METRO ONLINE Jakarta, 22 April 2025 – Gelaran hari kedua Indonesia Prison Products Art Festival (IPPAFest) 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, berlangsung meriah. Di antara puluhan stan yang memamerkan beragam karya kreatif warga binaan dari seluruh Indonesia, stan milik Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah tampil menonjol. Salah satu sorotan utamanya datang dari karya-karya warga binaan Lapas Kelas IIB Tolitoli, yang sukses menarik perhatian pengunjung.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, turut mengunjungi stan tersebut dan menyampaikan apresiasinya. “Produk seperti ini membuktikan bahwa pembinaan di dalam lapas bukan sekadar rutinitas, tetapi benar-benar menciptakan karya yang berdaya saing,” ujar Agus saat diwawancarai usai kunjungan.
Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah papan catur lipat berbahan tempurung kelapa. Istri Menteri, Ny. Evi Adrianto, bahkan membelinya secara langsung. “Detailnya sangat rapi dan memiliki nilai seni tinggi. Saya bangga bisa membawanya pulang,” ungkapnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian warga binaannya. “Kami terus berkomitmen memberikan pembinaan terbaik agar mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang produktif dan mandiri,” ujarnya.
IPPAFest 2025 menjadi bukti bahwa kreativitas, produktivitas, dan semangat perubahan mampu tumbuh subur di balik tembok pemasyarakatan. Festival ini tidak hanya menjadi panggung apresiasi karya warga binaan, tetapi juga mengukuhkan bahwa masa depan mereka ditentukan oleh usaha dan kesempatan, bukan masa lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri IMIPAS, yang menjadi bagian dari upaya menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Karya warga binaan Lapas Tolitoli bukan hanya menunjukkan potensi kreativitas, tetapi juga membuktikan bahwa pembinaan yang dilakukan benar-benar berdampak positif bagi kehidupan dan masa depan mereka.
Editor : Muh Sain
