-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar

Selasa, Mei 09, 2023

Tokoh Adat Rampi Angkat Bicara Terkait Tambang Di Kecamatan Rampi Luwu Utara

Tokoh Adat Rampi Angkat Bicara Terkait Tambang Di Kecamatan Rampi Luwu Utara

METRO ONLINE. Luwu Utara -- Maraknya pemberitaan terkait aksi demontrasi AMARA ( Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Rampi ) yang dimotori oleh IPMR ( Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi ) di Mapolres Luwu Utara, mendesak pihak kepolisian menghentikan dan menangkap para pelaku PETI menuai kontroversi dikalangan masyarakat Rampi. Selasa (8/5/2023)

Hal tersebut berdasarkan informasi yang dihimpun awak media Metro online dari tokoh-tokoh masyarakat mengungkap bahwa aksi demontrasi AMARA menjadi perdebatan, bahkan sebelum aksi tanggal 18 April 2023 di Mapolres Luwu Utara, masyarakat Rampi telah berupaya untuk membangun komunikasi dengan pihak IPMR agar aksi tersebut jangan dilakukan.

Mantan ketua PB IPMR, Bangai Bati saat di hubungi awak media via telepon WhatsApp mengungkapkan bahwa sebelum aksi demontrasi, dirinya saat itu berada di Rampi, masyarakat meminta agar menyampaikan kepada pihak IPMR untuk tidak melanjutkan rencana demontrasi di Mapolres Luwu Utara.

Sebelum adik-adik IPMR melakukan aksi demontrasi tanggal 18/04/2023, masyarakat meminta kepada saya agar menyampaikan kepada adik-adik IPMR untuk tidak melanjutkan aksi demo dengan berbagai alasan yang berbeda-beda, ungkap Bangai.

Ya,,, sebagai tanggung jawab moral saya menyampaikan hal tersebut, namun dengan pertimbangan lain, pihak IPMR melanjutkan aksinya, sayakan hanya bisa menyampaikan, tapi untuk menghentikan, itu tidak mungkin karena itu hak mereka, tutupnya.

Abel salah seorang anggota IPMR yang tidak sempat ikut demo (18/04/2023), mengungkapkan bahwa dirinya setelah tiba di kampung halamannya desa Onondowa menuai serangan cacian dari masyarakat, yang dilakukan oleh generasi khusus IPMR itu salah.

Saya kemaren tidak ikut demo tapi saya pendukung penuh demo.

Setelah saya datang di Rampi khusus desaku tercinta tapi apa kata masyarakat semua. semuanya salah yg di lakukan oleh generasi khusus IPMR.

Dan saya di katakan orang bodoh tetapi  saya diam mendengar kata itu bahkan banyak kata-kata yang tidak bisa kita dengar di keluarkan oleh masyarakat. Dan itu benar dan ada faktanya, ungkap Abel via pesan whatsappnya di WAG Forum Keluarga Peduli Rampi (22/04/2023).

Pejabat pelaksana Tokei (pimpinan adat se-tanah Rampi) John Senimin menyayangkan polemik yang terjadi di tanah Rampi.

Saya sangat menyayangkan polemik yang sedang terjadi di tanah Rampi saat ini, anak-anakku mahasiswa (IPMR) tujuannya baik untuk menjaga lingkungan/wilayah adat Rampi tetap terjaga lestari dan berkesinambungan, namun disisi lain warga yang melakukan penambangan butuh penghasilan untuk kesinambungan biaya hidup yang lebih baik. Ungkap Tokei saat dikonfirmasi.

Olehnya itu, lanjutnya, saya berharap kepada pihak pemerintah dan APH agar hal ini ditangani secara bijak, bantu kami, beri kami solusi agar masyarakat bekerja menikmati sumber daya alamnya dengan cara yang benar dan tidak merusak dan mencemari lingkungan.

Kepada seluruh masyarakat Rampi, hal-hal yang telah terjadi selama ini mari kita benahi bersama, jika ada hal-hal yang menimbulkan ketersinggungan atau hal lain di kalangan masyarakat khususnya warga rampi, mari kita saling memaafkan, sudahi polemik yang ada, mari kita duduk bersama, kita tata kehidupan yang lebih baik untuk menikmati sumber daya alam kita sendiri,"tutupnya. (Drs)


Editor : Muh Sain 

Berita Terkait

Berita Lainnya

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved