Lapas Tolitoli Laksanakan Kegiatan SAE Pembinaan Kemandirian Hortikultura dan Peternakan bagi Warga Binaan

Advertisement

Lapas Tolitoli Laksanakan Kegiatan SAE Pembinaan Kemandirian Hortikultura dan Peternakan bagi Warga Binaan

Kamis, 20 November 2025

METRO ONLINE Tolitoli, 20 November 2025 — Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tolitoli terus memperkuat komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui kegiatan SAE (Sustainable Agriculture Entrepreneurship) Pembinaan Kemandirian di bidang hortikultura dan peternakan yang melibatkan warga binaan.

Kegiatan pembinaan ini dilaksanakan oleh Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja melalui Sub Seksi Kegiatan Kerja, yang mengarahkan warga binaan untuk terlibat langsung dalam pengelolaan lahan pertanian dan peternakan. Program ini tersebar di tiga lokasi, yaitu lahan sewa di depan Lapas, area brandgang, dan lahan belakang Lapas.


Di lahan sewa seluas 1.562 m², sebanyak 4 warga binaan diberdayakan untuk mengelola kebun hortikultura. Sementara di area brandgang seluas 771 m², 3 warga binaan ikut serta dalam pembinaan pertanian. Untuk sektor peternakan, kegiatan dilaksanakan di lahan belakang Lapas seluas 560 m², dengan melibatkan 1 warga binaan.


Tanaman hortikultura yang dibudidayakan terdiri dari kangkung, sawi, bayam merah, dan kacang panjang. Di sektor peternakan, Lapas Tolitoli mengelola 35 ekor ayam dan 7 ekor bebek, yang terus dirawat dan dikembangkan oleh warga binaan.


Kegiatan hari ini mencakup pembersihan rumput liar pada tanaman sayuran serta pemberian pakan ternak. Seluruh kegiatan berlangsung dengan aman, lancar, dan terkendali.


Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana pembinaan untuk menanamkan nilai kerja keras dan kemandirian bagi warga binaan serta bentuk dukungan nyata terhadap ketahanan pangan nasional.


“Program ini tidak hanya membina keterampilan warga binaan, tetapi juga menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab. Kami akan terus mengembangkan kegiatan ini agar semakin berdampak,” ujar Kalapas.


Sementara itu, Kasi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja,Feldianto, menyampaikan bahwa kegiatan SAE merupakan salah satu bentuk pembinaan unggulan yang memberi peluang bagi warga binaan untuk belajar dan berkontribusi.


“Pembinaan ini kami rancang agar warga binaan memiliki kemampuan produktif yang dapat menjadi bekal setelah mereka bebas nanti. Kami melihat antusiasme mereka sangat baik, dan ini harus terus dijaga,” ucapnya.


Hal senada disampaikan Kasubsi Kegiatan Kerja, Frengki, yang menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai proses pemberdayaan.


“Kami mendorong warga binaan untuk aktif dan bertanggung jawab dalam setiap prosesnya, mulai dari menanam, merawat, hingga panen. Pembinaan ini adalah sarana mereka untuk berkembang dan bermanfaat,” tuturnya.


Salah satu warga binaan, Amrin, yang terlibat dalam kegiatan tersebut mengungkapkan rasa senang karena diberi kesempatan untuk belajar dan bekerja.


“Saya merasa kegiatan ini sangat bermanfaat. Selain mengisi waktu dengan hal positif, saya juga belajar cara berkebun dan merawat hewan. Semoga keterampilan ini bisa saya gunakan nanti setelah bebas,” ujarnya.


Kegiatan ini merupakan implementasi dari Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, serta menjadi bagian dari upaya Pemasyarakatan mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.


Melalui program SAE ini, Lapas Tolitoli berharap dapat terus mencetak warga binaan yang produktif, terampil, dan siap kembali ke masyarakat dengan bekal kemandirian yang kuat.


Editor : Muh Sain