahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, terkait persiapan pelaksanaan Pelatihan Fisik Mental Dan Disiplin (FMD) di lingkungan Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah, Jumat (29/8).

Kegiatan pengarahan ini dilaksanakan secara virtual dan diikuti oleh Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, bersama jajaran pejabat struktural, pegawai, dan CASN Lapas Tolitoli. Turut hadir Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Feldianto, serta Kepala Subseksi Perawatan Narapidana/Anak Didik, Parlan.

Dalam arahannya, Kakanwil Ditjenpas Sulteng menekankan pentingnya persiapan yang matang agar pelaksanaan FMD dapat berjalan lancar pada pertengahan September mendatang. Selain itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Sulteng, Irpan, juga menindaklanjuti instruksi Direktur Jenderal Pemasyarakatan dengan melakukan pengecekan kesiapan UPT, termasuk program penanaman pohon kelapa di lingkungan pemasyarakatan.

“Kami di Lapas Tolitoli berkomitmen untuk menyukseskan program-program pemasyarakatan yang telah dicanangkan, termasuk pelaksanaan FMD, serta siap melaksanakan seluruh arahan pimpinan,” ujar Kalapas Tolitoli, Muhammad Ishak.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, serta bagian dari upaya pemasyarakatan dalam mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.



Editor : Muh Sain 

Lapas Tolitoli Ikuti Tenis Meja Fun Bersama Instansi Vertikal Tolitoli

METRO ONLINE Tolitoli, 30 Agustus 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli turut serta dalam kegiatan Tenis Meja Fun bersama instansi vertikal Kabupaten Tolitoli yang digelar oleh LPP RRI Tolitoli, Sabtu (30/08).

Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium RRI Tolitoli tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala LPP RRI Tolitoli, Agus, S.Pt., dan diikuti oleh berbagai instansi vertikal di daerah.

Lapas Kelas IIB Tolitoli sendiri mengirimkan perwakilan pegawainya untuk ikut bertanding, yakni Fadel dan Muhammad pada partai ganda, serta Irwan pada partai tunggal. Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, turut hadir langsung memberikan dukungan dan mempererat hubungan antar-instansi.

Kalapas Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa partisipasi dalam kegiatan olahraga bersama ini menjadi sarana memperkuat sinergi dengan instansi lain.

“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan dan kebugaran, tetapi juga mempererat silaturahmi serta meningkatkan kolaborasi antar-instansi di Kabupaten Tolitoli,” ujarnya.

Salah satu pegawai Lapas Tolitoli yang ikut bertanding, Irwan, juga memberikan kesan positifnya.

“Pertandingan berlangsung seru dan penuh semangat. Walaupun sifatnya fun, kami tetap bermain serius dan berusaha memberikan yang terbaik. Yang terpenting, kami bisa menjalin kebersamaan dengan instansi lain,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, serta bagian dari upaya pemasyarakatan dalam mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan aman dan lancar hingga selesai. Lapas Tolitoli berharap kegiatan seperti ini dapat terus terjalin sebagai wujud kebersamaan dan semangat membangun kerja sama lintas instansi.


Editor : Muh Sain 

Lapas Tolitoli Gelar Yasinan Rutin, Pererat Silaturahmi Keluarga Besar

METRO ONLINE Tolitoli, 30 Agustus 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli menggelar kegiatan yasinan rutin yang dilaksanakan di Masjid Darul Hisab Lapas Tolitoli, Jumat (29/8). Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, bersama pegawai, Dharma Wanita Persatuan (DWP), Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), serta warga binaan.

Kegiatan diawali dengan pembacaan Surah Yasin yang dipandu oleh Ustadz Marwan, kemudian dilanjutkan dengan tausiah agama bertema “Pembelajaran dari Kisah Kaum Nabi Luth”. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Marwan.

Kalapas Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa kegiatan yasinan rutin ini merupakan wadah untuk mempererat kebersamaan sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan. “Yasinan rutin ini selain untuk memperdalam nilai-nilai spiritual, juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi bagi keluarga besar Lapas Tolitoli, termasuk warga binaan,” ujarnya.

Salah satu pegawai Lapas Tolitoli, Tri Rahmat, juga memberikan tanggapan positif terkait kegiatan ini. “Kegiatan yasinan rutin ini membuat kami lebih tenang dalam bekerja, karena ada keseimbangan antara tugas kedinasan dan pembinaan rohani. Semoga kegiatan ini terus berjalan secara konsisten,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga binaan, Yudi , menyampaikan rasa syukurnya bisa ikut dalam kegiatan tersebut. “Dengan adanya yasinan ini kami merasa lebih dekat dengan Allah SWT, sekaligus menjadi pengingat untuk terus memperbaiki diri. Kami juga senang bisa berkumpul bersama pegawai dan keluarga besar Lapas dalam suasana kebersamaan,” tuturnya.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, serta bagian dari upaya pemasyarakatan dalam mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.


Editor : Muh Sain 

Lapas Tolitoli Bentuk Kader Kesehatan, Dukung Peningkatan PHBS dan Pencegahan Penyakit

METRO ONLINE Tolitoli, 30 Agustus 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan sekaligus penguatan kader kesehatan bagi warga binaan, Jumat (29/8) sore di Masjid Lapas.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dr. Nalto Mentara yang membawakan materi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, bersama pejabat struktural dan tenaga kesehatan klinik lapas.

Sebanyak 10 warga binaan terpilih resmi ditetapkan sebagai kader kesehatan yang akan membantu mengedukasi sesama warga binaan terkait upaya menjaga kesehatan, pencegahan penyakit, serta peningkatan perilaku hidup bersih di lingkungan lapas.

Kalapas Muhammad Ishak menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami berharap para kader kesehatan dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kesadaran warga binaan akan pentingnya menjaga kesehatan, sehingga tercipta lingkungan lapas yang lebih sehat dan kondusif,” ujarnya.

Kasubsi Perawatan Narapidana dan Anak Didik Lapas Tolitoli,parlan Rosiaji Putra menambahkan, “Kader kesehatan ini menjadi perpanjangan tangan petugas dalam menyampaikan edukasi dan pemantauan kesehatan sehari-hari. Mereka akan menjadi mitra penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan blok hunian,” ungkapnya.

Sementara itu, dr. Nalto Mentara selaku pemateri menyampaikan pentingnya peran kader kesehatan. “Dengan pengetahuan dasar mengenai PHBS dan IMS, warga binaan yang menjadi kader kesehatan dapat membantu mencegah penularan penyakit sekaligus mendorong perilaku hidup sehat di kalangan warga binaan lainnya,” jelasnya.

Salah seorang warga binaan, Chandra, yang terpilih menjadi kader kesehatan juga menyampaikan rasa syukurnya. “Kami senang diberi kepercayaan menjadi kader kesehatan. Semoga ilmu yang kami dapat bisa bermanfaat untuk teman-teman warga binaan lain, terutama dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar semua lebih sehat,” ujarnya.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, serta bagian dari upaya pemasyarakatan dalam mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Dengan adanya kader kesehatan ini, diharapkan layanan kesehatan di dalam Lapas Tolitoli semakin optimal dan pencegahan penyakit dapat dilakukan sejak dini.


Editor : Muh Sain 

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved