METRO ONLINE, Makassar - -program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan tema Penguatan Kelembagaan Melalui Peningkatan Kualitas Infrastruktur digelar Dinas PU Kota Makassar di Karebosi Condotel Hotel selama 5 hari sejak tanggal 21 sampai 25 Oktober 2019.
Pj Walikota Makassar Iqbal Suhaeb yang membuka pelatihan tersebut mengatakan, melalui program Kotaku, tujuan yang akan dicapai yakni kota layak huni, produktif dan berkelanjutan. Untuk mencapainya maka dilakukan kegiatan di tingkat kota dan tingkat kelurahan.
“Program Kotaku diterjemahkan dalam dua kegiatan, yaitu peningkatan kualitas permukiman dan pencegahan permukiman kumuh yang dilakukan melalui pendekatan partisipatif. Pendekatan ini mempertemukan perencanaan makro (top down) dengan perencanaan mikro (botton up),” terang Pj Walikota Iqbal Suhaeb dihadapan 155 peserta pelatihan.
Lanjut Iqbal, dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh agar tercapai 0 hektar luasan kumuh tahun 2019, diperlukan adanya perencanaan yang komprehensif,yang meliputi seluruh aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
“Dokumen tersebut dituangkan dalam dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) yang lebih kita kenal dengan dokumen Slum Improvement Action Plan (SIAP) di Kota Makassar dan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) di 143 kelurahan” imbuh Iqbal.
Untuk diketahui, tahun 2019 tercatat 18 kelurahan di Kota Makassar yang menerima dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM), dengan total nilai Rp24.500.000.000. 18 kelurahan tersebut tersebar di semua kecamatan di Kota Makassar.
Sementara panitia kegiatan dalam laporannya menyebutkan, 155 peserta kegiatan berasal dari koordinator BKM, koordinator Kotaku, team leader Kotaku OSP Sulsel, Faskel, KSM, lurah, tenaga ahli, staf dan pengawas Dinas PU Kota Makassar
Editor :A. Gusthi
