-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar

Sabtu, Maret 26, 2022

Pangdam Hasanuddin Berikan Pengobatan Gratis Kepada Aisyah Shakela Balita Penderita Tumor dan Ibunya yang Mengindap Kanker Payudara

Pangdam Hasanuddin Berikan Pengobatan Gratis Kepada Aisyah Shakela Balita Penderita Tumor dan Ibunya yang Mengindap Kanker Payudara

METRO ONLINE,Maros - Kepedulian dan rasa empati kepekaan ditunjukkan lagi oleh Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad, S.H., melakukan kunjungan ke rumah Aisyah Shakela (1) seorang bocah balita penderita tumor Spina Bifida yang bermukim di Kelurahan Cempaniaga, Kecamatan Camba Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/03/2022).

Aisyah adalah anak dari pasangan bapak Ando dan ibu Ashanty Putri mempunyai kelainan benjolan di punggung belakang Myelo meningocele atau spina bifida sejak lahir yang terus membesar sejak lahir.

Pada kunjungan tersebut orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini langsung melihat kondisi balita yang mengalami sakit benjolan  pada bagian punggung belakang ini. Pangdam pun juga menyampaikan kepada orang tua balita untuk membantu menanggung biaya pengobatan operasi di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.

"Ya saya melihat langsung kondisi balita itu dan saya tanya orang tuanya, katanya memang anaknya Aisyah ini sudah ada benjolan tepatnya dipunggung dekat bokongnya, kemudian makin hari makin membesar dan saat ini benjolannya sudah berukuran 20 centimeter dan kelihatan menonjol dan seringkali membuat sakit jadi anak ini menangis karena sangat berpengaruh terhadap perilaku aktivitasnya," Jelasnya.

Dikatakan Pangdam tersebut, nantinya seluruh biaya operasi balita Aisyah penderita spina bifida ini akan ditanggung secara keseluruhan sampai sembuh total.

"Insya Allah kita akan bantu anak balita ini, kita akan membawa ke Rumah Sakit Pelamonia dan kita akan operasi, terkait biaya nanti saya tanggung semuanya. Dan tadi dokter juga hadir dan mengatakan ini bisa, tapi tentunya harus melalui pemeriksaan observasi awal dulu. Kemudian melihat kondisi anak apakah siap atau tidak untuk dioperasi," Katanya.

Mayjen Andi menyebut tidak hanya balita Aisyah yang butuh pertolongan, Ibu kandungnya pun mengalami hal yang serupa yakni, mengidap kanker payudara yang sudah lama diderita, hanya saja tak kunjung memeriksakan diri ke rumah sakit lantaran keterbatasan ekonomi keluarga.

"Termasuk ibunya balita Aisyah juga mengalami penyakit kanker payudara, saya tanya tadi bilang belum pernah berobat makanya saya juga tawarkan untuk ikut bersama Aisyah ke Rumah Sakit Pelamonia sekalian untuk dicek oleh tim dokter di sana agar mendapatkan pengobatan," Sebut Pangdam.

Karumkit Pelamonia Kolonel ckm dr Krisna Murti SpBS yang ikut hadir memeriksa kondisi kesehatan bayi Aisha menyampaikan bahwa "penyakit ini adalah Myelomeningocele atau Spina Bifida merupakan kelainan yang didapat sejak lahir. Penyebabnya adalah asupan gizi buruk yang diterima ibu si bayi terutama pada 3 bulan pertama kehamilan. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan jalan operasi bedah saraf.

RS Pelamonia mampu melaksanakan operasi tersebut karna memiliki dokter dan fasilitas yang cukup . Operasi jenis ini sering dilaksanakan di RS Pelamonia."

Selain itu, sepupu dari balita Aisyah bernama Muhajir (6) juga menderita penyakit Polio yang dialami sejak lahir. Menurut ibunya Muhajir (6), "kasian sudah lama dalam kondisi seperti itu tidak normal sehingga saya tawarkan juga untuk dibawa ke Rumah Sakit Pelamonia, sekalian nanti tim medis/dokter akan melihat Asesmen penyakitnya hal ini apa penyebabnya," Tuturnya.

Pangdam pun berkesimpulan jika di beberapa wilayah Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Maros masih banyak anak-anak yang mengalami gizi buruk atau stunting dan membutuhkan kepedulian kita bersama terutama instansi terkait lainnya.

"Ini kesimpulannya di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan khususnya di Maros, masih ada anak-anak yang mengalami gizi buruk ini perlu perhatian kita semua," Tegasnya.

"Sebagaimana ini juga perintah harian Kasad yaitu mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya dan melihat pekerjaan orang tuanya sebagai buruh harian. Melihat kondisi rumahnya yang masih berlantaikan tanah liat dan tidak layak sehingga rumahnya akan dibongkar dan dibangun lagi agar layak di tempati/huni," Tutupnya.


Editor : Muh Sain

Berita Terkait

Berita Lainnya

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved