METRO ONLINE, PAREPARE - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palopo Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel mengikuti bakti sosial pengentasan stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (Kasus kekerdilan), di Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, Kota Pare-Pare, Senin(24/7/2023).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulsel Suprapto, Wali Kota Parepare Taufan Pawe yang diwakili Kadis Kesehatan Rahmawaty, Kalapas Palopo yang diwakili oleh Kasi Giatja Lapas Palopo, Para Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi yang tergabung dalam Rayon III kanwil kemenkumham Sulsel, Camat, dan perwakilan Kejaksaan serta TNI-POLRI.
Suprapto mengatakan, bakti sosial pengentasan stunting ini merupakan wujud keprihatinan dari Kemenkumham Sulsel kepada kondisi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi.
"HUT Kemenkumham ini meniadi momentum yang baik dalam mewujudkan keprihatinan dan memberikan bantuan kepada anak-anak kita yang membutuhkan tambahan gizi, sekaligus memberikan edukasi bagi para orang tua yang hadir sebagai peserta," ungkapnya.
Menurut Suprapto, stunting atau gizi buruk menjadi isu krusial yang harus diperhatikan sebagai upaya menyelamatkan generasi masa depan, sehingga diharapkan kesehatan anak-anak Indonesia, khususnya di Sulsel bisa lebih terjaga.
Di kesempatan yang berbeda, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palopo, Jhonny H Gultom mengatakan bahwa dalam rangka menyambut HUT RI dan HUT Kemenkumham Ke-78 kami mengadakan beberapa kegiatan salah satunya bakti sosial pengentasan stunting mengingat pentingnya kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa.
"Kegiatan bakti sosial pengentasan stunting dalam rangka mencapai Indonesia yang maju, kita perlu memahami betapa pentingnya memberikan perhatian lebih pada kesehatan dan kesejahteraan anak-anak kita, karena merekalah calon pemimpin dan penggerak kemajuan bangsa ini", Terangnya.
Editor: Muh. Sain
