Dalam pengawasan dan edukasi tersebut, Dinas Pariwisata membagi 8 tim yang akan disebar kesejumlah kecamatan. Tim tersebut ditugaskan menyampaikan imbauan penerapan protokol kesehatan kepada usaha-usaha seperti hotel, restoran, cafe, dan usaha hiburan yang diberikan kelonggaran sementara hanya mengoperasionalkan kegiatan restorannya.
Kadis Pariwisata Kota Makassar, Ir Rusmayani Madjid dalam pengarahannya kepada sejumlah tim yang akan turun melakukan pemeriksaan dan edukasi protokol kesehatan terhadap industri pariwisata mengatakan, upaya tersebut dilakukan pihaknya sebagai bentuk peran serta dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Sabtu (18/7/2020)
"Kegiatan edukasi masyarakat, khususnya kepada para pelaku usaha dan costumer ini, tak lain dalam rangka adaptasi kebiasaan baru yang kami anggap perlu diterapkan didalam kehidupan sehari–hari , baik saat berada di rumah maupun beraktifitas diluar rumah, dan terkhusus saat berada dalam lingkungan usaha masing-masing. Jadi saya harap, jangan hanya kita memberikan edukasi kepada para pengelola usaha atau pemilik saja, melainkan juga perlu kita edukasi kepada para costumer atau pelanggan usaha-usaha kepariwisataan," kata Maya, sapaan akrabnya.
”Sudah menjadi kewajiban kita semua, untuk terus mengingatkan para pengelola usaha dan masyarakat, bahwa saat ini kita tengah beradaptasi dengan kebiasaan baru. Makanya, perlu kita edukasi mereka untuk menerapkan disiplin memakai masker, jaga jarak (phsycal distancing), selalu mencuci tangan, selalu membawa handsenitezer, termasuk anjuran untuk selalu menjaga daya tahan tubuh dengan berolah raga serta minum vitamin. Ini semua perlu dibiasakan dalam kehidupan kita sekarang untuk memutuskan Penyebaran Covid-19″ Imbunya.
Adapun lokasi usaha yang dikunjungi tim Dinas Pariwisata Kota Makassar tersebut menjangkau hingga ratusan usaha, antara lain warkop, cafe, restauran, usaha hiburan dan food court yang tersebar di delapan kecamatan.
Tim tersebut, kata Maya, akan diturunkan secara rutin untuk memantau dan mengedukasi secara terus menerus kepada setiap usaha industri pariwisata.
"Kita berharap, dalam melakukan edukasi dan sosialisasi tersebut, para pengelola usaha bisa taat dan patuh menerapkan protokol kesehatan. Kalau ada yang lalai atau tidak taat, tentu ada sanksi yang akan kami kenakan," ungkapnya. (ril)
Editor : A. Gusthi
