METRO ONLINE Tolitoli – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, memberikan penguatan kepada seluruh jajaran petugas terkait pentingnya deteksi dini serta komitmen bersama untuk menjauhi dan memberantas peredaran handphone ilegal, narkoba, serta praktik penipuan (scamming/lodes) di dalam lingkungan lapas.
Penguatan tersebut disampaikan Kalapas saat briefing pengarahan internal yang diikuti oleh pejabat struktural, staf, dan regu pengamanan. Dalam arahannya, Kalapas menegaskan bahwa integritas dan profesionalisme petugas menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban lapas, sekaligus mencegah terjadinya gangguan kamtibmas.
“Deteksi dini harus menjadi budaya kerja kita bersama. Jangan beri celah sedikit pun terhadap masuknya handphone, narkoba, maupun praktik scamming yang dapat mencoreng nama baik institusi dan merusak kepercayaan publik,” tegas Kalapas.
Lebih lanjut, Kalapas mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam setiap pelaksanaan tugas, mulai dari penggeledahan rutin, kontrol keliling, hingga pengawasan terhadap aktivitas warga binaan. Seluruh jajaran juga diminta untuk menjauhi praktik-praktik terlarang tersebut serta tidak terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam pelanggaran yang dapat merugikan institusi.
Sejalan dengan penguatan tersebut, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) Kelas IIB Tolitoli, Iqbal, menegaskan komitmen jajaran pengamanan dalam mendukung arahan pimpinan.
“Jajaran KPLP akan terus meningkatkan kewaspadaan, memperketat pengawasan, serta melaksanakan penggeledahan dan kontrol secara konsisten sebagai langkah deteksi dini guna memastikan Lapas Tolitoli tetap aman dan bersih dari handphone, narkoba, dan praktik scamming,” ujarnya singkat.
Kegiatan penguatan ini merupakan tindak lanjut dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, yang menekankan penguatan integritas petugas, deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban, serta komitmen menciptakan lapas dan rutan yang bersih dari handphone ilegal, narkoba, dan praktik penipuan.
Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam mewujudkan pemasyarakatan yang bersih dari penyalahgunaan wewenang, bebas dari narkoba, serta berorientasi pada peningkatan kualitas tata kelola dan kepercayaan publik.
Tidak hanya itu, penguatan kepada jajaran ini turut mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, terutama dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan, pemberantasan kejahatan terorganisir, serta penguatan reformasi birokrasi guna menciptakan aparatur negara yang profesional, berintegritas, dan melayani.
Dengan adanya penguatan ini, Lapas Kelas IIB Tolitoli berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan pemasyarakatan yang aman, tertib, dan kondusif, serta mendukung terwujudnya sistem pemasyarakatan yang berintegritas dan humanis.
Editor : Muh Sain