METRO ONLINE, Luwu Utara -- Capaian pelaksanaan dan kerja target pelaksanaan Vaksinasi banyak dikeluhkan masyarakat pada anak usia sekolah dasar, Dan berkesan pemaksaan. Rabu (19/1/2022)
Kecemasan orang tua hingga membuat kwatir akan dampak yang ditimbulkan usai pasca vaksin
Salah seorang warga dikelurahan kappuna kecamatan Masamba. Luwu Utara, Ia mengeluhkan biaya sebelum di vaksin.
Sebut saja Nony. Sampai saat ini belum divaksin bahkan disekolah sudah dilaksanakan Vaksinasi, Dengan adanya penyakit bawaan siswi tersebut, sehingga tidak di vaksin.
Sejumlah Vaksinator tidak memberikan keterangan secara detail bahwa anaknya mau diperiksa kedokter mana..??
"Orang tua Nony bingun mau dibawah kemana"
Sebab, anaknya mengalami riwayat penyakit, Karena itu, dia harus memeriksakan anaknya ke poli anak RSUD Andi Jemma Masamba dan pemeriksaan darah di laboratorium."terang orang tua Nony kepada Media Metro Online, Rabu (19/1/2022)
Untuk pemeriksaan kesehatan anaknya, Dia harus membayar sebanyak Rp. 190.000, itu, Sebab dia tidak punya BPJS Kesehatan."ungkapnya miris.
"Rp 40 ribu itu untuk pemeriksaan di poli anak dan Rp150 ribu di lab,"
Dia menjelaskan, kekhawatiran akan dampak negatif terhadap anaknya pasca divaksin, karena selama ini, setiap demam, sekujur tubuh putrinya mengalami kemerahan bahkan tubuhnya di penuhi bentol-bentol."jelasnya.
Dia mengaku, anak pertamanya sudah divaksin, dan mengalami demam. Itu juga dikhawatirkan jika adiknya divaksin, juga akan demam dan bentol-bentol lagi.
"Kalau sudah begitu, siapa yang bertanggung jawab. Apa saya sendiri yang menanggung lagi biaya berobat dan bagaimana tanggung jawab pemerintah," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lutra, dr Marhani, yang dikonfirmasi awak media via whatsapp, Selasa 18 Januari 2022, tak memberikan jawaban apapun. Dia hanya membaca pesan yang dikirimkan, tanpa memberi respon apapun. (Drs)