METRO ONLINE Tolitoli, 17 Oktober 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli mengikuti kegiatan Pendampingan Penyusunan Analisis Beban Kerja (ABK) Jabatan Fungsional (JF) Konselor Adiksi yang diselenggarakan oleh Bagian Sumber Daya Manusia Sekretariat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, pada Jumat (17/10).
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini diikuti oleh Kasi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja), Kasubsi Perawatan, Kaur Kepegawaian dan Keuangan, serta staf Lapas Tolitoli, dan berlangsung di Aula Lapas Kelas IIB Tolitoli mulai pukul 09.30 WITA hingga selesai.
Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan panduan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dalam menyusun Analisis Beban Kerja (ABK) bagi pegawai yang melaksanakan tugas dan fungsi layanan rehabilitasi serta Konselor Adiksi di lingkungan Lapas, Rutan, dan LPKA. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan pejabat atau staf pengelola kepegawaian yang bertanggung jawab dalam hal pengelolaan sumber daya manusia di tingkat Kantor Wilayah dan UPT Pemasyarakatan.
Kegiatan berlangsung dengan aman dan lancar, serta mendapat sambutan positif dari para peserta. Melalui kegiatan ini, diharapkan Lapas Tolitoli dapat melaksanakan seluruh arahan dan hasil pendampingan dengan penuh tanggung jawab, serta berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan prima kepada warga binaan dan masyarakat.
Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang rehabilitasi dan pelayanan adiksi.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap pegawai dapat memahami dengan baik analisis beban kerja serta mampu mengimplementasikannya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, khususnya dalam pelayanan rehabilitasi bagi warga binaan,” ujar Ishak.
Sementara itu, Kasi Bimnadik dan Giatja Lapas Tolitoli, Feldianto, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat profesionalitas petugas dalam menjalankan peran sebagai konselor adiksi.
“Kegiatan ini memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai beban kerja dan tanggung jawab dalam bidang rehabilitasi. Ini akan menjadi acuan bagi kami untuk menata pelaksanaan tugas agar lebih efektif dan terukur,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Kasubsi Perawatan, I Kadek Wahyudiana, yang menilai kegiatan ini sangat relevan dengan tugas layanan kesehatan dan rehabilitasi di Lapas.
“Materi pendampingan ini membantu kami memahami struktur dan kebutuhan jabatan konselor adiksi sehingga dapat mendukung pelaksanaan layanan rehabilitasi yang lebih baik dan berkelanjutan,” tutur Kasubsi Perawatan.
Sementara itu, Kaur Kepegawaian dan Keuangan, Abrar, menambahkan bahwa pendampingan ini juga berdampak pada tata kelola kepegawaian yang lebih tertib dan transparan.
“Dengan adanya ABK JF Konselor Adiksi, kita bisa lebih tepat dalam pengelolaan sumber daya manusia, sehingga penempatan pegawai dapat menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemssyarakatan Sulawesi Tengah,Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselarasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto,serta menjadi bagian dari upaya Pemasyarakatan mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Dengan adanya kegiatan ini, Lapas Tolitoli berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kompetensi dan profesionalitas petugas pemasyarakatan sesuai dengan arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Editor : Muh Sain