METRO ONLINE SINJAI--Distribusi bantuan untuk Balita dan Ibu hamil/menyusui yang dilakukan relawan KOPEL Indonesia hingga hari ini masih terus dilakukan di daerah-daerah pengungsian. Senin kemarin, 1/2/2021 mereka mendistribusikan bantuan di Desa Onang, Kec. Tubo Sendana Kab. Majene Provinsi Sulawesi barat
"Mereka masih di tenda-tenda pengungsian, apalagi setelah gempa susulan kemarin yang dirasakan cukup kuat setelah gempa 6,2 magni tudo sebelumnya menggungcang Sulbar", Kata Jayadi di tengah-pengungsian.
Melihat kondisi pengungsi, khususnya kelompok rentan memang membutuhkan kebijakan ekstra dari pemerintah. Bukan hanya kondisi psikologi mereka di pengungsian, tapi juga keberlanjutan hidup ekonomi mereka pasca bencana.
Dihubungi terpisah, Herman ketua Yayasan, KOPEL Indonesia akan tetap memperhatikan kondisi ini pasca bencana.
"Kita akan tetap melakukan advokasi pasca bencana, khususnya masa recovery. Kita akan bermain di level kebijakan bagaimana memenuhi hak-hak dasar mereka", Ungkapnya.
Ditanya soal teknisnya di lapangan mengingat pemerintah daerah saat ini masih akan berjibaku memperbaiki infrastruktur yang rusak?
"Itu sudah menjadi kewajiban mereka, masyarakat sipil harus memastikan perbaikan fasilitas publik berjalan tanpa ada penyimpangan", ungkapnya.
Jangan lupa, ini semua membutuhkan anggaran daerah yang tidak sedikit. Kebijakan ini ketuk terakhir palunya di DPRD. Harus dipastikan pemenuhan hak warga yang terdampak menjadi perhatian.
"Jangan sampai anggaran bencana dialokasikan begitu besar tapi tak dirasakan masyarakat karena alokasinya lebih banyak pada operasional daripada kebutuhan masyarakat terdampak", tutupnya.
Laporan: Ilham Hs
Editor:Muh Sain