METRO ONLINE.Tana Toraja.__Internert merupakan suatu kebutuhan hidup.hampir seluruh masyarakat Tana Toraja memanfaatkan jaringan telekomunikasi itu untuk mempermudah urusan,seperti berkomunikasi hingga bekerja.Akan tetapi,manisnya manfaat internet belum di rasakan semua warga Lembang Pakala,Kecamatn Mengkendek Kabupaten Tana Toraja provinsi sulawesi selatan.sejumlah warga lembang Pakala harus bersusah payah untuk menikmati jaringan internet.
Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika(Diskominfo) Tana Toraja ada 21 Lembang/Lurah dari 7 Kecamatan di kabupaten Tana Toraja yang masih berstatus blankspot,atau belum mendapatakan layanan jaringan internet yang memadai. Salah satunya adalah Lembang Pakala Kecamatan Mengkendek.
Kepala Lembang Pakala Hendrik Pa'ipinan Randa saat di temui di kantornya menceritakan kami disini sangat susah jaringan dalam mengakses pekerjaan kami di kantor,apalagi sekarang sudah sistim laporan online penginputan data dan menggunakan aplikasi.
"Dulu saat masih ada pembangunan tower yang ada di lokasi Tampo,Kelurahan Tampo masih terjangkau jaringan,namun setelah di bongkar karena masa kontrak habis,disitu mulai jaringan untuk mengakses internet sangat susah di Lembang kami sampai sekarang." Tuturya.
Kadang saya kena marah dari dinas DPML karena laporan terlambat selesai di kerjakan oleh aparat saya,dan kadang saat no saya di hubungi susah masuk karena jaringan sangat susah.
Hendrik berharap jika teralisasi untuk pembangunan tower di Lembang Pakala, kepala lembang siap alokasikan Tanah untuk pembangunan tower,agar masyarakat tidak bersusah payah lagi untuk mencari jaringan telekomunikasi.utamanya pada siswa-siswi yang ada di Lembang Pakala.
Sementara kepala Sekolah SDN 237 Pakala Petrus Tepu Battu,mengungkapkan bahwa lokasinya tempati dia sebagai kepala sekolah masih terpencil dan jauh dari jalan raya.jaringan internet yang minim menjadi kendala untuk melaksanakan penginputan data siswa ke Dinas pendidikan.
"Belum ada jaringan internet yang memadai,kami sangat kesulitan dalam penginputan data siswa kami,Apalagi sekarang,akses internet yang di butuhkan untuk mengirim data seperti DAPODIK yang di lakukan secara online."Ungkapnya.
Kepala sekolah berharap agar kedepannya pemerintah mengusahakan supaya semua sekolah-sekolah itu jangan sampai ter isolasi karena persoalan akses jaringan.Karena semuanya sudah sistim online semuanya,contohnya untuk masuk di sekolah penggerak dan utamanya pada laporan DAPODIK,jika bermasalah laporan DAPODIKnya dampaknya berimbas ke sokolah.( Asri )