METRO ONLINE Tolitoli, 16 Juli 2025 – Dalam upaya mewujudkan pelayanan pemasyarakatan yang prima dan berorientasi pada pemenuhan hak dasar, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tolitoli kembali menggelar pemeriksaan kesehatan rutin bagi Warga Binaan. Pemeriksaan ini dilaksanakan di Klinik Pratama dr. Sahardjo sebagai bagian dari komitmen Lapas dalam menjaga kualitas hidup para penghuni. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.30 WITA ini menyasar seluruh Warga Binaan, dengan layanan meliputi pemeriksaan tekanan darah, penanganan penyakit umum, pemberian obat-obatan, serta penyuluhan pola hidup sehat. Warga Binaan lanjut usia mendapatkan perhatian lebih melalui pemeriksaan intensif guna memantau kondisi kesehatan mereka secara berkala.
Menurut Kepala Subseksi Perawatan Narapidana/Anak Didik, Parlan Rosiaji Putra, S.Pi, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi bagian integral dari proses pembinaan di Lapas. “Pelayanan kesehatan rutin ini bertujuan bukan hanya untuk deteksi dini penyakit, tetapi juga menciptakan lingkungan pembinaan yang sehat secara fisik dan mental. Kesehatan adalah pondasi penting dalam mendukung proses perubahan perilaku,” jelasnya.
Manfaat nyata dari layanan ini juga dirasakan langsung oleh Warga Binaan. Salah satu di antaranya, R (45 tahun), mengungkapkan rasa syukurnya: “Saya merasa diperhatikan. Pemeriksaan seperti ini membuat kami tenang karena ada yang peduli dengan kondisi kami di dalam. Apalagi saya punya riwayat darah tinggi, jadi pemeriksaan berkala ini sangat membantu,” ucapnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa manfaat dari kegiatan ini dirasakan secara langsung oleh Warga Binaan, tidak hanya dari sisi fisik tetapi juga secara psikologis. “Pemeriksaan rutin ini berdampak besar dalam membangun rasa aman dan nyaman di lingkungan Lapas. Ketika warga binaan tahu bahwa kesehatannya dipantau dan ditangani dengan baik, mereka menjadi lebih tenang dan termotivasi mengikuti proses pembinaan. Ini adalah wujud nyata pemasyarakatan yang menempatkan kemanusiaan sebagai nilai utama,” terang Ishak.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan langsung dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah berupa tenaga kesehatan, salah satunya dr. Nalto Mentara, CPNS yang ditugaskan untuk memperkuat pelayanan medis di Lapas Tolitoli. “ Bagi saya, bertugas di Lapas bukan hanya sekadar menjalankan kewajiban administratif sebagai tenaga kesehatan. Ini adalah bentuk pengabdian kami untuk menyentuh sisi kemanusiaan. Banyak Warga Binaan yang sebelumnya kurang mendapatkan akses layanan medis secara rutin, sehingga kehadiran kami di sini diharapkan bisa membawa perubahan nyata. Melalui pemeriksaan berkala, kami tidak hanya menangani keluhan fisik, tetapi juga membangun kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kesehatan. Ini adalah bagian dari proses pembinaan yang menyeluruh,” jelas dr. Nalto.
Program ini menjadi bagian dari implementasi Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bapak Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Bapak Agus Andrianto, serta turut mendukung arah kebijakan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto.
Editor : Muh Sain