METRO ONLINE Tolitoli, 13 November 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia warga binaan. Bertempat di ruang Perpustakaan Lapas, kegiatan belajar mengajar pemberantasan buta huruf dan belajar berhitung dilaksanakan pada Rabu (12/11) pukul 09.00 WITA hingga selesai.
Kegiatan ini diikuti oleh warga binaan yang masuk dalam kategori buta aksara. Mereka dibimbing langsung oleh petugas registrasi Lapas Tolitoli yang memberikan materi dasar mengenal huruf, membaca, serta berhitung. Suasana pembelajaran berlangsung penuh semangat dan antusiasme dari peserta.
Kepala Lapas Kelas IIB Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pelayanan negara terhadap hak dasar warga binaan untuk memperoleh pendidikan dan pembinaan selama menjalani masa pidana.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Pembinaan ini diharapkan menjadi bekal positif bagi mereka saat kembali ke masyarakat,” ujar Ishak.
Kasi Bimnadik dan Giatja Lapas Tolitoli, Feldianto menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari pembinaan kepribadian yang terintegrasi.
“Pendidikan dasar seperti membaca dan berhitung bukan hanya meningkatkan kemampuan literasi, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasubsi Registrasi dan Bimkemas Lapas Tolitoli, Syafruddin menjelaskan bahwa kegiatan belajar ini akan dilaksanakan secara rutin dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing warga binaan.
“Kami melakukan pendampingan secara bertahap. Tujuannya agar peserta bisa benar-benar memahami materi dan mampu membaca serta menulis dengan lancar,” ujarnya.
Petugas Registrasi Lapas Tolitoli yang turut menjadi pengajar dalam kegiatan ini juga menyampaikan pandangannya mengenai semangat warga binaan selama mengikuti pembelajaran.
“Kami melihat semangat belajar mereka luar biasa. Banyak dari peserta yang awalnya belum mengenal huruf kini sudah mulai bisa membaca kata sederhana. Ini menunjukkan bahwa dengan kesabaran dan pembinaan yang konsisten, perubahan positif itu bisa terwujud,” tutur Tias.
Salah seorang warga binaan peserta kegiatan, Jaka, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.
“Dulu saya tidak bisa membaca sama sekali, sekarang sudah mulai bisa mengenal huruf dan menulis nama sendiri. Saya senang sekali bisa belajar di sini, semoga nanti bisa lebih pintar dan berguna kalau sudah keluar,” ucapnya dengan penuh haru.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Lapas Tolitoli tidak hanya berfokus pada pembinaan kepribadian, tetapi juga berperan aktif dalam mencerdaskan warga binaan demi mewujudkan Pemasyarakatan yang Pasti Bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini juga selaras dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, guna mewujudkan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Melalui pendidikan, diharapkan setiap warga binaan mampu menata kembali masa depan mereka dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat setelah bebas nanti.
Editor : Muh Sain

