METRO ONLINE Tolitoli, 18 Juli 2025 — Tenaga kesehatan dari Klinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli turut serta dalam kegiatan Zoom "Penemuan Kasus TBC dengan Rontgen Dada di Lapas, Rutan, dan LPKA bagi Tahanan, Anak, Narapidana, dan Anak Binaan Indonesia Tahun 2025" yang diselenggarakan pada Kamis (17/7) pukul 10.00 WITA.
Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program ini dilaksanakan serentak oleh seluruh Lapas, Rutan, dan LPKA di Indonesia.
Rangkaian program penemuan kasus TBC ini akan dilaksanakan pada periode Maret hingga November 2025, menyasar 532 satuan kerja pemasyarakatan di bawah 33 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Untuk Lapas Kelas IIB Tolitoli, telah ditetapkan target skrining sebanyak 286 orang tahanan dan narapidana.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini penyakit tuberkulosis di lingkungan pemasyarakatan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian TBC nasional.
Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan harapannya agar pelaksanaan penemuan kasus TBC melalui rontgen dada ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam memutus mata rantai penyebaran TBC di lingkungan pemasyarakatan," ujarnya.
kegiatan ini merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah direktorat jenderal pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto. Program ini juga menjadi bagian dari upaya pemasyarakatan dalam mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk komitmen Lapas Tolitoli dalam mendukung program kesehatan nasional, khususnya dalam penanggulangan TBC di Indonesia.
Editor : Muh Sain