METRO ONLINE Maros – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros menerima kunjungan dari Yayasan Amal Islam dalam rangka penyerahan wakaf Al-Qur’an kepada warga binaan, Senin (19/5). Kegiatan ini merupakan bagian dari program sosial keagamaan yang bertujuan mendukung pembinaan spiritual bagi narapidana di lingkungan pemasyarakatan.
230 eksemplar mushaf Al-Qur’an, dan 50 eksemplar Buku Iqra diserahkan oleh perwakilan Yayasan Amal Islam kepada masing-masing warga binaan untuk dimiliki. Prosesi penyerahan disaksikan langsung oleh jajaran pejabat struktural dan petugas pembinaan kepribadian Lapas Maros.
Kepala Lapas Kelas IIB Maros, Ali Imran, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepedulian Yayasan Amal Islam dalam mendukung program pembinaan keagamaan yang menjadi salah satu fokus utama dalam pembentukan karakter warga binaan.
“Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan wakaf Al-Qur’an ini. Kehadiran dan perhatian dari Yayasan Amal Islam sangat berarti, khususnya dalam memperkuat aspek spiritual para warga binaan sebagai bagian dari proses pembinaan yang kami jalankan di Lapas,” ujar Imran.
Selain penyerahan Al-Qur’an, kegiatan juga diisi dengan tausiah singkat yang disampaikan oleh pembina rohani dari Yayasan Amal Islam. Dalam ceramahnya, ia mengajak seluruh warga binaan untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup serta motivasi untuk memperbaiki diri selama menjalani masa pidana.
“Wakaf ini bukan hanya penyerahan buku, tetapi harapan agar Al-Qur’an bisa menjadi sumber ketenangan dan perubahan bagi saudara-saudara kita yang sedang menjalani pembinaan,” ujar perwakilan yayasan.
Yayasan Amal Islam sendiri dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, khususnya dalam program wakaf Al-Qur’an yang telah disalurkan ke berbagai wilayah, termasuk pesantren, rumah tahfiz, dan lembaga pemasyarakatan.
Kegiatan ini sejalan dengan upaya Lapas Kelas IIB Maros dalam mengedepankan pendekatan pembinaan berbasis agama guna membentuk pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke tengah masyarakat.
Dengan adanya sinergi antara Lapas dan pihak eksternal seperti Yayasan Amal Islam, diharapkan proses pembinaan narapidana dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.
Editor : Muh Sain